Istriku Bukan Ladi Di
Part 5
Gagal sudah kejutan yang sudah kupersiapkan seharian. Biayanya juga tidak tanggung, cincin emas berlian seharga dua belas juta, ditambah mie ayam satu bungkus plus waktuku seharian ini. Yang membuat aku makin jengkel istriku belum sadar juga ada kejutan yang gagal, dia malah langsung tidur, mungkin kecapekan karena reuni seharian.
Hari itu kami panen sawit, akan tetapi orang yang biasa kami pakai untuk jasa dodos sawit tidak bisa datang. Sementara karyawan kebun kebanyakan perempuan. Heran juga, biasanya mereka paling cepat datang, belum jadwal penen pun mereka sudah bertanya duluan.
"Dek, pada ke mana semua orang, kita mau panen ini," tanyaku pada istri lewat telepon. Seperti biasa dia di kantor desa.
"Oh, mereka semua kerja di tempat si Hermansyah, Bang," jawab istri dari seberang.
"Lo, kan kita mau panen,"
"Iya, Bang, itu kan pekerja lepas Bang, gak bisa kita atur,"
"Jadi, bagaimana kita mau panen?"
"Entahlah, Bang,"
Untuk pertama kali aku seakan ada s