Lokasi Taylor.
Taylor masih mengamati gerak gerik orang yang sedang berada di ruang CEO itu .
" tuan para penjaga sudah kami lumpuhkan " salah satu bodiguard menunduk dan berjalan mundur begitu Taylor dan Nick berjalan beriringan .
Morgan company
Nama perusahaan yang sedang menjadi target Taylor kali ini . Taylor berjalan ke arah lift dan diikuti yang lainnya .
Mereka kini sudah sampai di lantai tiga puluh perusahaan tepat dimana ruang CEO berada .
" semua aman " Nick tersenyum kecut . tapi , senyuman Taylor adalah senyuman kematian .
Taylor menarik hendel pintu dan mendorongnya dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang nyaring .
Pria yang ada di ruangan itu pun terkejut . kemudian pria itu menetralkan wajahnya .
Walaupun di landa rasa takut pria itu mempunyai sedikit keberanian .
Ia tak tahu siapa yang datang ke perusahaannya dengan tidak sopan .
Taylor tersenyum dengan devil begitu melihat sedikit keberanian yang ada di wajah targetnya itu .
" senang bertemu denganmu " Taylor duduk di kursi panjang dan tersenyum dengan devil .
" siapa kau ? " pria yang diketahui bernama Chris itu gemetar ketakutan kala mendengar kata demi kata yang di keluar kan oleh pria yang tidak di ketahuinya .
" apa kau lupa kepadaku ? " Taylor bangkit dan berjalan sedikit walaupun sudah berjalan mendekat tetap saja wajah Taylor tidak terlihat karna cahaya dalam ruangan itu remang remang , hanya mendapat pencahayaan secukupnya dari lampu yang ada di meja .
Klik
Chris menekan saklar lampu dan wajahnya seketika terkejut dan keringat dingin pun bercucuran.
"Ka-u TAYLOR DANIEL KEIF RUSSEL " wajah Chris sudah pucat pasi . pasalnya adiknya sudah ia celakai tadi dengan memblongkan rem mobil lamborghini milik adiknya.
" kau benar " Taylor tersenyum dengan senyum kemenangan . lewat ujung matanya ia memerintah anak buahnya .
Para bodiguard yang Taylor bawa kini sudah siap sedia menunggu perintah .
" ikat pria brengsek itu ! " Taylor berdiri dengan angkuh , kedua tangan ada di saku celana . pakaian formal masih melekat di tubuhnya.
Saat Taylor mendengar bahwa adiknya mengalami kecelakaan ia langsung bergegas ke rumah sakit . dengan masih di balut dengan pakaian formal .
Chris sudah terikat di sebuah kursi . Taylor maju beberapa langkah dan tersenyum .
" kenapa kau mencelakai adikku ? " Taylor mencengkeram rahang Chris dengan kencang sehingga Chris mendesis kesakitan .
Chris terus menggeleng menghindari cengkeraman Taylor yang begitu sakit dan menusuk . Taylor hanya tersenyum dan berbalik menatap Nick , Nick sama tersenyum dengan kecut.
" aku tanya sekali lagi , kenapa kau melukai adikku !!! " oktaf Taylor sudah naik menandakan bahwa dirinya benar - benar marah .
" Alex merebut kekasihku !!! " dengan tubuh yang gemetar Chris mampu berbicara .
" dia hanya seorang jalang murahan !! " dada Taylor sudah naik turun mengatur nafas yang begitu membara di dalam tubuhnya .
" tidak !!! Dia wanitaku " Chris semakin geram kala Taylor menyebut wanitanya dengan sebutan jalang .
Tangan Taylor sudah beralih merogoh sesuatu yang berada di balik jas yang ia kenakan . dengan seringai lebar Taylor mengeluarkan pistol.
Chris yang tadi nya nampan tenang - tenang saja sekarang mendadak diam dan keringat dingin mengalir di pelipisnya .
Taylor tersenyum dengan senyuman iblis , Nick yang melihat senyuman itu hanya diam lalu ia menyiapkan pistol .
" tamat riwayatmu hari ini bajingan !!" Taylor menarik dagu Chris dengan cekalan yang begitu kuat sehingga Chris dari tadi hanya bisa meringis .
" kau yang akan tamat brengsek ! " suara Chris begitu melengking di telinga Taylor . Taylor geram dan dengan melepaskan satu peluru ke arah kakinya .
Dorr!
