Share

Emosi Mendengar Nama Tunangan

Rasanya mendengan nama Fahri dan Fahri atau apalah itu namanya, membuat darahku mendidih dengan emosi memuncak. Aku marah dengan raut wajah memerah, mata membelalak dengan telinga yang ku tutup dengan kedua tanganku.

Bahkan emosi yang meledak-ledak ini membuat papa langsung menghentikan mobilnya, seolah tidak percaya dengan sikap dan perilakuku saat ini.

"Kania, kenapa? Apa ada masalah? Apa hubungan kamu dengan Nak Fahri sedang tidak baik-baik saja?"

Berbagai macam pertanyaan beruntun ditujukan papa kepadaku, namun untuk saat ini aku masih belum sanggup menjawab apapun.

"Papa, maklumlah anak muda pasti ada berantem-berantemannya, kayak Papa nggak pernah muda aja," ucap mama Anita menjelaskan kepada papa, entah itu untuk menenangkan papa agar papa tidak curiga arau mungkin saja agar keinginan mama untuk membawa calon menantu kesayangannya ke rumah kami berhasil.

Mama Anita mengambil ponsel yang ada di tasnya, memencet nomor calon menantu kesayangannya itu dengan penuh semangat.

[Assal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status