Share

Aneska Luna

Aneska Luna, seorang gadis muda berusia 24 tahun. Di besarkan di salah satu panti asuhan. Pekerjaan keseharian nya adalah pagi hari

menjual Koran di jalanan, siang hari bekerja di warung makan tetangga nya dan

malam hari bekerja sebagai waitress di club malam. Dalam satu hari dia hanya

bisa tidur 3-4 jam.

Aneska tinggal di kost an sederhana, yang hanya bisa buat tidur saja. Karena banyak waktu nya bekerja di luar. Tapi sesekali dia akan datang ke Panti asuhan untuk berkunjung dan memberikan sumbangan.

Dia memiliki sepeda untuk berjalan ke tempat kerja nya.

Pagi ini sedang menjual Koran di lampu merah.

Sebuah mobil mewah melihat gadis cantik polos itu sedang berkeliling menawarkan Koran nya. Dia tidak malu walaupun cuaca sudah panas.

“Hey, kamu” panggil seorang perempuan dari dalam mobil.

Aneska melihat asal suara yang memanggil nya.

“Saya?” Tanya nya menunjuk diri nya pada asal suara itu.

“Iya, kamu. Sini.” Jawab orang yang di dalam mobil.

Aneska berjalan, merasa senang karena akan ada seseorang yang ingin membeli Koran nya.

“Koran nya bu?” Tanya nya menawarkan Koran nya kepada orang

yang duduk di belakang pengemudi.

Wanita yang tidak muda itu melihat Aneska dari ujung kaki sampai ujung kepala nya. Membuat Aneska canggung dan penasaran.

“Bu, apa anda ingin membeli Koran saya?” Tanya Aneska menyadarkan si ibu tersebut.

“Eheemmm…. Saya akan membeli semua Koran kamu.” Jawab nya.

“Oh.. benar bu? Wah saya sangat senang sekali.” Aneska tersenyum ramah mendengar ucapan wanita itu.

“Iya.” Dia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan, dan memberikan nya pada Aneska.

“Bu, ini terlalu banyak sekali.” Gadis itu melihat uang yang di berikan ke tangan nya.

“Ambillah.” Suruh nya.

Ibu itu mengeluarkan sebuah kartu nama dan di berikan pada Aneska.

“Ini kartu nama saya, saya akan memberikan mu pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Ambil.” Suruh si ibu itu.

Aneska menerima dengan penasaran.

“Pekerjaan apa ya bu?” Tanya nya penasaran.

“Kau boleh menghubungi nomor itu. Sebentar lagi lampu nya akan berwarna hijau. Kau pikirkan tentang pekerjaan yang akan aku berikan pada mu. Saya akan membayar mu dengan gaji yang besar.” Jawab nya.

Aneska ingin bertanya lagi, namun kendaraan lain nya sudah

membunyikan klakson tanda untuk segera berjalan.

Dengan penasaran dia memegang kartu nama dan di baca nya.

“Loh… ini Koran nya kok gak di ambil ya? Tapi duit nya udah ada. Bagaimana ini? Apa seharus nya aku mengembalikan nya saja?” Tanya nya

setelah sadar di tangan kiri nya masih memegang Koran.

****************

“Nyonya, apakah anda ingin memberikan pekerjaan pada gadis

penjual Koran tadi?” Tanya Galen, asisten nya yang duduk di depan samping supir.

“Benar. Aku ingin memberikan nya pekerjaan. Gadis itu sangat cantik dan pekerja keras. Entah kenapa aku menyukai karakter nya yang baru saja

aku temui.” Ucap nya.

“Pekerjaan apa yang akan anda berikan pada nya nyonya?”

Tanya Galen yang ternyata juga penasaran.

“Hmm…. Nanti kau akan tahu sendiri Galen.” Jawab nya dengan senyum kecil.

“Tapi nyonya, apa menurut anda dia akan menerima pekerjaan anda? Saya lihat dia seperti sedang bingung.” Tanya Galen.

Nyonya itu membuang nafas, karena sebenar nya juga ada pertanyaan seperti itu yang ada dalam pikiran nya.

