Share

Chapter 1 : Red Garnet Rings

Dark Obsession

Update 

••

Playlist :

I see Red - Everybody Loves An Outlaw

•••

"Ax!"tegur Megan dengan suaranya yang parau. Ia tersenyum tipis, menatap lekat sekaligus melingkarkan kedua tangan di leher seorang pria yang cukup ia kenal. Axel Damiano.

"Aku punya sesuatu untuk mu!"ucap Axel tegas, membuat tubuh gadis itu mulai bergerak menjauh. Sementara, sorot mata hijau Megan yang tajam tetap tertuju pada Axel yang mengeluarkan sebuah Ringbox berwarna putih dari saku leather jacket hitamnya.

"Red garnet ring?"tanya Megan memulas senyuman yang lebih lebar, saat kotak tersebut dibuka dan menampilkan cincin delima berbingkai emas.

"Untukmu! Semua pekerjaanku akan selesai dalam satu tahun. Jika kau bisa menunggu, kita akan menikah setelah itu,"jelas Axel membuat Megan terdiam, menelan ludahnya cekat. 

"Setahun?"tanya Megan mencoba memperjelas. 

"Apa terlalu cepat?"

"Tidak! Itu bahkan terlalu lama. Hm— aku tidak bisa lebih sabar,"ucap Megan dengan suaranya yang tegas, hingga Axel langsung menyentuh sudut wajah tegas milik gadis itu. 

"Tidak akan lama, kita akan terus bersama-sama."

"Akan ada banyak hal yang terjadi dalam satu tahun, Ax. Bagaimana jika kita tidak—"

"Jangan meragukan ku, Megan. Aku mencintaimu,"potong Axel membuat kedua mata mereka kembali bertemu dalam satu emosional yang terasa meledak-ledak di hati keduanya. Yah! Megan menerima Axel didalam hidupnya, dua tahun lalu, mereka  Backstreet dan keduanya membangun hubungan dengan baik.

"Jika kau bisa bertahan selama dua tahun, maka tidak akan ada salahnya untuk satu tahun lagi, please!"pinta Axel, ia meraih kedua tangan Megan, meremasnya kuat tanpa memalingkan pandangannya sedikitpun.

"Hm aku tahu, entahlah, aku hanya emosional. Seperti satu perasaan yang tidak enak muncul di pikiranku, pagi ini rasanya kacau,"jelas Megan seraya menarik salah satu jarinya dan memijat kening yang tidak sakit.

"It's okay, cincin ini akan memperbaiki mood mu,"ucap Axel, ia tersenyum simpul. Membuat jantung Megan berdebar-debar, lantas, melihat pria tersebut mulai menyematkan cincin delima ke jari manisnya pelan.

"I love you, Megan!"

"I love you too, Ax!"balas Megan seraya mengusap sudut wajah Axel lembut.

"Kau suka?"tanya Axel parau.

"Yah! Aku benar-benar menyukainya, Ax. Sangat!"

"Thanks,"Axel mengecup telapak tangan Megan yang terasa berkeringat, menyelipkan rambut di telinga gadis itu dan mencium bibir Megan intents.

"Aku ingin mengajakmu makan malam,"pinta Axel, setelah bibir mereka terlepas. Megan mengangguk setuju, melingkarkan tangannya kembali ke leher Axel dan melanjutkan aktifitas yang belum membuatnya puas. Mereka berciuman lebih lama.

___________________

Markus menatap layar MacBook nya tajam, meneliti sebuah foto yang berhasil membuat rasa kagum nya mendadak muncul. Entah, apa yang ia lihat dari seorang Megan, namun, setiap detik senyuman gadis itu semakin terlihat jelas.

"Apple!"ucap Markus mengingat-ingat aroma parfum yang melekat ditubuh Megan. Ia mendongakkan kepala, menutup rapat-rapat matanya untuk membayangkan kembali keutuhan wajah Megan.

Tap!!

"Sir,"tegur Taylor dengan wajah khawatir.

"Apa kau tidak bisa—"

"Aku sudah mengetuk pintu ruangan mu lebih dari sepuluh kali, sir,"potong Taylor sebelum Markus mencelanya. Pria itu diam, meneliti map box yang ada di tangan Taylor tajam.

"Sudah kumpulkan semua informasi tentang gadis itu?"tanya Markus.

"Semua ada di sini, sir,"balas Taylor saat ia sudah berdiri tepat di hadapan Markus, seraya membuka box dan memberikan data yang berhasil ia kumpulan.

Markus segera memeriksanya teliti, ia tidak ingin membuang waktu lebih banyak untuk mengetahui siapa Megan, gadis yang membuatnya merasa cukup gila dalam beberapa detik.

"Siapa?"tanya Markus saat melihat sebuah foto pria yang tampak tidak asing untuknya.

"Axel Damiano, putra pemilik 'Fireoval Corporation', menurut rumor yang beredar, ia akan menjadi salah satu calon CEO perusahaan nikel tersebut, melawan adik kandungnya sendiri. Zander Damiano, Investor ingin calon yang bersih dari skandal dan masalah,  karena itulah, Megan dan Axel menutupi hubungan mereka rapat-rapat,"jelas Taylor membuat Markus diam. Ia mengulum bibir, tampak merencanakan sesuatu yang terlihat tidak baik.

