Share

6

Pagi itu, Alex tengah berada di ruang makan. Hendak melakukan ritual sarapan pagi bersama. Tapi, Airlangga membangun atsmosfer tak mengenakan pagi itu.

“Asalkan kamu tau Alex, ayah mengingat apa yang kamu katakan semalam ... , ucap Airlangga pada Alex yang sedang meminum orange juice dari gelasnya.

“Aku juga tidak akan lupa dengan kata kataku sendiri ...

seru Alex tak mau kalah.

“Pagi pagi, dan kalian masih akan memperdebatkan masalah semalam .. ? Apa kalian tidak lelah .. ? Atau bosan .. ?

ucap Stella sembari memberikan steam egg pada roti Alex dan Danil.

“Aku takan mudah di bohongi anak kurang ajar ini, jangan jangan dia hanya ingin mengulur ngulur waktu ...

ucap Airlangga sembari melayangkan tatapan elang yang mengawasi pada Alex.

Sedangkan Danil, ia tersenyum senang sendirian. Menikmati sarapan paginya dengan di hiasi pertengkaran kaka laki lakinya, dan ayahnya. Pemandangan langka, ujar Danil sembari menaburkan lada hitam ke atas telurnya.

“Ingat kata katamu semalam, kamu berjanji hendak memberikan orang tuamu ini cucu ...

gumam Airlangga sembari mengacungkan garpunya pada Alex.

“Aku akan menghamili dua belas perempuan kalau begitu, dengan demikian ayah akan dapat selusin cucu sekaligus ...

ucap Alex dengan nada dingin tapi jahil. Stella yang mendengar kata kata Alex hanya menahan tawa. Itu lelucon versi Alex. Dan Airlangga justru terserang rasa kaget. Karena menganggap kata kata Alex adalah kebenaran.

 ***

          Alex meneruskan sarapannya. Tanpa memikirkan pelototan mata ayahnya.

          “Jangan main main Alex. Buktikan ucapanmu dan berhenti main main ...

ucap Airlangga datar dan mengancam.

          “Sayang, jangan mulai perdebatan ini pagi pagi sekali. Ayo, sarapan saja. Alex! Hentikan membuat ayahmu sakit jantung dan darah tinggi ...

ucap Stella menghardik anak tertuanya itu. Matanya menatap Danil yang justru sedang menahan tawa. Bocah ini, gumamnya dalam hati.

          “Ayah, kenapa baru sekarang. Menuntut Alex untuk punya anak. Abangku ini sudah resmi jadi bujang lapuk ...

celetuk Danil tanpa rasa bersalah. Ia terus menahan tawa sampai mata Alex menguncinya.

          “Atau kamu ingin ku buat merasakan menjadi  duda ... ?

ancam Alex pada Danil. Matanya menunjukan peringatan. Tapi, Danil tak takut.

          “Kalau begitu, aku akan menikah dengan wanita yang kamu cintai. Bagaimana melihat perempuan yang kamu cintai bersamaku .. ?

ujar Danil dengan penuh kelakar.

          “Temukan banyak wanita, dan tak ada satupun yang ku cintai di dunia ini ...

ujar Alex dengan mantap. Tapi ia kesal, seolah Danil meremehkan kata katanya. Ia mentapnya tak percaya.

          “Kamu sedang berjanji untuk tidak jatuh cinta, tapi kamu pasti jatuh cinta ...

ucap Danil lirih tapi terdengar jelas di telinga Alex. Laki laki itu hendak mendebat Danil. Tapi Danil keburu bangkit.

          “Ayah, Ibu, Kaka bujang tua. Aku berangkat dulu ...

ucap Danil sembari berjalan pergi. Meniggalkan Alex yang belum sempat mengumpat padanya.

*** 000 ***

          “Kemana kita sekarang .. ?

tanya Alex pada sopir yang mengantarnya pergi hari ini.

          “Tuan di tugaskan di kantor pusat, kita akan ke sana sekarang ...

ujar sang sopir sambil memepercepat laju mobil meninggalkan pelataran rumah mewah itu. Alex tak suka serumah dengan Danil adiknya itu berisik dan selalu mengusik.

          “Sudah siapkan sekretaris baru untukku .. ?

tanya Alex dengan tangan yang tersimpul di depan dadanya.