" akhh sakit brengsek ,kau!! " Chris mengaduh kesakitan kala peluru menembus tulang kakinya , sangat sakit.
" rasakan itu " Taylor duduk di hadapan Chris dengan kaki yang diangkat . Taylor mengamati setiap gerak gerik pria yang sedang kesakitan itu .
Taylor dengan tenang menatap wajah Chris yang nampak kesakitan dan ia melihat bahwa ada darah segar yang mengalir dengan deras dari kaki Chris . dengan seringai lebar, Taylor tersenyum karna ia bisa melihat wajah kesakitan musuhnya.
Nick maju beberapa langkah dan mencondongkan wajahnya dan membisikkan sesuatu pada Taylor . senyuman maut kembali terbit kala mendengar ada sebuah rahasia yang pria itu simpan .
Taylor bangkit dari duduk nya dan dengan cekatan kuat Taylor mencengkeram dagu Chris dengan keras .
" ternyata kau memiliki gudang persenjataan " Chris yang kaget mendengar itu bagaimana ia mengetahui bahwa Chris mempunyai gudang persenjataan .
" aku sudah melacak gudangmu " Taylor melepaskan cekalan dengan tak ada kasihan . Chris menatap geram pada Taylor . pria yang berada di hadapan nya ini bukan pria biasa karna ia sangat berambisi menghancurkan orang - orang yang menjadi musuhnya dan musuh keluarganya.
Nick maju selangkah lebih dekat dengan Chris . tanpa menoleh Nick meminta izin pada Taylor .
" bolehkan aku menembaknya ? " senyuman kecut terbit di bibir Nick .
pria tampan itu sangatlah jauh bila dikatakan psychopath . sama seperti Taylor , wajah rupawan , tubuh atletis dan sixpack , kedua pria ini memiliki hal yang sama tubuh , wajah dan badan yang sama - sama berpostur tegap dan garang . psychopath berwajah malaikat yang mematikan .
Nick dapat melibat seringai mengerikan yang Taylor lemparkan , seringai kematian . dengan persetujuan Taylor Nick mengangkat moncong pistolnya ke arah lengan bagian kanan . Chris hanya bisa menggelang .
Dorr!!
" akh !!! " seketika darah muncrat dengan deras membasahi pakaian yang Taylor dan Nick kenakan . banyak noda darah yang keluar dari tangan kanannya .
" sialan kalian berdua !!! " Taylor dan Nick telah senyum kemenangan . bodiguard yang di bawa Nick dan Taylor hanya menunjukkan ekspresi ngeri melihat tuannya begitu kejam .
Para bodiguard juga ngeri jika melihat kemarahan tuannya Thomas dan Azka . walaupun Azka pemimpin para bodiguard , tapi para bodiguard menganggap Azka tuannya . kemarahan mereka sangatlah besar dan mematikan .
Ternyata sifat garang , misterius , dan psychopath turun kepada anak anaknya . Nick begitu jahat bila sudah menampakkan wajah aslinya . Taylor , jangan ditanya wajahnya bak malaikat tapi sifat dan kelakuannya bak iblis berparas malaikat . dan dengan sejuta paras yang mereka punya Taylor dan Nick mampu melumpuhkan musuh - musuh ayahnya dan musuh keluarga besar KEIF RUSSEL.
Taylor akan mencelakai bahkan membunuh seseorang yang sudah mengganggu keluarganya . seperti sekarang Taylor akan melancarkan aksinya membunuh Chris . pria yang sudah mencelakai adiknya .
Nick tersenyum kala melihat wajah Chris yang sudah merasa sangat kesakitan karna di tubuhnya terdapat dua peluru tembakan yang bersarang di tubuhnya .
Dua pria tampan dengan balutan tuxedo itu hanya tersenyum miring . Taylor berjalan keluar ruangan .
" hey ! Kau mau kemana Taylor " Nick berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Taylor .
" ledakkan gedung ini " Taylor melempar sebuah remote kecil . Nick tersenyum miring dan menyuruh semua anak buah Taylor segera pergi dari TKP .
Setelah semua sampai di lantai dasar . Taylor memasuki mobilnya dan menderukan mobilnya perintah bahwa mereka harus segera pergi .
