“Happy anniversary, mi amor…” Rei mengecup kening Flo lembut dan penuh cinta. Sementara Flo memejamkan mata, menikmati sentuhan Rei di kulit eksotisnya.
Kecupan Rei pindah ke bibir sensual milik Flo, lalu merambat turun dan berakhir di perutnya yang buncit. Lama Rei membungkuk di sana dan mengelus-elusnya. Sedangkan Flo mengulas senyum sambil mengusap rambut Rei.
“Hello, baby, ini Papa. Masih betah berada di sana? Papa sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu. Kapan kamu akan ke luar, sayang?” Rei menempelkan telinganya di perut Flo dan mengajak calon anak mereka berkomunikasi.
Rei langsung disambut oleh tendangan-tendangan keras dari dalam sana yang membuat Flo mengaduh karena kesakitan, namun Rei tersenyum karena si baby meresponnya.
Puas mengajak anaknya berkomunikasi, Rei berdiri, kembali mengecup kening Flo yang tersenyum padanya.
“Kuat berdansa denganku?” tanya Rei, kalau saja istrinya tidak sanggup berdiri lama-lama. Saat itu usia kandungan Flo sudah memasuki bulan kesembilan.