Share

Dark Obsession
Dark Obsession
Penulis: Shineamanda

Prologue

Penulis: Shineamanda
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-24 15:02:29

Sederet pelayan berjejer di pekarangan mansion milik keluarga Morgan. Keluarga Fenomenal yang mendapatkan hak khusus dari pemerintah, Alexander mendapatkan penghargaan dari dua negara sekaligus, dalam aksi penghentian Nuklir Rusia yang di serang Cyberterrorist.

Mereka tersenyum tipis, memerhatikan tiga buah mobil jenis SUV masuk ke dalam pekarangan, dan menyambut ramah atas kedatangan tamu yang di undang hari ini, Sabtu 12 Januari 2019.

"Sir, kita sudah sampai!"ucap seorang wanita cantik dengan pakaian abu-abu gelap. Menatap tegas, tanpa berpaling dari arah pelayan yang berjalan mendekat, sekadar memberi penghormatan.

Dua puluh detik kemudian, seorang pria tegap dengan rambut hitam lebat keluar dari mobil setelah seseorang membukakan pintu untuknya. Jesus! Dia terlihat seperti pangeran tampan, kekar dengan balutan kemeja putih dan celana kain coklat. Rahang tegasnya ditumbuhi bulu halus, menutupi bibir merah yang sensual.

"Morning sir,"sambut kepala pelayan, mempersilakan pria tersebut masuk.

"Wait here!"ucap pria tersebut pada seluruh bodyguard dan asisten cantiknya. Taylor Britania.

"Welcome home, Markus!"sambut pemilik Mansion dengan senyuman lebar. 

"Alexander. No! Ini bukan rumah, tapi istana!"ucap Markus ramah.

"Kau berlebihan untuk mengatai mansion kecilku ini,"balas Alexander menarik pinggul seorang wanita yang sejak tadi terdiam, hanya melempar senyuman kecil yang ikut menyambut.

"Kenalkan dia istriku, Lorna Morgan!"

"Sepertinya kau bukan hanya mengganti nama marga istrimu, tapi menyingkatnya!"kekeh Markus melihat Lorna sedikit menunduk dengan senyuman yang menawan.

"Aku hanya tidak ingin semua orang tahu nama lengkap istriku,"balas Alexander seraya mempersilakan pria itu duduk di sofa mahalnya, dan melihat pelayan menyuguhkan air serta camilan yang cukup banyak.

"Yah! Aku pahami kekhawatiran mu, Alexander. Hanya kau, pengusaha yang memiliki kekayaan di atas 300 miliar dollar, aku yakin, ada banyak tangan yang ingin mengambil pundi-pundi uang tersebut,"balas Markus seraya melempar senyuman khas.

"Belum seberapa, aku harus lebih naik,"balas Alexander angkuh. Hingga ia merasakan Lorna mencubit lengannya sedikit.

"Ah ya, dimana putrimu, Caroline?"tanya Markus, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan besar yang memiliki plat emas di tiap sudut dinding nya. Khas keluarga Morgan yang selalu lekat dengan emas.

"Sebentar lagi dia akan turun,"ucap Alexander, melirik ke arah Lorna dan melihat wanita itu mengerutkan keningnya rapat.

"Aku akan menjodohkan nya dengan Caroline,"jelas Alexander tegas.

"What?"

"Kau tidak memberitahu istrimu sebelumnya, Alexander?"tanya Markus, menangkap kegusaran Lorna.

"Kejutan, dia akan suka jika putrinya hidup—"

"Dad..."tegur Caroline saat ia baru saja keluar dari elevator kaca yang ada di kanan ruang tamu.

"Hey Queen, kemari lah,"ucap Alexander menepuk sudut kursi yang ada di sebelahnya. Namun, Caroline lebih memilih untuk duduk di tempat lain, sedikit lebih jauh.

Lorna tampak gusar, ia melepaskan pautannya dari Alexander dan menatap wajah Caroline dan Markus bergantian. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku, dad?"tanya Caroline memecah keheningan, membuat Markus melempar senyuman bersahabat nya kembali.

"Caroline, kau tahu siapa Markus kan? Dia—"

"Pengusaha coklat yang bisa terkenal—"

"Pengusaha terkaya yang ada di Italia, dan Markus memiliki—"

"Jadi, apa tujuan nya dad?"potong Caroline menampilkan sikap dingin dari nya. Ia cukup tahu, keinginan daddy nya.

"Menjodohkan mu dengannya,"jelas Alexander, Caroline langsung berdiri, menatap ke arah Markus tajam.

"Are you crazy? Kau ingin aku menikahi lelaki tua yang umurnya mungkin setengah abad, dad?"tanya Caroline asal, membuat Alexander merasa tidak enak.

"Caroline! Aku tidak pernah mengajarimu—"

"Alexander kau tidak perlu memaksanya!"ucap Markus.

"Yes! Kau benar, siapa namamu tadi? Kukus, bungkus, atau siapapun itu terserahlah."

"Markus!"

