Flashback
Dua tahun yang lalu Nevan yang waktu itu tergila-gila dengan Chrissy pun berniat untuk mendekatinya. Perempuan cantik dengan rambut blonde dan juga bola mata yang berwarna coklat. Sangat indah bukan dan sangat cocok untuk di pandang.
Nevan benar-benar mencintainya saat itu, dia bahkan sampai memamerkan jika dia bisa menjalin kasih dengan Chrissy. Perempuan yang memiliki hati begitu lembut dan suka sekali mengalah.
Selama pacaran Chrissy juga tidak banyak menuntut, dia selalu mendukung apapun yang Nevan inginkan termasuk terjun ke dunia musik. Saat satu keluarga Nevan tidak ingin Nevan untuk bernyanyi, tapi satu dukungan dari Chrissy mampu membuat keluarga Nevan mengizinkan Nevan untuk bernyanyi dan terjun ke dunia musik.
Disaat itulah Nevan pindah dari sekolah lamanya ke sekolah Musically. Dia ingin mendalami dunia music dan juga suaranya.
Awalnya semua berjalan dengan lancar semua terlihat sangat baik-baik saja. Hubungan Chrissy dan juga Nevan juga baik-baik saja. Mereka sering bertemu dan bernyanyi bersama. Terkadang Nevan suka sekali menyanyikan satu lagu untuk Chrissy.
Sampai akhirnya Nevan yang merasa hubungannya baik-baik saja pun, dekat dengan perempuan lain. Semuanya terlihat biasa saja saat Chrissy juga mengetahui jika Nevan memiliki teman perempuan.
Selang beberapa bulan tepatnya di acara anniversary mereka yang satu tahun. Chrissy menyiapkan semua kejutan untuk Nevan, karena saat ini Nevan sedang sibuk dengan dunia musiknya dan lupa dengan hari jadi mereka.
Chrissy menyiapkan kue coklat dan juga hadiah kecil untuk Nevan. Tapi saat itu juga Chrissy seperti menelan pil pahit, melihat Nevan tengah berciuman dengan perempuan lain. Lebih parahnya lagi Nevan mengaku jika Nevan dan perempuan itu menjalin hubungan di belakang Chrissy.
Sakit hati? Tentu saja iya, dia sakit hati saat melihat laki-laki yang dia cintai bersama dengan perempuan lain. Disaat itu juga Chrissy meminta orang tuanya untuk mengurus surat pindah sekolahnya.
Flashend
Dan saat ini Chrissy malah kembali bertemu dengan Nevan, yang notabe mantan kekasihnya dulu. Perempuan itu hanya mampu diam, saat dua meja di sampingnya meja Nevan. Chrissy menang tahu soal Bobby, dia teman Nevan. Tapi Chrissy juga tidak berpikir jika laki-laki itu akan pindah sekolah ke sekolahnya.
Dan saat ini laki-laki itu duduk di depannya hanya berjarak empat meja kosong. Mereka saling melempar tatapan tajamnya.
"Chrissy itu kenapa dia bisa balik sih?" Ucap Auristella Magda.
Chrissy hanya mengedikkan bahunya tanda jika dia juga tidak tahu, kenapa laki-laki itu kembali muncul di depan Chrissy. Bakal mereka satu sekolah dan satu kelas.
"Emang lo nggak sadar apa pas ada dia?" Aneh saja jika Auristella dan juga Belinda Duke tidak mengetahui jika Nevan berada di tempat yang sama dengan mereka.
"Mantan lo ganteng, kenapa lo putusin sih Chris."
"Buaya kayak dia mana pantes buat Chrissy, nggak sama sekali." Sahut Auristella cepat sebelum Belinda kembali berbicara panjang tentang Nevan.
Mati-matian untuk melupakan sampai dia pindah sekolah, taunya malah ketemu lagi di sekolah yang sama. Rasanya Chrissy ingin pergi dari sekolah ini, dan memilih sekolah lainnya.
Tapi jika dia pindah sekolah yang ada Papanya masih mengomel.
"Udah nggak usah dibahas. Lagian masa lalu nggak perlu diungkit."
Auristella dan juga Belinda pun memilih diam dan menikmati makan siangnya. Ini adalah istirahat kedua setelah Chrissy mengikuti pelajaran, selama tiga jam.
Bayang-bayang Nevan selingkuh masih tercetak jelas di memori Chrissy. Rasa ingin melupakan tapi melihat dia saja sudah membuat Chrissy malas.
