Share

My Mirror Soulmate (INDONESIA)
My Mirror Soulmate (INDONESIA)
Penulis: Nychinta

01. PROLOG

Dari sudut pandang yang memiliki pengaruh besar pada jalannya kehidupan orang lain, biar kujelaskan siapa sebenarnya Aku dalam cerita ini. Aku memiliki segalanya, segala yang mereka inginkan, segala keindahan dunia, kepuasan serta kekuasaannya. Mungkin saat ini kau menganggapku sebagai Iblis! Yah siapa lagi yang hanya mengejar dunia dengan penuh gairah untuk menguasainya serta membuat orang lain takluk tunduk dibawah perintahku.

Namun, wujudku tidak seperti Iblis yang kau maksud, dimana dalam sebuah dongeng, Iblis itu memiliki wajah yang jelek dan menakutkan dengan tanduknya, aku tidak seperti itu, aku mungkin terlihat seperti peri atau malaikat dalam cerita-cerita animasi anak-anak. Bahkan tidak hanya manusia yang mengalami kemajuan, Iblispun mengalami metamorfosa menjadi lebih baik dalam hal rupa.

Bayangkan saja kalau aku ini wanita cantik dengan kulit putih mulus, tubuh yang ideal dibalut dalam pakaian yang sedang "IN" saat ini. Bahkan orang-orang juga akan terbelalak melihat kecantikan dan kesempurnaan fisik yang aku miliki. Inilah aku!

Cherta Olisha, sebut saja seperti itu namaku. Ini adalah awal cerita ini bermula, saat aku hadir dan membentuk sebuah janji dengan wanita ini. Saat dia datang bertemu denganku dan membuat kesepakatan yang juga sangat menguntungkanku. Kesepakatan antara aku dan manusia ini. Lihat saja siapa yang akan beruntung dalam kesepakatan yang dibuat pada saat ada kemarahan didalam hatinya.

"Aku akan memberikan semua apa yang kau inginkan kekayaan, kekuasaan dan juga orang yang akan bersedia mati untukmu, tapi sebagai gantinya aku menginginkan laki-laki yang kau lahirkan nanti harus menjadi milikku pada saatnya tiba dalam empat dekade lebih empat tahun dan empat bulan."

***

Raveena Visolela, seorang wanita dengan keadaan yang sangat buruk, dia selalu dihina, dicaci maki juga selalu dikucilkan dari orang lain, dia benar-benar sangat terpuruk saat ini, sampai akhirnya kedua orang tuanya membuangnya kemari, entah mereka tak sanggup lagi memberinya makan atau memang dia yang terlalu memalukan karena berbeda dari saudaranya yang lain, dimana mereka memiliki kelebihan masing-masing yang patut membanggakan mereka, sedangkan dia? Dia hanya seorang yang bisanya hanya menghancurkan saja.

Apapun yang dia lakukan selalu tak beres, misalnya saja: menulis, maka tulisannya akan sangat tak terbaca, membaca, maka bacaanya menjadi tak jelas, membuat makanan maka makanan itu akan memiliki rasa yang kacau dan bahkan membuat orang lain ingin muntah tatkala memakannya, membersihkan rumah, maka yang ada semuanya akan menjadi berantakan. Cemoohan dengan semua yang dia lakukan tak benar ini, membuat orang tuanya membuangnya kesebuah pusat perdagangan yang jauh dari kota mereka dan dia ditinggal sendirian disana. Dia masih berusia enam belas tahun kala itu, dia hanya seorang gadis biasa yang tak paham bagaimana caranya untuk bertahan disebuah tempat yang dia sangat asing. Mereka membuangnya bagai sampah yang tak terpakai lagi, sangat tak manusiawi sekali.

Wanita muda ini tak hafal jalan pulang, tapi rekam penghinaan dan juga semua tingkah buruk yang dia terima membuatnya sangat marah, dia tak ingin menjadi seperti ini terus-terusan, dan dia juga ingin melihat kalau orang tuanya harus tahu kalau dia nanti bisa lebih dari saudaranya yang lain

Ditengah kebuntuan itu, dia menemukan sebuah tempat dalam perlindungannya dari hujan deras yang membuatnya menggigil kedinginan. Dia masuk kedalam tempat itu dan mencari kehangatan sampai akhirnya matanya menangkap bayang sebuah cermin dengan ukiran lotus disetiap sudutnya membuatnya ingin tahu, benda seperti apa itu. Rasa penasarannya ini membawanya bertemu dengan Cherta Olisha.

Awalnya dia sangat terkejut dengan apa yang dia dapati, seperti cerita aladin yang menemukan lampu ajaib berisikan jin, maka wanita muda ini melihat sosok wanita cantik yang akhirnya keluar dari kaca itu saat tangannya tak sengaja terluka karena memegang ujungnya.

