ParliNia 2
Part 6
"Kami tunggu konfirmasinya, Bu, jika bisa hadir, silahkan hubungi ke nomor ini, katanya lagi dari seberang.
Akhirnya aku katakan berpikir dulu, karena senin yang dia maksud berarti enam hari lagi.
"Kita menang keluarga teladan tingkat kabupaten," kataku setelah selesai bertelepon.
"Wah, alhamdulillah, akhirnya terpilih juga," kata Bang Parlin.
"Abang yang daftar?" tanyaku penuh selidik.
"Bukan daftar, Dek, mereka datang survey," kata Bang Parlin.
"Tentu karena didaftarkan makanya mereka datang," kataku kemudian.
"Ah, terserah Adek lah, curigaan terus, memangnya jika benar pun kudaftarkan apa salahnya, ada hadiahnya lo, hadiahnya nanti mau kusumbangkan ke mesjid," kata Bang Parlin.
"Keluarga teladan?" kataku lagi.
Miris memang, dilihat dari luar kami memang terlihat Keluarga bahagia, hanya dua anak sesuai anjuran pemerintah. Akan tetapi di dalam keluarga kami ibarat api dalam sejam, ada api tersembunyi.
Pembicaraan Torkis tadi sempat terhenti, padahal aku masih ingin