Akhirnya Chrissy pun memilih pergi dari kafetaria, setelah makan siangnya selesai. Tapi saat melewati meja Nevan, secara tidak sopan Nevan pun menarik tangan Chrissy, hingga membuat langkah perempuan itu berhenti.
Chrissy menghela nafasnya, dia pun langsung menatap Nevan tajam dan menarik tangannya dari tangan Nevan.
"Nggak sopan banget loh." Ketusnya.
Nevan bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Chrissy. "Long time no see sayang."
Dengan sifat dan juga ekspresi yang menjijikkan laki-laki itu menyebut Chrissy dengan sebutan sayang?
Yang bisa dilakukan Chrissy hanya tersenyum kecil dan meninggalkan Nevan. Perempuan itu tidak memiliki niat atau apapun jika harus berhubungan dengan Nevan.
Sedangkan Nevan sendiri langsung duduk di depan Bobby yang terus tertawa kecil. "Itu muka jangan dibuat sedih, nggak cocok sama kelakuan lo. International playboy kok galau."
"Gue masih nggak nyangka aja bisa satu sekolah sama dia. Kenapa lo nggak ngomong dari awal sih?"
"Surprise buat lo."
Surprise apaan, yang ada Nevan malah merasa bersalah jika mengingat apa yang terjadi di antara dirinya dan juga Chrissy. Belum lagi dia pernah dengar jika Chrissy dekat dengan Edgar. Tapi ada juga yang bilang Chrissy setelah putus dari Nevan, tidak memiliki kekasih satu pun. Hanya teman laki-laki yang banyak.
"Ajak balikan berani nggak lo." Ucap Marvin
Nevan menatap tajam ke arah Marvin. Dalam kamusnya tidak ada yang namanya balikan, apalagi dengan masa lalu. Lebih baik dia mencari yang baru dibanding harus balikan sama Chrissy. Tapi tadi itu Chrissy terlihat sangat cantik dan seksi. Makanya banyak sekali yang suka dengan Chrissy
"Mana bisa balikan sama mantan? Yang sudah masa lalu nggak boleh dipungut lagi." Jawab Bobby yang tahu sifat Nevan seperti apa.
"Ck!!"
Bobby tertawa begitu juga dengan Nevan. Memang benar Nevan sama sekali tidak pernah mau kembali ke masa lalu. Entah mantannya ngajakin balikan, atau apapun Nevan selalu menolaknya. Tapi kalau Chrissy apa iya dia harus mengajak perempuan itu menjalin hubungan kembali?
Tidak mau memikirkan perempuan itu Nevan pun memilih pergi. Bisa-bisanya dia masuk ke sekolah miliknya sendiri, dan muridnya adalah mantannya. Lebih parahnya lagi saat Bobby tidak mengatakan apapun padanya soal Chrissy.
Mendadak kepala Nevan jadi pusing akan hal ini. Dia pun segera menelpon kakeknya dan bertanya kenapa Chrissy bisa sekolah di sekolah miliknya. Tapi yang ada saat menelpon kakeknya, pria tua beruban itu malah tidak tahu apa maksud Nevan kali ini. Dan membuat Nevan semakin kesal.
Taman sekolah adalah hal yang diinginkan Nevan untuk berdiam diri. Tapi, lagi, lagi Nevan malah menatap Chrissy dengan seorang laki-laki. Mereka cukup akrab, dan bahkan saat Chrissy menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki itu tampak biasa saja. Belum lagi sesekali laki-laki itu mencium kening Chrissy.
"Jadi dia pacarnya?" Guman Nevan lirih dengan tatapan mata yang tertuju pada Chrissy.
Rasa ingin menghampiri dan melihat seperti apa kekasih Chrissy saat ini. Tapi yang ada lonceng sekolah ini berbunyi membuat Nevan bangkit dari duduknya dan pergi ke kelasnya.
Di sepanjang jalan pun Nevan terus saja penasaran dengan wajah kekasih Chrissy. Apa dia tampan atau tidak, atau mungkin dia lebih baik dari Nevan? Tapi syukurlah kalau dia bisa mendapatkan yang lebih dari Nevan. Setidaknya rasa bersalahnya dulu, diganti oleh sosok laki-laki tadi.
Memasuki kelas dan duduk di meja paling belakang adalah kesukaan Nevan. Dia bisa menatap satu persatu murid yang ada di depannya, termasuk Chrissy yang baru saja masuk dan duduk di mejanya.
