Pagi ini Davin sudah bersiap-siap akan berangkat kerja. Sebenarnya Davin masih ingin di rumah menemani Angel menjaga, mengurus, serta merawat anak-anak mereka. Tapi Angel dengan penuh pengertian memberi izin pada Davin untuk menjalani rutinitas seperti biasa. Angel merasa masih sanggup mengurus anak-anaknya apalagi dibantu dengan empat orang baby sitter yang tiap orang menghandle masing-masing satu orang anak.
“Pokoknya kalo ada apa-apa kamu telfon aku ya, Dek,” pesan Davin sebelum berangkat kerja. Saat itu Angel sedang membantunya memasangkan dasi.
“Tenang aja, Dave, nggak akan ada apa-apa kok,” jawab Angel sambil mengusap dada Davin dari atas hingga bawah mengikuti garis dasi. Angel tidak mau merepotkan Davin, apalagi dengan hal-hal sepele yang masih bisa ditanganinya sendiri. Dia sudah terlalu sering merepotkan Davin. Bahkan menyita banyak waktu istirahat suaminya itu. Hampir setiap malam Davin tidur larut. Kalau bukan untuk menemaninya begadang, ya untuk pumping.
“Maksud aku kan k