Nick ikut bersama Taylor dan ketika Taylor mengangguk Nick menekan tombol tersebut dan terdengar sebuah ledakan besar , dan menghancurkan seluruh isi gedung perusahaan itu . Taylor tersenyum dengan miring begitu melihat perusahaan itu hancur berkeping keping . Musuhnya kini sudah lenyap dari muka bumi , Taylor tak akan pernah diam saja jika menyangkut kelurganya . Ia akan bertindak .
Pagi kamar Taylor 06:00.Taylor menggeliat dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu karna ia mendengar pintu di ketuk .Taylor beranjak menuju pintu dan dengan menggunakan sidik jadi pintu otomatis terbuka dengan sendirinya .Taylor tersenyum dengan lebar karna yang sedang berdiri di hadapannya adalah Harsha ." selamat pagi sayang " Harsha tersenyum dan mengecup dahi putranya ." pagi juga mom " Taylor membalas senyuman Harsha." ayo cepat mandi , kita sarapan bersama " Harsha mengusap lembut bahu Taylor dengan kasih sayang ." baik mom " Taylor menutup kembali pintu kamarnya dengan pelan . Taylor berjalan ke arah kamar mandi .Taylor langsung masuk ke dalam kamar mandi dan melalukan ritual mandinya ._______________________Meja makan 06:30 wibDe
Wajah yang tegas dan tampan membuat pesona seorang Taylor tak berkurang . Senyumannya yang menawan dan tatapannya yang tajam . Taylor keluar dari mobil dan berjalan ke arah dimana pesawat pribadi miliknya kan lepas landas menuju Spanyol. Tuntutan pekerjaan mengharuskannya untuk hadir dalam rapat kali ini .Banyak dewan direksi yang menghadiri rapat ini . Perjalanan dari Indonesia ke Spanyol membutuhkan waktu yang lama . Taylor bersantai selagi ribuan kertas tak menyerbunya begitu turun dari pesawat . Ia mengusap wajah di bingkai foto yang tak lain adalah Luna . Luna tersenyum dengan bahagianya .Merasa tidak akan berbuat apa - apa Taylor pergi ke ruang istirahat dan membaringkan tubuhnya yang begitu lelah . Tapi wajah Luna selalu melintas dalam pikirannya dan mengacaukan konsentrasi Taylor . Taylor tersenyum karena sebentar lagi Luna akan menjadi dimiliknya , ia akan melancarkan sebuah rencana yang ayahnya juga setujui.
Luna terdiam kala sekelebat bayangan wajah tampan Taylor terus saja berputar bagaikan sebuah kaset. Franco mengetuk pintu dan tanpa persetujuan dari Luna , Franco masuk dan menemukan anaknya yang sedang melamun sambil senyum - senyum sendiri .“ Sayang , ada apa denganmu ? “ Franco duduk dan tersenyum di hadapan Luna . Luna sempat terkejut karena kedatangan ayahnya yang secara tiba - tiba . Luna gelalapan dan tersenyum dengan canggung ke arah ayahnya .“ tidak ada apa – apa , dad “ Luna tersenyum mencoba mengalihkan tatapan aneh yang tertuju untuk dirinya . Franco hanya bisa tersenyum , anaknya ini menyembunyikan sesuatu . Franco tidak mau memaksa Luna untuk menceritakannya , biarlah Luna yang menceritakannya sendiri .Franco mengecup kening Luna dan mengusap lembut pipinya . " good Night baby girl “ Franco tersenyum . “ good night too dad &ldq
Taylor tetap duduk diam di dalam mobil Lamborghini Veneno roadster . Tak beberapa lama Luna dan Cleo keluar dari kafe . Sebelum berpisah mereka berdua saling berpelukan untuk melepas rindu. Mobil Aston Martin DB 11 berwarna hitam sudah keluar dari parkiran kafe dan mobilnya melaju mengarah pada sebuah mall besar dan terkenal . THE Keif Russel mall. Taylor tersenyum ,gadisnya mengunjungi mall milik ayahnya .Thomas tak memindahkan hak kepemilikan mall besar ini , karena di sinilah gaun pengantin istrinya di buat dengan hasil rancangan dari Chelsea . Chelsea adalah istri dari sahabat ayahnya yaitu David dan mereka berdua sudah memiliki 2 orang anak . Max dan Angel . Tampan dan cantik .Luna menaiki eskalator dan berjalan ke sebuah butik kelas atas yang pemiliknya adalah Chelsea . Taylor tetap mengikutinya dengan langkah cool dan tak lupa kaca mata hitam sudah bertengger di hidung mancungnya . Luna sedang memilih gaun . Taylor masuk dan lan