          “Sudah Tuan, profesional dan juga sudah taat aturan ...

ucap sang sopir dengan suara penuh rasa hormat pada Alex.

          “Bagus ...

kaya Alex dengan senyum tersungging di bibirnya.

          “Setelah sampai di kantor nanti, segera pulang ke rumah utama. Kemasi barang barangku dan pindahkan ke rumahku ..”perintah Alex dengan nada dingin. Pandangan matanya entah terpencar kemana. Ia hanya mentap jendela tanpa fokus ke manapun.

          Bagaimana aku punya anak, bagaimana caranya ....  gerutu Alex dalam hati. Masih terus berpikir jalan keluar dari masalahnya sekarang.

          Anakku tidak boleh dari wanita asal asalan, ucap Alex di dalam hati. Menimpali gerutuannya sebelumnya. Dia harus terlahir dari wanita yang memang pantas melahirkan anaku. Alex menghabiskan waktunya di jalanan sambil memikirkan jalan keluar dari masalahnya.

          “Tuan, kita sudah sampai ...

ucap sang sopir menyadarkan Alex dari lamunannya. Laki laki itu dengan tenang beranjak dari kusri penumpang.

          “Cepat laksanakan perintahku, kemasi barang barangku segera ...

ucap Alex, kembali mengingatkan perintahnya pada sang sopir.

          “Segera Tuan ...

ucap sang sopir dengan tenang dan melajukan mobil pergi meniggalkan pelataran. Alex dengan santainya masuk dan berhenti di depan lobi.

          “Ruangan direktur ...

ucap Alex dengan nada memerintah. Sang resepsionis nampak bingung dengan perintah Alex.

          “Ma—af ...

ucap sang resepsionis, gugup bercampur takut karena tatapan Alex yang tajam.

          “Bisa di ulangi perintah anda barusan ... ?

ucap sang resepsionis dengan sopa dan bercampur takut.

          “Ruang direktur ...

ucap Alex tak sabaran. Waktu adalah uang, itu prinsip Alex. Dan dia anggap ini menghambr hamburkan waktu.

          “Alex Dirgantara ...

Alex menyebutkan nama lengkapnya. Sekejap, sang resepsionis itu kaget dan lebih ketakutan lagi. Saat mengetahui, orang asing di depannya adalah putra tertua pemilik perusahaan yang bekerja terpusat di Meksiko.

          “Mari saya antarkan Tuan Alex ke ruangan ...

ucap sang resepsionis dengan menarik nafas panjang. Seketika profesionalitasnya meningkat.  Alex hanya tersenyum puas. Namanya adalah identitasnya dalam artian yang sesungguhnya.

          Ia mengikuti sang resepsionis melewati lift eksekutif. Tatapan mata menghujani Alex. Ia jarang berada di Indonesia. Satu dua kali dalam setahun dan bukan untuk urusan bisnis. Melainkan urusan keluarga.

Urusan bisnisnya ia lakukan lewat surel dari Meksiko. Wajar kalau mereka lebih familir dengan wajah Danil. Toh, mereka beda jauh.

“Silahkan Tuan, ini ruangan direktur perencanaan dan investasi ....

ucap sang resepsionis dengan menundukan kepala. Alex mendengus kesal.

Di Meksiko, ia adalah direktur utama bagi anakan perusahaan. Di sini, ayahnya sendiri dengan teganya menjadikannya direktur perencanaan dan pembangunan.

“Kamu bisa pergi ...

ucap Alex dingin tanpa mengucapkan terimakasih. Ia langsung masuk dan menelisik ruangannya. Kursi kerja. Seperangkat PC dengan sofware keamaan buatan sendiri. Milik Airlangga Dirgantara Developer. Orang orang menyebutnya, Airlangga Developer.

“Permisi Tuan Alex ...

seorang wanita dengan pakaian rapi dan tampilan kantoran klasik tapi elegan masuk..

Saya sekretaris anda, perkenalkan nama saya Alexa ... ucap perempuan itu dengan penuh percaya diri dan sunggingan senyum di bibirnya.

Alex tertawa rengah dengan lelucon adik perempuannya itu,.

