Share

4

“Siapa laki laki itu ...”

Casandra masih bertanya tanya. Ia tak pernah melihat laki laki itu sebelumnya. Tapi memberikan uang senilai sepuluh triliyun. Dia pasti bukan laki laki biasa. Kalangan orang kaya pastinya.

“Nona ...

seorang pelayan masuk membawakan makan malam pada Casandra. Perempuan yang mungkin hanya lebih tua beberapa tahun darinya.

“Saya di tugaskan untuk membawakan makan malam pada Nona ...

dengan sigap tangan pelayan itu meletakan berbagai makanan untuk Casandra. Mulai dari Appetiser, Dessert, Maincoarse. Mata Casandra membelalak. Ia belum makan, setelah ....

“Aku pulang duluan Alexa ....

ucap Casandra pada sahabatnya itu dengan riang. Ia masuk ke mobil dengnan tentengan besar papper bag yang memenuhi tangannya.

“Iya! Hati hati, Case, aku juga pulang dulu ...

Alexa juga masuk ke dalam mobilnya. Melaju pergi ke tujuan masing masing. Wajah Casandra begitu mulus walaupun tanpa polesan. Benar benar membuat iri.s mini dressnya tak menghalanginya untuk menyetir dengan brutal. Casandra selalu bersikap seenaknya.

Seenak jidat!!! Itu komentar Alexa pada kelakuan Casandra. Tapi Casandra hanya bersenang senang.

“Halo, Ayah ...

sapa Casandra saat menerima panggilan telfon dari nomor ayahnya.

“Kamu di mana, sudah semalam ini belum pulang ...

ucap ayahnya di sebrang sana dengan nada khawatir seperti biasanya. Casandra tersenyum tipis,.

Berbelanja ...

jawabnya dengan enteng.

Tanpa sadar Casandra mendengar helaan nafas dari ayahnya. Ini kebiasaanya. Ayahnya sudah terbiasa, tapi tak mengeluh diam diam seperti ini,.

Ada apa ayah ... ?

tanya Casandra mulai khawatir.

“Ini sudah malam, tidak baik seorang perempuan masih berada di luaran sana ...

“Konyol ...

komentar Casandra tanpa sadar..

Eh maksudku ayah. Ini era modern, aku tak hidup di pedalaman yang bisa di terkam harimau kalimantan kalau aku sendirian tengah malam ...

Casandra berdalih untuk menenangkan ayahnya, ia sebenarnya berniat pergi ke klub malam untuk bertemu kekasih barunya.

“Case ...

seru ayahnya mulai kehilangan kesabaran..

Pulang, malam ini ada yang akan ayah bicarakan padamu ....

ucap Damian dengan lemas. Hanya puterinya itu, satu satunya harapannya untuk saat ini. Di sisi lain, Alex sudah menatapnya dengan tatapan tajam dan mematikan.

“Ayah, aku ada acara lain dengan teman temanku ...

ucap Casandra siap mendebat perintah ayahnya.

“Pulang, ayah sedang tidak mood untuk berdebat atau apapun itu ....

Casandra terdiam, ayahnya adalah laki laki yang paling menyayanginya di dunia ini. Sebagai seorang puteri, Casandra merasa ia sedang durhaka sekarang.

“Oke, Cassie pulang sekarang ....

ucap Casandra sembari mematikan ponselnya dengan tangan kirinya.

“Aneh ...

gumam Casandra sambil mempercepat laju mobilnya. Ia teringat dengan kekasihnya, secepat ketikan tangannya di keyboard. Casandra melakukan panggilan ke nomor kekasihnya.

“Allen ...

sapa Casandra dengan suara riang memanggil nama kekasihnya.

“Kamu belum kesini ... ?

suara Allen terdengar tak sabaran menahan amarah karena menunggu Casandra terlalu lama.

“Aku tidak bisa ke sana ...

ucap Casandra dengan nada tidak nyaman telah membatalkan janji yang di buatnya sendiri pada Allen.

“Case ... , Cassie ...

Allen memanggil Casandra seolah tak percaya dengan perangai Casandra. Seperti bukan Casandra, batin Allen.

“Allen, aku minta maaf. Tapi ayahku memintaku untuk segera pulang ke rumah barusan, ia memintaku pulang karena ada yang harus di bicarakan ...

ucap Casandra mencoba membela dirinya dari tuduhan yang mungkin di layangkan Allen padanya.

“Oke baiklah ...

ucap Allen akhirnya mau mengerti..

Kalau begitu, safety drive. Ini sudah malam ...

bisik Allen di telfon.

“Aku tutup telfonya dulu, good night Allen .... , seru Casandra dengan riang pada kekasihnya.

