"Anda ini apa-apaan, sih, Tuan? Seperti ABG labil yang bertengkar masalah rebutan wanita saja!" omel Zeeta seraya mengompres pipi dan sudut bibir Rezvan yang lebam.
"Argghhh! Sakit, Zeeta!" Rezvan meringis.
"Ya, sudah ini kompres sendiri," suruh Zeeta.
"Awwhhh!" seru Rezvan lagi. Seakan dengan sengaja ingin membuat Zeeta bertahan di posisinya.
"Pundakku sakit sekali ini. Kayaknya kram," keluh Rezvan seraya menekan jemari pada bagian tubuh yang sakit.
"Kok, bisa, Tuan?!" Zeeta tampak bingung antara ingin memijat atau diam saja.
"Tadi terbentur pagar balkon. Sakit sekali. Kau saja yang bantu kompres," suruh Rezvan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci