Ceria akan membuktikan jika dia bisa kembali menjadi dirinya yang dulu dan mendapatkan kembali perhatian dari suaminya, Bagja. Sejak Ceria menjadi Ibu Rumah Tangga biasa, Bagja sudah berubah begitu jauh. Ceria akan berusaha membuat semuanya kembali seperti dulu sebelum jurang itu melebar terlalu jauh.
View MoreAwalnya Ceria menikmati status barunya sebagai istri dan sebagai wanita berdaster. Sejak kedatangan buah hati pertamanya Ceria resign dari pekerjaannya yang sedang naik daun. Dia memilih menjadi ibu rumah tangga biasa seperti yang suaminya minta. Namun kesibukan mengurus rumah yang notabene dua puluh empat jam dan mengurus si kecil yang sedang aktif, ternyata membuat Ceria melupakan dirinya sendiri.
Ceria sudah tampak lima tahun lebih tua dari usianya. Jangankan memakai make up, memoles bedak pun dia hampir tidak sempat. Maklumlah dia harus benar-benar berhitung agar gaji pemberian suaminya bisa cukup dan ada sedikit lebih untuk ditabung. Baginya tidak masalah hidup dalam kesederhanaan sampai suatu ketika dia menemukan sebuah percakapan yang cukup melukai hatinya.
āHai cantik, salam kenal ya ,ā Bagja, suaminya yang usianya memang masih dibawah tiga puluhan kedapatan chatingan dengan seorang wanita cantik di sosial medianya.
Hati Ceria begitu sakit, ternyata pengorbanannya selama ini tidak dipandang. Lelaki tetaplah lelaki yang pada kodratnya menyukai wanita cantik dan seksi. Hatinya teriris mendapati kenyataan itu. Meskipun hanya chatingna online tapi itu sudah menandakan jika rumah tangganya tidak sedang baik-baik saja. Pikirannya langsung jauh menerawang membayangkan hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.
Hari itu sudah pukul sepuluh malam, namun suaminya belum pulang dengan alasan ada acara meeting diluar kantor. Hati Ceria semakin khawatir, ditatapnya Iren, putri kecilnya yang baru berusia dua tahun yang sudah tertidur lelap. Dibelainya lembut rambutnya yang lembut dan poninya yang berantakan.
āSepertinya aku harus mengambil keputusan sebelum semuanya berubah terlalu jauh, maafkan Mama sayang,ā dikecupnya pucuk kepala Iren yang masih terlelap.
Ceria mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja rias, berharap sang suami mengirimkan kabar lagi namun ternyata ponselnya masih sepi notifikasi. Sekilas dia melihat bayangan wajahnya, siapapun yang melihatnya tidak akan tertarik, mungkin itu yang membuat Bagja berubah.Rambut yang dikucir, wajah pucat tanpa make up, bibir tipisnya terlihat kering, garisan-garisan lelah terlihat di wajahnya, matanya kuyu.
Wanita berdaster rumahan itu termenung beberapa saat, dia merindukan sosoknya yang dulu. Gadis yang lincah dan menarik, lulusan S1 dari universitas ternama yang lulus cumlaude dan memiliki karir yang bagus di perusahaan. Disaat itulah dia bertemu dengan Bagja, seorang pemuda tampan yang baru merintis karirnya. Bagja meminangnya dan memilihnya untuk menjadi istri dan ibu dari anaknya.
Sejak statusnya berubah, ternyata perlahan penampilannya berubah dan suaminya pun berubah. Bagja menjadi lebih sibuk dengan duninya, sibuk dengan pekerjaannya, teman-temannya dan jika di rumah lelaki itu tidak pernah jauh dari ponselnya. Ceria menarik nafas panjang, dipejamkan matanya dan menguatkan hatinya.
āAku akan merubah semuanya kembali, aku akan membuatmu mengerti dan menyesali apa yang telah kau lakukan padaku saat ini,ā gumamnya dengan yakin.
