Share

Episode 17

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam ketika tangan lelaki itu menyentuh daun pintu rumah orang tuanya berkali-kali. Namun sepi, tak terdengar seseorang akan membukakan pintu untuknya. Dia kembali mengetuk-ngetk dengan lebih keras lagi, barulah kemudian gagang pintu itu berputar. 

Ceklek 

Bu Marta berdiri, sekilas wanita itu merasa kasihan melihat wajah putranya yang terlihat lelah dan tanpa semangat hidup. Namun kemarahannya kembali memuncak ketika teringat apa yang disampaikan oleh menantunya siang tadi. 

“Bagja, masuk, mamah mau bicara,” ucapnya tegas. Bagja mengangguk lemah. 

“Ria ada disini Mah?” tanya Bagja lemas, sambil mengikuti langkah ibunya menuju sofa ruang tengah. Ternyata ayahnya juga sedang menunggunya disana. 

“Tadi siang Ria dan Iren kesini,” ucap Bu Marta menjeda sambil duduk di sofa bersebelahan dengan suaminya. 

“Terim

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status