Wanita itu sangat baik dan benar-benar memberikannya sebuah kenyamanan, terlebih lagi dia ingin membuat semua yang dia inginkan menjadi terkabul. Sebuah kastil mewah, harta melimpah, pelayan yang setia dan semua yang dia perlukan dia sebutkan satu persatu.

Cherta Olisha, dia mengabulkannya dengan syarat sejak saat ini dalam empat dekade empat tahun lebih empat bulan, dia harus menyerahkan anak laki-laki yang akan dia lahirkan kepadanya. Dia tak ragu dengan hal ini, karena baginya toh saat itu juga masih panjang. Kisah mirip dongeng timun mas yang dia baca ini membuatnya yakin kalau akan ada cara untuk kembali merebut semuanya kelak, keserakahan sudah ada padanya sejak dini.

Dia hanya ingin orang yang selalu menghinanya dulu bisa mengagungkannya, dia berharap orang-oarng itu bisa berlutut kepadanya, terlebih lagi minta maaf dan mengakui kehebatannya, dia tahu bahwa, karena saat kita hidup didunia ini, maka yang akan bicara adalah uang dan kekuasaan yang membuat kita memiliki kekuatan dan kejayaan.

Awalnya Olisha menawarkan untuk membuat keluarganya menjadi menderita dan membuatnya mati, tapi Raveena Visolela, wanita muda ini tak ingin membalas dengan cara seperti itu, baginya dengan mereka menjadi budaknya, itu sudah lebih dari sekedar balas dendam, karena dia akan menyaksikan orang-orang itu seumur hidup akan melayaninya. Bukankah hal ini jauh lebih menarik daripada harus bunuh-membunuh yang membuat tangannya menjadi berlumur kotoran darah mereka yang lebih hina itu?

Olisha, Sang Ratu Iblis itupun menyetujuinya mereka membuat kesepakatan atas segel darah yang ditumpahkan oleh Raveena Visolela pada tiap sudut ukiran lotus itu, dan saat itu juga Olisha tersenyum penuh kemenangan lalu membayangkan bahwa dunia ini nantinya akan memberinya kekuatan baru yang jauh lebih besar serta membantunya menaklukan seluruh jagad semesta ini.

Seketika suara guntur yang saling menyahut diluar gubuk ini berhenti, hujan mulai reda dan suasana kembali menjadi cerah, saat itu juga seketika Raveena merasakan kepalanya mulai pusing makin lama makin tak tertahankan, pandangan mulai buram dan perlahan-lahan menjadi hitam pekat lalu bersamaan dengan hal itu dia merasakan kalau kerongkongannya merasa sangat sakit, nafasnya makin memburu dan paru-paru kian sesak, entah dia merasakan seperti salah mengambil keputusan barusan, untuk sesaat dia merasakan seakan dia ingin meregang nyawa saat ini juga. Dia tak mampu berkata-kata lagi dan dia melihat bayangan Olisha tersenyum padanya, wanita yang kini berdiri dihadapannya ini tersenyum menatapnya akhirnya telinganya tak menangkap suara apapun kemudian diiringi dengan penglihatannya yang kemudian benar-benar gelap. Tubuhnya jatuh limbung ke atas lantai yang berlumut itu.

***

Ini tentang sebuah pernyataan kenyataan

Segala sesuatu yang memiliki hukum kekuatan

Segala sesuatu yang akan membawa kejayaan

Segala sesuatu yang membawa kemakmuran

.

Teruskan dan lanjutkan

Sebuah pernyataan tentang kata kesepakan

Akan segera diterapkan

Bukan dengan perjanjian bawah tangan

Tapi dengan sebuah pengorbanan

.

Lanjutkan dan lakukan

Kekuasaan akan berada dalam tangan

Lakukan dan terapkan

Kemakmuran tak turun dari genggaman

.

***

Nyanyian ini terngiang di kepala Raveena, dia tak akan pernah melupakan sajak-sajak yang tertulis dengan rapi dan membentuk dengan sendirinya di atas cermin itu sesaat setelah darah segar darinya terhisap oleh ukiran lotusnya. Sebuah perjanjian keramat dengan korban anak laki-laki yang akan lahir dari rahimnya, setelah empat puluh empat tahun empat bulan.

***

Komen (3)
goodnovel comment avatar
FPerdana
Next thor! Jgn up lama2 ya!
goodnovel comment avatar
Ms.joist
Bagusss loh kak ini ceritanya...
goodnovel comment avatar
Lola
okeee bgt lo k chintaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status