"Ja, kamu makan dulu, biar ibu jaga bayimu,ā ucap Bu Marta. Bagja menoleh pada ibunya dan menyerahkan bayi itu padanya. Tapi bukannya makan, dia malah menghampiri Ceria dan menyuapinya.Setelah menyuapi istrinya makan, dia bergegas berjalan keluar mencari makanan Untuknya dan untuk Bu Marta. Namun langkahnya terhenti didepan pintu dimana tadi Evan masuk kesana. Perlahan dia mendekat dan mengintip dari celah kaca. Terlihat seorang wanita yang telah menjadi bagian dari kisah kekisruhan rumah tangganya di masalalu tengah terbaring.Wanita itu tidak lain adalah Sisy. Dia terlihat lebih kurus sekarang, wajahnya tampak lebih tua dan kurang terawat. Sejak saat itu, Bagja tidak tahu menahu lagi tentang kehidupannya. Apakah dia menikah dan bersuami. Ataukah dia menjalani semua masa sulit itu sendiri.Dari celah itu, Bagja melihat ada tawa ringan yang tergelak. Wanita itu sedang berbincang dengan Evan, entah apa yang mereka b
Ternyata Ceria benar-benar hamil, usia kandungannya beda dua minggu dengan usia kehamilan Sisy. Selama mengandung, Bagja benar-benar menjadi suami siaga. Dia tak pernah membuat wanita itu menunggu lama atas apa yang dia inginkan. Lelaki itu rupanya benar-benar memegang janjinya. Memang terkadang, seseorang baru bisa merasakan arti kehadiran, ketika dia sudah pernah diterpa badai.Seperti halnya Bagja, dia merasa beruntung mendapatkan kesempatan kedua untuk membahagiakan wanita yang dipilihnya. Begitupun Ceria, sejak kejadian itu dia tak lagi melupakan dirinya. Kini dia sudah memiliki alarm siaga dan sebisa mungkin memberikan pelayanan terbaik untuk suaminya.Ceria memang percaya jika Bagja telah berubah, tetapi tidak halnya dengan insting dan naluri laki-laki, pasti akan selalu ada celah ketika dia lengah. Karenanya, Ceria tetap mempertahankan apa yang dia miliki termasuk karir dan pekerjaan yang berkibar. Dengan memiliki itu, setidaknya dirin
Sementara lelaki itu tak henti mengulas senyum. Sesekali diusap lengan istrinya yang mendekapnya erat. Ada getaran-getaran hangat menyelinap dalam kalbunya dan memancar keluar sebagai bentuk kebahagiaan. Bagja merasakan kembali kebahagiaan yang dulu pernah dia miliki. Cerianya Bagja sudah kembali seperti dulu lagi.āMas, kita makan ke angkringan itu yuck! " Tiba-tiba Ceria menepuk bahunya tanpa aba-aba. Bagja menarik rem dengan kuat.āAduh kho berhenti ngedadak sih?ā Ceria mencubit perut suaminya. Bagja menoleh.āKan kamu yang minta,ā ucapnya sambil tersenyum dan mengusap wajah istrinya gemas. Ceria terkekeh.Wanita itu segera turun dari sepeda motor yang sudah terparkir tidak jauh dari angkringan yang menjual aneka sarapan. Dia memilih tempat duduk lesehan, suasana yang mengingatkannya pada masa berpacaran. Bagja mengikuti istrinya.āMau pesen makan apa Ri?ā tanya Bagja, dia duduk berse
Akhirnya badai besar itu berlalu bersama punggung nenek sihir yang sudah menghilang dari rumah mereka. Bagi Ceria, Sisy adalah nenek sihir yang menggunakan kekuatan hitamnya untuk menyerang rumah tangganya. Mangacaukan hidup dan kebahagiaannya.Ceria mengajak tamunya melanjutkan acara makan malamnya. Neilson terlihat begitu menikmati makanan rumahan yang sebagian Ceria sengaja siapkan. Acara makan malam selesai, mereka mengobrol santai.Ceria mengucapkan banyak terimakasih pada kedua lelaki yang membantunya itu. Pada saat itu Neilson tiba-tiba menanyakan perihal kehamilan Sisy, sepertinya lelaki itu tertarik dengan bayinya. Neilson baru saja menikah sengan seorang model terkenal sebetulnya, namun sang istri ternyata lebih mementingkan karirnya daripada merencanakan kehamilan. Obrolan tidak berlangsung lama, waktu sudah cukup malam, akhirnya Mark dan Neilson berpamitan.Neil memang sudah menjadi sahabat kecil dari M
"Kamu bisa jelaskan ini?ā Ceria menatap wajah Sisy yang mulai berubah. Sisy terlihat sedang mencoba mengendalikan dirinya.āUsia kehamilan kamu baru sekitar 7 minggu ketika di periksa, itu artinya kalian harus melakukan itu pada minggu dimana suami saya sedang dirawat,āucap Ceria. Wajah Bagja terlihat sedikit lega, sementara Sisy masih terdiam dan menatap hasil USG yang dilemparkan padanya.āItu saja tidak bisa membuktikan apapun, bisa saja itu adalah karangan Mba Ceria sendiri dengan mengada-ada, darimana Mba bisa tau usia kehamilanku?ā wanita itu masih mencoba menyangkal.āDarimana saya tahu?āCeria tersenyum meremehkan. Sisy menatapnya penuh kekesalan.āDarimana saya tahu, itu tidak penting, tapi data ini valid, jadi bayi itu bukan anak dari suami saya,ā ucap Ceria lagi.āMba ga bisa seenaknya seperti itu, dimana hati nurani Mba sebagai perempuan, gimana rasanya jika Mba Ceria
Sabtu itu, Ceria sudah sibuk menyiapkan berbagai makanan untuk acara sore nanti. Dia meminta Bagja menjemput wanita itu datang sekitar pukul tujuh malam. Bagja merasa heran melihat istrinya menyiapkan hidangan-hidangan spesial begitu banyak. Mungkin itu porsi untuk lima sampai enam orang. Bagja tidak banyak bertanya, selama istrinya tidak meninggalkannya pergi dari rumah itu, dia akan menuruti apa saja permintaannya meskipun tidak masuk akal.Sejak pagi, Ceria sudah menitipkan Iren di rumah mertuanya. Gadis kecil itu sudah betah menginap sendiri, terlebih bisa tidur ditemani Maura. Seharian ini Bagja hanya memperhatikan istrinya, sesekali dia membantu pekerjaannya yang dia bisa. Tidak sedikitpun terlihat sebuah letupan emosi dari wajah wanita itu, terlihat tenang dan datar. Sementara hati Bagja sendiri sedang bergemuruh tidak karuan.Menjelang sore, Bagja sudah rapi. Lelaki itu mengenakan kaos hitam dengan list me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments