Share

Chapter 17

Alan telah memenuhi janjinya. Makan malam telah dilaksanakan. Meski sedikit bercampur ketegangan, berbumbu insiden menyedihkan, sedikit memilukan, namun juga cukup mengharukan. Shania bersyukur sepenuh hati karena keinginannya terpenuhi. Akan selalu ada yang disebut pengalaman pertama, dan baginya tidak semua hal harus selalu sempurna.

"Puaskah dirimu Nyonya?" tanya Alan dengan sedikit senyum di wajahnya. Ia datang dengan membawa segelas minuman untuk Shania yang tengah berada di salah satu balkon di lantai atas, kembali menikmati pemandangan hamparan bintang seperti malam sebelumnya.

"Ya," jawab Shania tertawa kecil. Sesaat kemudian ia tampak berpikir. "Aku tidak tahu apa yang kini ada di pikiran gadis itu. Entah kesan baik atau kesan buruk yang tersimpan di hatinya. Kehadiranku adalah sesuatu yang nyata, dan aku hanya ingin membuatnya sadar akan hal itu." Shania mendesah pelan sembari berujar, "Tapi aku cenderung yakin, dia menganggapku egois, saat ini, Alan."

"A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status