Share

Bab 6

Latihan tanding

tingkat tujuh antara senior yang bernama Luke dan Nick sedang terjadi di lapanagn sekolah, semua mata sedang fokus melihat pertandingan antara calon alfa dan betanya itu. Ashlyn melihat dengan seksama kekuatan yang di miliki oleh seorang alfa dan juga seorang beta, sangat jauh berbeda dengan dirinya.

Ashlyn yakin jika ia yang bertarung dengan kedua orang itu dia akan mati atau minimal terluka para dengan sekali serangan. Ashlyn masih ikut memantau jalannya latihan dan melihat ke arah lapangan dengan penuh harapan bahwa calon alfa

itu tidak akan terluka sedikitpun. Dan dia akan berdoa kepada Moongoodness untuk itu..

Ashlyn tidak bermaksud apa-apa dengan harapannya itu, Ashlyn hanya ingin menghindari masalah yang akan timbul jika lelaki itu terluka. Lelaki itu adalah senior empat tingkat di atasnya, Ashlyn tidak tahu banyak tentangnya namun yang Ashlyn tahu adalah lelaki itu merupakan penyebab utama hari-hari buruk yang ia alami selama ini di sekolah.

Hal ini disebabkan oleh gadis yang selalu ada disampingnya Meggi Scothe, dia selalu saja bertindak berlebihan dan tidak segan bertindak kasar kepada gadis lain yang berani mengusik pacarnya. Termasuk salah satunya Ashlyn, menurutnya Ashlyn adalah orang yang terus menganggu pacarnya.

Ashlyn tidak tahu masalah apa yang ia lakukan kepada Meggi, Ashlyn tidak pernah merayu ataupun bertindak memprovokasinya dengan cara merebut pacarnya sama sekali, seperti

rumor yang selama ini ia sebarkan. Tapi entah mengapa dia sangat membabi buta terhadap Ashlyn semenjak ia memasuki sekolah ini.

Meggi selalu menemukan cara untuk menindas Ashlyn baik dengan tangannya sendiri ataupun melalui orang lain, wanita itu sangat bar-bar jika berhubungan dengan pacarnya. Sehingga membuat Ashlyn berpikir dia sudah terobsesi mati kepada lelaki itu.

Inilah

alasan Ashlyn

berharap
Luke menang tampa terluka sedikitpun, karena akan mendatangkan masalah baginya jika dia terluka. Ashlyn sebagai tenaga paramedic pasti berkemungkinan besar akan diminta untuk merawatnya dan hal itu bukan hal yang baik di mata wanita gila itu, dia akan menuding Ashlyn merayu lelakinya sehingga dia akan melakukan hal-hal buruk kepada Ashlyn.

  Ashlyn melihat kembali pertarungan yang terjadi antara lelaki itu dengan betanya yang semakin sengit. Terlihat Luke sedikit terpojok dengan serangan yang dilakukan oleh lawannya yang membanting tubuhnya keras sehingga menyebabkan tubuhnya terlempar jauh dan mengalami luka dibahu kanan.

Melihat itu mata Ashlyn terbelalak kaget, baru saja ia berdoa dan berharap lelaki itu tidak terluka. Namun, sepertinya doanya terjawab dengan cepat. Ashlyn menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya pelan untuk menenangkan diri, lalu melihat kembali latihan itu.

. Luke terlihat marah lalu bangkit dengan cepat mengejar betanya memberikan serangan keras yang membuat betanya mengaku menyerah, terlihat lelaki itu terlempar begitu jauh dan sepertinya mengalami patah tulang karena serangan yang di berikan alfanya.

“Kenapa latihan harus membuat terluka seperti itu?” Gumam Ashlyn. Jujur saja Ashlyn tidak begitu peduli dengan hasil latihannya, karena ia memang kurang suka melihat perkelahian apapun alasannya.

Ashlyn memandang kearah lapangan dimana pertarungan telah selesai, dan tampa sengaja melihat Luke yang juga melihat kearah Ashlyn dengan tatapan tajam.

Deg! Jantung Ashlyn berdetak dengan cepat saat melihat tatapan tajam Luke kepadanya, Ashlyn melihat ke ke kiri dan ke kanan untuk memastikan apakah orang lain didekatnya sehingga Luke memandang kearahnya. Tapi nihil tidak ada siapapun si sini kecuali Ashlyn sendiri.