"Maksudku begitu, saran ku cari wanita yang seumuran mu, kau punya segalanya dan kau bisa mendapatkan apa yang kau—"

"Caroline!"sentak Alexander lantang hingga gadis itu melirik tegas ke arahnya.

"Alexander sudahlah, kembali ke kamarmu Caroline,"ucap Lorna memberi pengertian agar tidak terjadi pertengkaran yang lebih besar untuk kesekian kalinya.

"Aku harap ini terakhir kalinya, dad!"ucap Caroline melirik ke arah Markus sejenak. "I'm sorry!"ucapnya pelan, lantas, memutar tubuhnya untuk segera menjauhi semua orang dengan tangan terkepal.

"Maaf atas tingkah putriku,"ucap Lorna tanpa menunggu Alexander yang mengatakannya.

"Tidak masalah, aku yang menawarkan diri untuk mengenal putrimu, Caroline benar, aku harusnya menikahi wanita seusiaku,"ucap Markus membuat Lorna mengangguk pelan.

Tap!!

Elevator kembali terbuka, membuat semua orang menoleh ke arah benda tersebut termasuk Markus. Pria itu terdiam, saat melihat sosok gadis dengan rambut hitam pekat, ia tersenyum kecil lantas menyorot ruangan dengan mata hijaunya yang indah. Megan Axtar Hodgue.

"Gadis itu, apa dia anakmu, Alexander?"tanya Markus tanpa mengalihkan perhatiannya sedetikpun.

"Bukan. Dia anak sahabatku, kami tinggal bersama sejak dia kecil,"ucap Lorna mengambil alih pembicaraan. Melirik Markus yang menatap sosok gadis itu hingga hilang dari pandangannya. Sial! Jantung nya berdebar cepat, hanya karena senyuman yang baru saja ia lihat. Tidak seperti biasanya.

"Mr. Grint,"tegur Lorna membuat Markus kembali menoleh dengan keadaan salah tingkah.

"Ah ya! Sepertinya mansion ini cukup ramai,"balas Markus pelan, sambil menelan ludahnya dan menahan napas.

"Lain kali kita bisa bicara lagi,"ucap Alexander mulai muak dengan interaksi antara Markus dan Lorna. Ia masih bersikap posessif, bahkan sangat-sangat ketat pada wanita tersebut.

"Sure, yang jelas tidak untuk perjodohan putrimu,"kekeh Markus, membuat Alexander melebarkan senyuman hangat.

"Mau ku antar kau keluar?"tanya Alexander datar, Markus mengangguk dan segera berdiri dari tempatnya.

"Thanks Mrs. Morgan atas jamuan nya,"ucap Markus.

"Kau tidak menyentuhnya sedikitpun,"balas Lorna melebarkan senyumannya. Hingga mendapatkan lirikan tajam dari Alexander. Markus mengulum senyuman dan mulai melangkah untuk meninggalkan mansion.

"Senang kau bisa berkunjung ke mansion ku, Markus,"ucap Alexander saat ia berada di pintu besar yang terbuka lebar.

"Yah! Aku juga senang karena kau mengundangku ke istana ini,"Markus mengeluh pelan, melihat Alexander mengangguk datar. Hingga ia memutar tubuh dan mulai berjalan menjauh bersama bodyguard nya.

Deg!!

Markus berhenti melangkah, saat kembali melihat gadis yang ia lihat di dalam tadi berdiri di sudut tangga, sibuk dengan ponselnya. "Okay, aku akan ke sana sebentar lagi,"ucap Megan di panggilan telpon, ia mematikan panggilan dan melirik ke arah Markus.

"Hay si—"ucapan Markus terputus, saat Megan memutar bola matanya malas. Lalu menuruni anak tangga. Megan memasuki sebuah sportcar Pagani Huayra Roadster tanpa atap berwarna blue metalic, memutar kemudi mobil nya dengan cepat dan lebih dulu meninggalkan mansion.

"Megan Axtar hodgue, dia anak dari pensiunan Dr. Milla Bronova Hodgue dan Billy Hodgue, mantan kepala bodyguard keluarga Morgan!"ucap Taylor setelah penat menekan iPad yang selalu ia bawa untuk mencari informasi cepat. Markus melirik, menarik iPad tersebut dari Taylor dan menatap foto besar yang terpajang di benda canggih tersebut.

"Cari informasi gadis ini lebih banyak!"pinta Markus tegas, seraya mengusap foto pajangan tersebut.

"Baik, sir. Aku akan melaporkannya dalam dua jam,"ucap Taylor pelan, meraih iPad nya kembali dari tangan Markus, dan mereka mulai bergerak menuju mobil lalu beranjak pergi.

•••••••

Jangan lupa berikan Rate dan Komen yang membangun yah. Terimakasih. 

