Istriku (Bukan) Lady Di
PoV Parlin
Part 2
"Kok dimatikan, Dek?" protesku pada istri.
"Iyalah, Bang, apa pula urusan hati Rara kita urus," kata Nia-istriku.
"Jangan gitu, Dek, orang yang jahat pada kita saja kita bantu, orang yang fitnah kita saja kita bantu, ingat gak saudaramu fitnah kita, Abang bantu kan, masa saudara Abang gak boleh dibantu," kataku kemudian.
Ini selalu berhasil, Istriku ini sudah lulus berbagai ujian, akan tetapi kalau bicara tentang Rara dia selalu cemburu.
"Hubungi balik, Dek, gak baik gitu, saudara lo, Dek?" kataku lagi.
Istriku akhirnya menghubungi kembali Rara, harus Nia yang hubungi, ini karena sudah janji jika harus hubungi aku harus lewat istri.
Nia-istriku yang cantik dan cerewet itu kembali menghubungi Rara.
"Tadi kok dimatikan?" tanya Rara dari seberang sana, kali ini Nia menghubungi lewat video call.
"Iyalah, Ra, kamu itu bicara hati, sakit hatimu pula kau bilang orang, kami juga sering sakit hati, gak pernah sampai bilang ke orang, apalagi sampai ne