"Jangan menggodaku!" Jenar berusaha mendorong tubuh Julio agar menjauh darinya. "Aku bilang aku tidak nyaman kalau kamu begitu terus!"
Jenar menggerutu habis-habisan sejak turun dari bus kota, sedangkan Julio tak mau berhenti untuk menempel padanya.
"Kalau ada orang yang lihat, nanti mereka salah paham!" Jenar menggerutu lagi.
Tetap keras kepala, Julio terus mengikuti kemanapun Jenar pergi. Hingga mereka tidak sadar, jikalau keduanya sudah berada di depan halaman rumah.
"Julio!"
"Bukankah ini hal yang mau jadi lakukan oleh ibu dan anak tirinya?" kekeh Julio. "Kita mencoba saling akrab satu sama lain, Jenar."
Jenar mendesah panjang. "Kamu ini!"
"Bukankah itu yang kamu mau sejak dulu?" Julio tertawa. "Sekarang ini aku hanya sedang mengabulkan permintaanmu saja."
Jenar berhenti sejenak, sebelum akhirnya dia kembali melanjutkan langkah kaki. Jenar masuk ke dalam rumah.
"Mas Julian?" Dia terkejut ketika Julian sudah berdiri di ambang pintu, tidak menyangka kalau suaminya akan pulang