Langit malam hari begitu indah , langit yang di taburi bintang – bintang yang saling kelap kelip . Tatapan Taylor jatuh pada sebuah mobil Mazda Biante yang terparkir tak jauh dari area mension. Taylor menutup pintu balkon dan berjalan ke arah ruang kerja . Thomas sedang berkutat dengan laptop . Taylor tersenyum dan duduk di sofa sebelah Thomas .“ Ada yang mengawasi mension “ Thomas angkat bicara , Taylor hanya bisa menghembuskan nafasnya baru ia akan mengucapkannya tapi ia kalah cepat dengan ayahnya .“ Tepat di depan kamarku “ tatapan keduanya saling beradu . Thomas tahu bahwa anaknya sudah memikirkan sebuah rencana . Senyuman Taylor langsung terbit begitu ia menemukan sebuah rencana buruk dan kejam .Taylor bangkit dan tersenyum kepada Thomas . “ amankan mommy Daddy “ dengan kedipan manja untuk ayahnya , Taylor pergi ke arah ruang persenjataan . Langkahnya berhenti begi
Suasana pagi di mension keluarga Keif Russel masih terasa canggung karena semua orang yang sedang sarapan menampilkan wajah yang datar . Wajah datar sudah menjadi ciri khas dari Thomas dan Taylor bahkan wajahnya sangat datar sedatarnya. Tak ada senyuman di pagi hari , mension yang dulunya hangat oleh senyuman dan tawa sekarang mencekam karena insiden kemarin yang sudah merenggut nyawa bodiguard sebanyak 20 orang .Thomas keheranan anak yang satu lagi belum juga pulang . Harsha hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pasrah atas semua yang terjadi . Ara terlihat sangat murung dan tak mau mengangkat wajah cantiknya . Thomas semakin geram karena sarapan ini tak ada yang mau angkat bicara .Brakk !!Semua orang yang ada di meja makan terkejut karena gebrakan yang Thomas timbulkan , sorot matanya satu per satu meneliti semua orang yang sedang menatapnya kecuali putranya , Taylor . Taylor tetap saja santai dan memakan sarapan
Refand tersenyum dan mengusap bingkai foto Elair , kemudian ia memeluknya dengan erat . Elair masih mengingatnya walaupun usianya sudah tua . Refand tersenyum ternyata putra kandungnya dan Elair kini sudah menjelma sebagai seorang ayah yang sangat tegas dan bijaksana . Refand membuang Thomas karena ia memiliki keputusan lain .Flash back.“ Kau harus nikahi aku Refand “ wajahnya sudah digenangi dengan air mata , wajahnya yang imut dan manis kini berubah menjadi merah . Sarah wanita yang berstatus sebagai istri dari Dean Keif Russel. Sarah kini sedang mengandung anak dari Refand.“ Itu bukan anakku “ Refand membentaknya dengan keras dan ia mendorong bahu sarah dengan kasar . Sarah terhuyung ke belakang dan menangis tersedu-sedu. Tanpa mereka sadari dari balik tembok Dean menguping pembicaraan mereka .Wajah Dean seketika mengencang menahan gejolak amarah yang kin
Tatapan Thomas jatuh kepada keadaan sang anak yang berantakan . Anaknya sudah dua hari tidak pulang ke rumah dan berhasil membuat Thomas , Harsha dan Taylor khawatir terhadap dirinya. Tapi Alex selalu menganggap itu hanyalah kebohongan belaka . Ia sangat membenci kakaknya , Taylor selalu mengaturnya .Taylor menatap sang adik dengan menyalang tapi tatapannya Ter kalahkan oleh tatapan lembut sang ibu , Harsha . Harsha mengusap bahu Taylor dengan sayang .Taylor menelusup kan kepalanya pada pelukan hangat ibunya . Harsha terkekeh begitu melihat wajah Thomas yang sudah memerah menahan cemburu . Thomas memalingkan wajahnya begitu Taylor menatapnya dan terkekeh geli .“ Apa Daddy seperti itu dulu , mommy “ Taylor tersenyum dan mengecup pipi Harsha dengan sayang . Harsha tersenyum .Ia mengusap pucuk kepala putranya begitu Taylor kembali menelusup kan kepalanya mencari kehangatan pelukan seorang i