Berhenti bergurau dan keluar dari ruanganku ...

ucap Alex saat tawanya sudah mereda.

Tapi sikap Alex itu membuat Alexa marah dan bersungut sungut,.

Aku sungguh sungguh! Dan kamu menganggapku berguarau .. ?

ucap Alexa tak mengerti jalan pikiran Kakanya itu.

“Kamu sekretarisku ...? Yang benar saja ...

Ceplos Alex menahan air mata.

“Hei!! Jangan tertawakanku seperti ini! Aku benar benar jadi sekretarismu hari ini dan seterusnya! Dan sekarang! Saatnya untuk meeting dengan investor ...

ucap Alexa kesal saat profesionalitasnya di ragukan.

“Alex!

seru Alexa dengan marah saat keseriusannya tak di gubris,.

Aku bangun pagi dan melewatkan sarapan hanya untuk memulai hari pertamaku bekerja dengan senang. Dan kamu! Merusaknya ..”

Alexa adik perempuan Alex, di bawah Danil. Bisa di bilang, dia anak bungsu dengan darah campuran yang ketat. Tak seperti Danil yang mengikuti paras Ayahnya. Atau Alex yang sepenuhnya mengikuti paras ibunya.

Alexa benar benar cantik dengan keturunan Amerika latin terpancar tapi dengan balutan pesona orang orang tropis. Mata Alexa cokelat muda, lebih terang dari warna mata ayahnya. Tak hijau seperti ibunya.

“Jadi itu alasan kamu tidak ada di meja makan pagi ini ..?

ucap Alex saat ia tak lagi tertawa. Mendengar keluhan adiknya itu, ia sedikit bersimpati.

“Jadi apa jadwalku hari ini .. ? Nona sekretaris .. ?

Alex bertanya serius pada adiknya. Alexa tersenyum sumringah. Mengambil nafas dalam dalam dan memberikan map pada kakanya itu.

“Bertemu dengan beberapa investor, meeting pengembangan dan beberapa pemutusan kontrak, melihat beberapa proyek yang sedang berjalan dan pulang ...

ucap Alexa tanpa melihat jadwal. Ia berusaha keras untuk pekerjaan pertamanya ini.

“Kapan meeting pertama di mulai .. ?

aura pebisnis Alex muncul. Alisnya tertaut saat ia sedang serius seperti sekarang.

“Meeting pertama di mulai setengah jam lagi ...

sahut Alexa penuh percaya diri. Dan tepat, sesuai jadwal.

“Kalau begitu, siapkan semua yang di perlukan ... , perintah Alex. Alesa langsung menyahut,.

Siap !!!

Alex melihat punggung Alexa yang menghilang. Ia mencermati jadwal yang sudah di buat Alexa untuknya. Akan ada pertemuan untuk pemutusan kontrak. Karena beberapa perusahaan di prediksi gulung tikar dan tak bisa mengembalikan piutang yang sudah di pinjamkan.

Dan, ada nama perusahaan yang tak asing bagi Alex.

“Leonidas Corporation .. ?

gumam Alex nampak tak percaya.

“Perusahaan sebesar itu, gulung tikar .. ?”sekali lagi Alex menatap tak percaya. Ia mencermati sisa piutang yang belum di bayarkan. Dan jumlahnya sangatlah banyak.

“Semua staff dan klien sudah siap. Meeting bisa di mulai sekarang ...

suara Alexa menyadarkan Alex. Lamunannya terhenti.

Aku bisa memastikan ini nanti, ujar Alex di dalam hati. Ia masih tak percaya kalau Leonodas Corporation, bisa mengalami kebangkrutan dengan cara yang pahit.

“Antar aku ke ruangan meeting ....

Alex melangkah pelan meniggalkan kursi kerjanya. Dengan map map yang belum tersentuhnya.

Alex mengikuti Alexa yang berjalan dengan riang. Menuju ke ruangan meeting dengan senang dan tak peduli sikap orang orang di sekitarnya. Tapi begitu Alex menyusul masuk. Aura itu menghilang. Di gantikan aura Alex yang sangat dingin.

“Kita mulai, meeting ini lebih awal ...

ujar Alex tanpa mendapat penolakan dari siapapun. Auranya masih sama. Dingin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status