“Aku memang tidak yakin, tapi aku percaya, kalau nanti dia datang menemui ku, mungkin ini adalah takdir jodoh nya dengan ku.” Jawab nyonya Sonya Lisa.

****************

“Sebaik nya aku jangan memakai uang ini dulu. Aku tidak mau menerima nya begitu saja.” Gumam nya.

Seperti biasa, setelah siang hari pukul 11:00 wib, dia sudah berada di warung makan untuk membantu mencuci piring dan melayani pembeli.

“Lun, tolong antar kan pesanan ini ya, ke bapak ojek online itu.” Suruh si pemilik warteg memberikan satu piring yang sudah berisi makanan.

“Iya tante.” Anes membawa piring itu dan memberikan nya.

“Ini pak pesanan nya. Silahkan di makan ya pak.” Ucap Aneska dengan ramah.

“Terimakasih ya mba. aku sudah sangat lapar sekali.” Si bapak ojek online itu menerima pesanan makanan yang hanya nasi dan dua potong

tempe. Dengan lahap dia memakan makanan nya setelah mengucapkan

Bismillahirrohmanirrohim.

Tidak lupa Anes memberikan nya segelas air minum yang hangat.

“Lun, kamu makan aja dulu. Belum terlalu ramai ini kok pembeli nya.” Suruh si pemilik warung, dengan panggilan tante Wik.

“Iya tante, terimakasih.” Aneska Luna mengambil piring untuk makan nya. Makanan yang sangat sederhana, sepotong tahu, sepotong tempe dan

sayur kacang panjang kuah.

“Makan tuh ayam nya, biar bergizi.” Suruh si pemilik warung.

“Tidak tante, ini saja aku dah kenyang dan senang.” Jawab Anes tersenyum ikhlas.

“Ya sudah kalau kamu tidak mau. Kamu tidak usah terlalu segan pada ku. Aku senang kamu mau bekerja dengan ku. Kamu masih muda tapi

tidak malu untuk bekerja seperti ini.” Ucap tante Wik.

“Untuk apa aku malu tante, selama aku tidak mencuri atau melakukan kejahatan, aku bisa mengerjakan nya.” Jawab nya memakan makanan nya.

“Anes, tante berharap kamu bisa menikah dengan seorang pria yang mencintai mu, tentu saja yang memiliki banyak uang, biar hidup mu tidak begitu menderita.” Harap tante Wik.

“Hahahaha….yang penting bahagia tante. Masalah uang kita bisa mencari nya bersama-sama.” Jawab nya di sela-sela makan.

*************

Sakheel baru bangun dari tidur nya. Di lihat kekasih nya Davian memeluk sambil tidur. Sakheel melihat jam di ponsel nya. Ada puluhan panggilan tidak terjawab, dan pesan yang belum di baca.

Perlahan dia turun, melepaskan pelukan dari kekasih nya itu.

Dengan keadaan tela****g dan tidak memiliki rasa malu, di buka nya ghorden

jendela nya. Menyalakan sebatang rokok dan di hisap sambil duduk melihat  kekasih nya yang masih tertidur. Beberapa kali asap rokok di buang di atas kepala nya.

10 menit kemudian, Daviandra bangun dari tidur nya. Di lihat Shakeel sudah bangun dan duduk di sofa menghadap nya.

“Sayang, kau sudah bangun. Hoaaammm….” Ucap nya sambil menguap.

Daviandra turun dari ranjang, tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh nya berjalan menuju Shakeel yang menatap nya.  Di ambil nya rokok dalam jepitan jari Shakeel, lalu di hisap.

Shakeel menarik Daviandra agar duduk di pangkuan nya. Lalu memeluk nya dari belakang kekasih nya itu.

Daviandra mengalungkan salah satu tangan nya di leher Shakeel. Menghisap rokok dan membuang ke samping wajah nya.

Shakeel mendekatkan wajah Davian menuju wajah nya agar dia bisa mencium bibir kekasih nya itu.  tentu saja Daviandra mengikuti tuntunan tangan Shakeel.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Simbolon
aneska luna nm yg sgt cantik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status