Share

Mengajukan pernikahan

Mereka bertiga duduk di dekat jendela.

“Kamu mau pesan apa nona muda?” Tanya Sonya.

Aneska melihat buku menu yang menuliskan banyak menu dan harga.

“Ya ampun, mahal sekali harga nya.” Ucap nya pelan menggerutu.

Sonya tersenyum mendengar suara pelan Aneska.

“kau tenang saja. Aku yang mentraktir mu. Jadi pesan saja apa yang kau mau.” Ucap Sonya.

“Tidak nyonya…

“Aku yang mengajak mu bertemu di sini. Jadi tolong jangan menolak tawaran ku.” Sonya yang menebak kalau wanita itu akan menolak nya.

“Mmmmm… baik lah kalau begitu nyonya. Tapi jangan salah paham ya.” Ucap Aneska.

“Tentu.” Jawab nya singkat.

“Walaupun begitu, aku tidak boleh asal memilih nya. Harus tahu diri juga aku nya. Jadi aku tetap akan memilih yang paling murah saja.” Gumam nya.

*************

“Nyonya, ini uang anda, saya kembalikan.” Aneska mengeluarkan uang yang di berikan wanita itu.

“Kenapa? Aku kan sudah memberikan nya pada mu.” Tanya Sonya meminum kopi pesanan nya.

“Pertama, ini sangat banyak sekali, kedua, anda tidak mengambil Koran nya. Jadi saya kembalikan saja.” Ucap Aneska mengunyah memakan kue pesanan nya.

“Tidak apa-apa. Kau ambil saja. Kalau untuk Koran nya, bagaimana kalau besok kau antarkan saja semua Koran mu ke rumah ku?” Tanya wanita itu.

Aneska berpikir dan mempertimbangkan nya.

“Benar juga sih. Tapi ini kelebihan nya…

“Ambil saja. Anggap uang penghargaan atas kejujuran mu.” Jawab Sonya memotong kalimat gadis muda itu.

“Benar ini? Ikhlas? Jangan nanti saya di tuduh menipu atau mencuri dari anda nyonya.” Ucap Aneska jujur.

Wanita itu menganggukkan kepala nya.

“baiklah. Terimakasih nyonya.” Aneska senang dengan jawaban nyonya itu.

“Ehhemm…. Siapa nama mu?” Tanya Sonya.

“Saya Aneska, Aneska Luna nyonya.” Jawab Aneska memakan kue.

“Aneska Luna, nama yang bagus dan cantik.” Ucap Sonya.

“Benar nyonya, ibu panti asuhan yang memberikan nama itu pada ku. Aneska arti nya bersih dan murni, sedangkan Luna arti nya bulan.” Ucap gadis itu semangat.

Sonya tersenyum mendengar nya.

“Nama anda siapa nyonya?” Aneska bertanya balik.

“Aku Sonya, Sonya Lisa.” Jawab nya.

Aneska menganggukkan kepala nya.

“Aneska, apa kau sudah menikah?” Tanya Sonya.

Aneska terkejut.

“Menikah? Mmm…belum nyonya.” Jawab nya gugup.

“Apa kau memiliki kekasih atau pacar?” Tanya Sonya lagi.

“Mmm….tidak juga nyonya.” Jawab Aneska.

“Aneska, apa kau mau menikah dengan putera ku?” Tanya Sonya sangat serius.

Aneska terkejut, makanan yang ada di sendok nya jatuh.  Aneska sangat terkejut, begitu juga dengan

Galen yang ikut duduk di situ.

“Ha..ha…hahahahaha…anda pasti bercanda kan nyonya.” Tanya Aneska gugup.

“Tidak, aku serius. Aku ingin putera ku menikah dengan mu.” Jawab nya sambil meminum kopi nya.

“Apa yang ada dalam pikiran Nyonya Sonya?” gumam Galen.

“Kenapa?” Tanya Aneska penasaran.

“Itu karena aku menyukai mu. Dan aku mau kau menjadi menantu ku.” Jawab nya singkat dengan tatapan serius.

“Hahahahahahaha…..anda jangan bercanda dengan saya nyonya. Jawaban anda sangat tidak masuk akal. Tolong nyonya, saya……

“Aku tidak bercanda, aku menyukai mu. Hanya itu jawaban yang bisa aku berikan pada mu.” Jawab nya.

Aneska membuang nafas. Awal nya semangat memakan kue yang sudah di pesan. Seketika menjadi lemas dan tak berdaya.