“Good night, my girl ...

ucap Allen sambil memutus koneksi telfon.

Casandra tersenyum riang. Allen kekasihnya sejak bangku kuliah. Tak menuntut tapi benar benar bersikap layanya gentleman. Membuat Cassie yang tadinya tak suka berlama lama berhubungan dengan laki laki. Takluk dengan Allen.

Casandra masuk ke dalam rumahnya. Rumah besar dengan gaya eropa timur. Langkahnya ringan memasuki ruang tengah, menjatuhkan semua papper ganya ke atas sofa. Dengan santainya, Casandra mengangkat kakinya tinggi tinggi untuk melepas stockingnya. Memperlihatkan mini dress dan safety pants berwarna hitam.

“Gadis bodoh! celetuk Alex yang sejak tadi memperhatikan langkah Casandra saat masuk ke dalam rumah. ia tengah berdiri di lantai dua. Di sudut yang takan di lihat oleh Casandra.

“Ah...!! Susah sekali ...

seru Casandra jengkel. Ia kesulitan melepaskan stockingnya walaupun sudah mengangkat kakinya tinggi tinggi.

“Stocking macam apa ini ...

seru Casandra lebih jengkel. Akhirnya ia memutuskan untuk merobek stockingnya yang setinggi sepertiga pahanya itu. Tatapan tajam Alex berubah menjadi was was. Ia melihat tubuh Casandra di dalam balutan dress mini sudah membuatnya hampir hilang kendali. Sekarang ia melihat sepenuhnya, paha mulus Casandra.

“Gadis gila ...

gerutu Alex kesal sambil meninggalkan sudut tempatnya bersembunyi, memilih masuk ke dalam ruangan Damian dan menangkan diri di sana.

“Casandra ....

panggil Damian pada puterinya itu. Anak satu satunya yang selalu membutnya khawatir itu.

“Ayah ...!

seru Casandra sambil membenarkan posisi duduknya yang tak nyaman. Ia sudah selesai menyobek kedua stockingnya.

“Ada apa .. ?

tanya Casandra dengan nada khawatir,.

Apa ayah sedang sakit dan memanggilku untuk pulang cepat .. ?

Casandra melihat manik mata ayahnya yang nampak tak tenang, bibir pucat dan tingkah laku yang nampak gelisah..

Apa ayah baik baik saja ... ?”tanya Casandra lagi dengan nada memastikan.

“Ayah baik baik saja ...

Damian mencoba duduk di samping Casandra.

“Mau makan malam bersama .. ?

tawaran Damian di jawab dengan anggukan antusia dari Casandra.

“Kamu dari mana saja .. ? berbelanja sampai tak sempat makan malam ...

Damian menarik puterinya ke arah ruang makan.

“Perempuan berbelanja, laki laki bekerja ...

ucap Casandra dengan tawa riang saat mendengar prinsip hidupnya. Damian hanya meneguk ludah dengan gugup. Mendengar ucapan Casandra barusan.

“Makan, dan jangan buang buang waktu percuma hanya untuk berbelanja....

Damian mulai memberikan makanan banyak banyak ke dalam piring Casandra. Kentang, irisan daging asap, asparagus.

“Aku akan bekerja, kalau sudah dua puluh lima tahun ...

celetuk Casandra dengan mulut penuh berisi asparagus.

“Lalu apa gunanya kamu menjadi lulusan terbaik dalam waktu singkat, kalau kamu tak mau bekerja di perusahaan ...

Damian mengamati lekat lekat isi piring Casandra dan melihat ekpresi Casandra bergantian.

“Cerewet ...

komentar Casandra dan di balas dengan tatapan mengancam dari Damian.

“Hanya becanda ..

elak Casandra sambil menyuapkan asparagus dan daging bersamaan. Sambil tersenyum manis, Casandra berdalih..

Aku ...

mulutnya penuh makanan. Sulit untuk mengunyah dan berbicara di saat yang bersamaan.

“Aku akan bekerja nanti ...

“Syukurlah ...

ucap Damian lirih.

“Ayah ...

rengek Casandra pada Ayahnya dengan suara tak nyaman.

“Ada apa. ... ?

wajah Damian mencoba menutupi kekahawatirannya.

“Aku mengantuk sekali .. huah ....

Casandra menguap dengan lemas. Matanya setengah tertutup, kemudian tangannya meraih segelas air putih dan meneguknya dengan malas malasan.

“Besok besok, aku takan pulang larut malam lagi ...

ucap Casandra dan matanya tertutup sempurna.

“Besok besok, mungkin tak ada lagi ...

ucap Damian sembari mendekati Casandra.

“Maafkan ayah ...

ucap Damian lirih saat melihat langkah Alex semakin mendekat dari anak tangga.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status