Seharian itu Ferry menjaga sang mama di rumah sakit bersama Bu Ita. Sedangkan Bre mesti ke kantor untuk menemui Adi juga Pak Robert, karena tadi malam tidak bisa ikut meeting. ART mereka juga pulang dan akan kembali sore nanti.
"Te, aku belikan makan dulu, ya. Tante, mau makan apa?"
"Belikan lontong balap saja, Fer. Tante udah lama nggak makan lontong balap."
"Oke. Mama, mau juga?" Ferry memandang sang mama.
Bu Rika menggeleng.
"Mama, mau apa biar kubelikan."
"Nggak usah," jawab Bu Rika pelan.
Pintu paviliun diketuk saat Ferry baru saja berdiri. Laki-laki itu membuka pintu dan ia terkejut, ada Kenny dan dua anak mereka berdiri di depan pintu.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Ayo, masuk!"
Leo dan Lena mencium tangan papanya kemudian masuk mengikuti sang mama.
"Tahu mama opname dari mana?" tanya Ferry yang urung pergi.
"Aku telepon Bre tadi, Mas," jawab Kenny. Padahal lebih dulu dikabari oleh dokter Pasha baru Kenny menelepon Bre. Sebab tadi pagi dokter Pasha menengok Bu Rika. Han