“Maafkan saya nyonya, saya tidak bisa menikah dengan putera anda.” Jawab Aneska serius.

“Kenapa?” Tanya Sonya.

“Saya tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan putera anda. Saya juga tidak tahu bagaimana perasaan putera anda. Apa putera anda memiliki penyakit?” Tanya Aneska.

“Uuhhuuukkk….uuuhhuukk…” Galen terkejut mendengar pertanyaan Aneska.

Aneska melihat wajah Galen.

“Dia tidak memiliki penyakit. Putera ku berusia 33 tahun sekarang. Dan kami sudah tua, kami ingin segera dia memiliki isteri dan anak. Kami tidak ingin dia terlalu fokus pada pekerjaan nya. Jadi itu adalah alasan kenapa aku menjodohkan mu dengan nya.” Jawab Sonya berusaha santai dan tenang.

“Apa dia tidak memiliki kekasih?” Tanya Aneska.

Sonya melihat nya dengan serius.

“Aku sudah bilang kalau dia tidak memiliki kekasih, pekerjaan adalah kekasih nya.” Jawab nya berbohong.

“Aku mau kau menikah dengan nya, ajarkan dia bagaimana rasa nya saling mencintai dan menghargai. Mungkin awal kau bertemu dengan nya, dia tidak akan suka. Tapi sebenar nya dia sangat baik.” Jawab nya.

“Bagaimana kalau aku……

“Aku akan memberi mu uang sebesar 200 juta setiap bulan.”

Ucap Sonya memotong kalimat Aneska.

“APAAA???” Tanya Aneska terkejut.

“200 juta? Setiap bulan?” Tanya nya memastikan.

“Iya, 200 juta. Kau tidak perlu bekerja lagi menjual Koran.

Tempat tinggal, uang dan makanan tidak akan kesulitan lagi.” Jawab Sonya.

Aneska diam, belum memberikan jawaban.

“kenapa anda memberikan ku uang sebanyak itu? aku jadi curiga.” Tanya Aneska.

“Anggap saja kau sedang bekerja. Lagi pula aku meminta mu untuk mengajarkan cinta pada putera ku itu. Aku tidak menyuruh mu bekerja

sebagai pelampiasan nafsu nya. Dan kalian menikah. Bukan hubungan tanpa pernikahan.” Jawaban nya santai.

“Benar juga sih.” Jawab nya pelan.

“Sebaiknya kau pikirkan dulu. Kesempatan tidak datang dua kali. Aku menawarkan hubungan menantu, mertua dan suami. Tidak ada yang salah.” Ucap nya.

Aneska masih diam.

“Baiklah Aneska, aku akan kembali dulu. Pikirkan dengan benar. Kau tidak akan kekurangan apapun. Hubungi aku apapun hasil nya. Menolak atau menyetujui, tetap hubungi aku.” Ucap Sonya berdiri.

Aneska masih diam.

“Aku yang akan membayar pesanan nya. Permisi.” Sonya dan Galen pergi meninggalkan Aneska yang masih diam memikirkan tawaran nyonya.

“Nyonya, terimakasih atas traktiran nya.” Ucap Aneska.

Sonya hanya membalas dengan senyuman.

Sementara itu….

“Apa aku harus menerima nya? Tapi apa iya hanya menikahi nya saja dan mendapatkan bayaran 200 juta? Tiap bulan lagi. Apa nyonya ini menjebak ku? Dan menjual ku?” Tanya nya sendiri.

“200 juta itu bukan uang yang sedikit. Apa dia punya uang yang banyak? Lagi pula kenapa harus aku? Kelebihan apa yang aku miliki?” Tanya nya lagi.

Aneska berbicara sendiri. Pengunjung di situ melihat aneh Aneska.

***************

“Nyonya, apa ini adalah rencana anda?” Tanya Galen.

“Iya.” Jawab Sonya singkat dan santai.

“Tapi kenapa nyonya? Kenapa gadis itu yang menjadi pilihan anda?” Tanya Galen penasaran.

“Apa kau tidak mendengar penjelasan ku di sana?” Sonya balik bertanya pada asisten nya.

“Apa itu benar?” Tanya Galen.

“Tentu. Apa yang aku katakan pada gadis itu semua adalah yang sebenar nya. Karena aku menyukai nya.” Jawab nya serius.

“Aku tidak menawarkan pernikahan kontrak pada nya. Kau tahu kan, sejarah keluarga Pradana? Tidak mengijinkan adanya perceraian. Walaupun menikah karena perjodohan sangat mentang ada nya perceraian.”ucap Sonya lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status