Share

Bab 20

*  *  *

"Tia, mana Bimo?" tanya Om Doni yang baru keluar dari kamarnya, kami berpapasan di ruang tengah, saat aku hendak melangkah menuju dapur.

"Gak tau Om," jawabku ketus aku masih dongkol dengan ucapan Bimo, yang mengatai aku fackgirl.

Om Doni mengeryitkan dahi menatap ku penuh tanya.

"Kamu kenapa Tia, kok cemberut? Abis bertengkar ya sama Bimo." Om Doni menatapku penuh tanya, aku memutar bola mata, dan belum aku jawab pertanyaannya.

Lalu kami berjalan beriringan, sampai di ruang makan.

"Gak, aku cuma kesal," jawabku sembari menghempaskan bokong ke kursi meja makan.

"Kesal kenapa?"

"Aku sebel, sama Bimo!"

"Hah kamu, jangan anggap serius omongan Bimo! Kalau bertengkar di dalam keluarga itu udah biasa, tapi kamu jangan keras kepala!"

"Maksud Om? Keluarga apa? Emang kami keluarga kan, kakak beradik,"

"Ya kan selebihnya, Bimo itu, calon imam kamu!" ucap Om Doni terkekeh.

Aku mendelik kesal, uh... Rasany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status