Wajah Rangga menjadi muram. "Tuan Hadi, kalau bicara nggak disertai bukti, pedangku nggak akan mengampunimu!"
Hadi kembali tersentak. Seolah teringat sesuatu, dia buru-buru berseru, "Putri! Putri Safira yang menyuruh orang menjebakku! Kaisar, pasti ...."
Plak!
Suara tamparan yang nyaring menggema di dalam aula.
Karwan menampar Hadi dengan keras. Tangannya gemetaran saat berkata. "Dasar nggak tahu malu! Sampai di titik ini pun kamu masih ingin menyeret orang lain?"
Dengan satu tamparan dan teguran tersebut, Hadi langsung sadar diri.
Hari ini, dia sudah tidak mungkin lagi lolos dari hukuman. Jika masih terus menggila, dia hanya akan menyeret seluruh Keluarga Tantrana dalam kehancuran. Oleh karena itu, meski dadanya dipenuhi amarah dan dendam, dia tetap memaksakan diri untuk diam.
Hanya sepasang matanya yang memerah menahan tangis dan tubuhnya pun ikut bergetar ringan.
Kaisar langsung murka. "Hadi, besar sekali nyalimu! Sudah menyiksa istrimu, bahkan sampai meracuninya. Kamu memang pantas