Oh please... apa yang kau harapkan Ashlyn seseorang ada disampingmu dan meneemanimu melihat pertandinagn kelas gabungan hari ini, jangan bermimpi konyol di siang hari.” Pikirnya Ashlyn mengingat ia adalah salah satu siswi yang di kucilkan di sekolah.

“Bahkan teman paramedic tidak duduk di sampingku sekarang.” Gumam Ashlyn.

Di tambah dengan hari ini adalah kelas gabungan dengan senior yang selalu memperlakukannya buruk, pasti semua orang menjauh tidak ingin terlihat berinteraksi dengannya sebelum mendapat masalah dengan wanita gila itu.

“Apakah ini bertanda buruk aku akan mendapatkan masalah lagi?” Batin Ashlyn mengalihkan pandangan ke arah Meggi dan tebakannya benar, wanita itu sedang menatap Ashlyn dengan tatapan bencii.

Moon Godness selamatkan aku.” gumam Ashlyn.

Untuk hari ini Ashlyn benar-benar berharap orang lain saja yang mengambil alih tugasnya untuk melakukan perawatan bagi yang terluka saat latihan. Sungguh Ashlyn tidak ingin terlibat masalah dengan wanita gila itu dan membuat hari-harinya semakin menjadi buruk disekolah ini, Ashlyn hanya ingin belajar dengan tenang dan pergi dengan cepat dari sini.

Saat Ashlyn masih sibuk dengan pikirannya, terlihat Luke berjalan ke arah tim Paramedic untuk melakukan beberapa perawatan dari bahunya yang robek. Ashlyn yang menyadari itu menjadi gugup dan  berdoa dengan penuh harapan.

“Moon Godness, jangan biarkan aku mendapatkan tugas merawatnya.” Mohon Ashlyn dalam hati.

Belum sempat Ashlyn memikirkan cara untuk menghindar dari masalah pelatih telah memanggilnya untuk memberikan perawatan.

Moon Godness, tolong aku.” Batin Ashlyn berdoa lagi.

Ashlyn melangkah dengan lesu dan tidak bersemangat saat menghampiri pelatih yang entah sejak kapan berdiri tidak begitu jauh darinya dengan lelaki yang  bernama Luke itu di sampingnya.

“Pasti aku

akan mendapatkan masalah karena berani
berdiri dekat dengan lelaki ini, wanita gila itu pasti akan mencariku dan membuat masalah karena berani menyentuh pacarnya.” Batin Ashlyn. Walaupun Ashlyn sudah menjelaskan bahwa ia hanya menjalankan tugas pasti dia tidak akan mau mengerti dan tetap menyalahkanku sepertinya biasa.

Ashlyn menunduk untuk mengobati lelaki yang tidak memakai baju atasan itu, terlihat darah yang mengalir dari bahunyanya yang berotot dan penampakan otot perut yang terbentuk sempurna tampa lemak. 

Ashlyn mengobati luka dibahu Luke dengan sedikit bergetar dan tidak nyaman karena tatapan mata lelaki itu yang tajam memandangnya seolah Ashlyn adalah makluk menjijikan dan tidak pantas ada didekatnya.

“Ashlyn sebenarnya merasa tersinggung dengan cara lelaki itu memandangnnya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, lelaki yang sedang ia obati adalah penguasa di sekolah mereka. Berurusan dengan pacarnya saja sudah membuat Ashlyn kewalahan, apalagi dengan lelaki di depannya. Lebih baik Ashlyn menahan diri dan menghindar dari masalah.

“Tidak bisakah kau berkerja dengan cepat!” Bentak Luke kepada Ashlyn tiba-tiba.

Ashlyn menatap wajah yang ada di depannya dengan pandangan kaget, terlihat lelaki itu seperti sedang menahan diri agar tidak memakan Ashlyn yang membuatnya marah.

Ma...maafkan aku, sebentar lagi selesai.Cicit Ashlyn kaget dengan bentakan Luke kepadanya.

Luke hanya diam dan tidak menjawab, ia hanya kembali menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam yang membuat ngeri orang-orang yang ada di sekitarnya. Mungkin mereka sedikit mendoakan keselatan Ashlyn karena mendapat masalah dari pasangan yang menguasai sekolah.

Sudah selesai. UjarAshlyn lalu menyingkir dari hadapan lelaki itu.

Luke berdiri lalu melihat sebentar gadis yang menunduk di depannya, tingginya hanya sebahunya. Lalu pergi tampa mengucapkan terimakasih meninggalkan gadis yang masih terlihat gugup itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status