Follow Instagram shineamanda9 

••

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lesi Rastiana Datuok
Kisanya luarbiasa🌹🌹🌹🌹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dark Obsession    Chapter 79 : I Trust You

    "Sudah aku katakan padamu, Alther. Anak ini penuh masalah!"tuding Jenifer lantang, menatap marah pada Leon."Jaga ucapan mu Mrs. Smith,"bela George."Apa kau mencoba mengancam ku?"tanya Jenifer, tanpa mengalihkan tatapannya. Leon menunduk, meremas tangan Alicia yang bergetar. Wanita itu menelan ludah, mengamati wajah putranya yang terluka cukup parah."Kau merasa terancam?""Jelas. Bukankah kau gembong narkoba? Berapa banyak yang sudah kau bunuh demi bisnis kotor itu? Hmm?""Hentikan Jenifer!"peringat Alther."Kau ingin membela mereka? Kau tidak lihat bagaimana keadaan Jayler karena anak sialan ini?"

  • Dark Obsession    Chapter 78 : Baby Sitter

    Mississipi, Biloxi, Amerika serikat. 2 minggu pernikahan Taylor dan Andrea. "Allison,"Markus memanggil, mengusik permainan Allison yang tampak seru. Ia menghabiskan berjam-jam waktu hanya untuk kubus rubik. Lagi dan lagi, meski terlihat membosankan, permainan itu adalah hal terbaik yang selalu ingin ia kuasai."Hmm,"gumamnya pelan, tidak melirik ke sumber suara sedikitpun. Markus mendekat, memerhatikan jari-jari mungil putrinya. Sekolah terbaik dunia, The Rosey, memastikan Allison lulus tes. Nilai akademis nya sempurna.

  • Dark Obsession    Chapter 77 : Trap

    "Bagaimana keadaan mu?"tanya Taylor pada Andrea sambil menyatukan kedua tangan mereka."Aku masih tidak percaya kalau kau sekarang sudah menjadi istriku,"ungkap Andrea senang."Aku tidak tanya itu,"Taylor mengalihkan wajah, mengusap pipinya yang terasa panas. Malu. Andrea diam, mengulum bibir tanpa mengalihkan pandangannya dari Taylor. Wanita itu salah tingkah."Siapa namanya?"tanya Andrea mendadak. Sengaja, agar Taylor menoleh ke arahnya. Sungguh, Andrea selalu jatuh cinta jika melihat rona merah di wajah wanita itu."Maksudmu?""Kau punya ide nama yang bagus untuk anak kita?"Andrea sialan. Pertanyaannya membuat Taylor berdebar. Ia menelan ludah nya sekuat mungkin, memompa napas seb

  • Dark Obsession    Chapter 76 : Taylor Wedding

    Andrea memutar tubuhnya, ketika pintu gereja terbuka. Ia membulatkan mata, menatap dengan jantung berdebar. Tercengang kaku. Taylor berdiri, memasang senyuman tipis lewat bibir nya yang mungil. Wanita itu menarik napas, meremas lengan Markus yang mendampinginya menuju altar."Kau siap?"tanya Markus, ketika langkah Taylor terasa berat. Ia menahan tangis, sambil menggigit bibir.Bahu Andrea yang tadinya tegap, kini tertunduk, menarik napas nya panjang ketika menyadari air mata lebih dulu membasahi pelupuk mata."Ya,"jawab Taylor, menahan napasnya dalam. Kembali melanjutkan langkah yang mulai begitu ringan. Andrea menatapnya, bersama tangisan kecil yang begitu penuh arti.Megan dan Allison menunggu di barisan depan, tersenyum dan bertepu

  • Dark Obsession    Chapter 75 : Allison's Chaos

    "Kau mau pulang hari ini?"tanya Milla sambil mengaduk adonan cake nya. Megan mengangguk, memotong apel hijau dan mengunyahnya tanpa henti."Jam berapa?""Entahlah. Markus masih rapat di Ferrero tower,"jawab Megan memaksakan diri untuk bicara sebisanya."Hmm.. Aku dengar, Markus mempercayakan bisnis itu pada mantan kekasih mu yang berengsek itu,"sindir Milla."Mom... Axel hanya masa lalu.""Bagiku tidak. Keluarganya pernah menghina kita. Aku pernah menjambak rambut mommy nya, kau ingat?"sergah Milla. Terdengar tidak ingin kalah."I know mom, tapi aku tidak ingin ikut campur dalam bisnis Markus."

  • Dark Obsession    Chapter 74 : Happy day

    "Markus..!"sentak Megan, menahan salah satu pergelangan tangan pria itu. Markus menolak, menatap Megan tanpa suara."Aku hanya ingin melindungi Allison,"ucap Megan. ."Kau pikir aku tidak ingin melindungi keluargaku?"Markus bicara serak, mengedarkan pandangan di kedua kornea mata Megan."Dia hanya anak gembong narkoba,"tuduh Megan.Kali ini Markus diam, memikirkan kalimat yang baru saja di deklarasikan egois dari mulut Megan yang pedas. Tanpa mengalihkan pandangannya, Markus menyunggingkan bibir, menertawakan wanita yang berdiri tegap dengan tatapan nanar. "Anak gembong narkoba, katamu?"tanya Markus, dibalas anggukan cepat."Lalu apa yang pantas di sematkan pada Allison? Anak mantan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status