"Kapan jabatan itu akan diputuskan?"tanya Markus membuat Taylor membuang napas.

"Bulan depan, sir,"Taylor menelan ludah, melihat sudut bibir Markus terlihat melengkung tipis. Yah! Ia paham betul bagaimana karakteristik Markus.

"Okay, aku ingin kau mengatur jadwalku kembali. Tunda semua pertemuan hingga bulan depan."

"Sir!"

"Aku ingin melihat gadis itu lebih dekat. Jika bisa— aku— harus memilikinya! Harus!"jelas Markus tegas seraya meremas foto Axel Damiano yang ada didalam genggamannya.

"Sepertinya Megan bukan gadis yang mudah ditaklukkan, sir. Maaf, sebagai orang yang bekerja denganmu begitu lama, aku ingin bicara jujur,"ucap Taylor tanpa ragu, hingga Markus langsung menaikkan pandangan tajam ke arahnya.

"Ada banyak cara untuk mendapatkannya, Caroline atau gadis lain bisa menolak ku. Tapi, tidak untuk yang satu ini,"balas Markus tampak memiliki ambisi yang cukup kuat, membuat Taylor berhenti membantah.

"Baik sir,"ucap Taylor sambil mengeluh pelan.

"Ikuti kemanapun dia pergi, dan urus satu tempat yang nyaman agar aku bisa bicara dengannya,"perintah Markus tanpa mengalihkan matanya dari wajah Taylor sedikitpun.

"Segera sir, aku permisi dulu,"Taylor menunduk, menunggu Markus memalingkan pandangan, tanda bahwa pria tersebut sudah tidak membutuhkannya lagi untuk berada didalam ruangan. Ia berputar, mulai melangkah menjauh dan segera keluar.

_____________

Beberapa jam kemudian.

Seperti biasa, Axel menyewa salah satu ruang VVIP di salah satu restauran  mewah yang ada di Florida. Ia bersama Megan, tidak ingin di ganggu atau dilihat siapapun. Dengan private service, hubungan keduanya terjaga ketat.

"Ah! Sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang,"ucap Axel mendadak, hingga Megan berhenti mengunyah makanannya.

"Aku bisa pulang sendiri, tenanglah,"jelas Megan.

"Tapi ini sudah sangat malam. Aku tidak—"

"Jangan khawatir, aku sudah terbiasa,"potong Megan membuat Axel mengeluh kasar.

"Sial, Klien ku mendadak menelpon. Ini penting, jika aku tidak menemuinya maka kontrak Fireoval tidak akan disetujui,"keluh Axel, seraya memijat keningnya kuat-kuat.

"Ax pergilah, aku tidak masalah,"jelas Megan membuat Axel diam sejenak, menatap cukup khawatir.

"Okay, telpon aku jika kau sudah sampai di penthouse,"ucap Axel menarik black suit nya.

"Hm! Aku akan menelpon Maxent, agar ia menjemputku,"ucap Megan membuat Axel tersenyum, mendekat dan mengecup pelan kening gadis tersebut.

"Aku akan membayar bill, dan langsung pergi. I love you,"balas Axel, lantas, segera beranjak dari tempat duduk Megan begitu cepat.

Megan mengeluh, ia menekan salad yang ada di hadapannya dengan garpu. Memasukkan salah satu potongan dan mengunyahnya kuat. Hingga ia mulai fokus dengan makanan tersebut dalam beberapa saat.

"Aku harus memesan 'Uber', tidak ada gunanya menghubungi Maxent. Dia pasti sibuk," Megan membatin, menekan layar ponselnya sekian detik hingga menyelesaikan pesanannya.

__________________

Lima puluh enam menit berlalu cepat. Megan sudah berada di parking area penthouse milik keluarga Hodgue. Ia membayar tagihan, melirik ke arah gedung yang menjulang tinggi dihadapannya lekat.

"Nona kembalian mu,"ucap sopir tersebut, memecah lamunan Megan. Gadis itu hanya diam, ia membuka pintu tanpa suara setelah meraih uang milik nya. Ah! Megan bukan tipe gadis loyal, Ia sedikit memiliki kemiripan dengan Milla— mommy nya. Perhitungan.

Tap!!

Langkah kaki Megan mendadak berhenti, ia melirik ke arah selatan dan memerhatikan sebuah mobil Rolls-Royce berwarna silver, parkir sekitar satu meter dari arahnya. "Sepertinya, mobil itu ada di pekarangan daddy Alexander tadi pagi,"batin Megan mencoba mengingat jelas.

"Ah bukan urusanku,"megan menelan ludah, ia melangkah kembali menuju elevator, tanpa lupa mengirim pesan pada Axel, mengabarinya. Tanpa ia ketahui, Taylor baru saja keluar dari kamar penthouse nya. Markus meminta wanita itu memasang camera pengintai, untuk mengawasi Megan lebih detail lagi.

_____________

Bagaimana untuk chapter satu ini?

Suka? Komen & vote yang banyak yah. Makasih banyak.

Follow Instagram : shineamanda9

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status