Mata Nevan tak kelas dari Chrissy yang ternyata banyak sekali berubah. Kalau masalah rambut itu asli memang berwarna blonde. Sedangkan bentuk tubuhnya dan semua yang melekat di tubuhnya cukup membuat banyak laki-laki akan menyukainya. Pantas saja jika banyak orang yang menyukainya saat ini.
Derapan kaki membuat Nevan menatap pintu kelas ini. Masuklah seorang Guru sejarah yang bernama Bapak Krisna.
"Oke, kita bentuk kelompok untuk presentasi minggu depan. Dan kelompok saya yang bagi, kalian tidak bisa memilih kelompok kalian sendiri."
Hal yang paling dibenci Nevan terjadi, kelompok adalah salah satu hal yang tidak disukai oleh Nevan. Karena nantinya dia akan menemukan kelompok yang hanya numpang nama, bukan untuk bekerja saja.
"Nevan, Bobby, Marvin, Auristella dan juga Chrissy. Kelompok satu." Ucap Pak Krisna dan membuat Nevan maupun Chrissy berteriak heboh.
-To Be Continued-
Komen dan kritikan dipersilahkan
Dengan rasa terpaksa Chrissy pun satu kelompok dengan Nevan. Padahal tadi dia sudah mati-matian pindah kelompok. Tapi yang ada Pak Krisna sama sekali tidak mengizinkan Chrissy untuk pindah kelompok. Dikarenakan Nevan anak baru dan masih butuh bimbingan. Itu bukan alasan sih sebenarnya, lagian kalau pun tidak ada Chrissy, Nevan masih bisa bergabung dengan kelompok yang lainnya. Yang lebih pintar dan wawasannya sangat luas. Sedangkan Chrissy saja kadang masih bolos sekolah dan kelas."Udah terima aja nggak masalah lah, satu kelompok sama mereka." Ucap Auristella menyakinkan Chrissy"Masalahnya---""Mantan lo kan? Kalau lo nolak dan bersikap kayak gini. Dia makin besar kepala Chris, dia pasti menganggap kalau lo masih suka sama dia. Mending terima aja, jangan tunjukin muka nggak suka lo sama dia. Santai aja lah pokoknya." Sahut Belinda.Chrissy menghela nafasnya berat dia pun memilih mengalah. M
"Buat apa dibahas? Lagian itu udah lama kan ya, nggak perlu dibahas juga. Gue juga udah lupa." Ketus Chrissy.Bohong kalau Chrissy lupa, dia masih ingat betul saat Nevan bersama dengan perempuan lain saat anniversary mereka yang satu tahun. Dia tidak lupa sedikitpun tentang apa yang Nevan ucap waktu itu. Chrissy juga tidak akan lupa, saat Nevan lebih memilih perempuan lain dibanding Chrissy."Nggak gitu Issy, gue tau lo masih marah sama sikap gue. Dan gue berhak jelaskan hal itu ke elo.""Jangan panggil gue Issy." Ucap Chrissy tajam sambil menunjuk Nevan. "Kita sudah berakhir dua tahun yang lalu Nevan. Jadi nggak ada yang perlu kita bahas, karena itu sudah lama dan gue juga sudah lupa." Ujarnya.Nevan memilih diam sambil menatap Chrissy penuh harap. Dia masih berharap jika Chrissy masih mau mendengar ucapannya. Namun, sayangnya perempuan itu tidak ada niat untuk membahas masa lalu mereka yang belum
Keesokan harinya seperti biasa Chrissy terlambat untuk kesekian kalinya. Dia pun langsung menusuk daun kering dengan sapu lidi. Hukuman aneh ini terlahir dari Bapak Saipul Jamil yang super duper ngeselin, dengan tinggi badan yang hanya 165 sentimeter itu dan bermimpi menjadi pelatih basket. Jujur saja Chrissy terkadang ingin melempar guru itu ke planet mars agar tidak kembali, dan membuat impiannya yang memiliki tubuh tinggi semampai seperti tiang bendera.Merasa lelah Chrissy pun duduk dibawah pohon sambil mengusap dahinya. Dia pun menatap banyak laki-laki yang dihukum termasuk Nevan. Murid baru itu terlambat untuk pertama kalinya, tapi bagi Chrissy ini sudah gambaran terbiasa dari seorang Nevan.Dia jadi ingat saat pertama kalinya mereka terlambat dan dihukum untuk berjemur, dan juga mengangkat satu kaki ditambah juga untuk menjewer telinganya. Ada gunanya juga dia kemarin mempelajari sejarah. Tidak untuk dilupakan, tapi cukup dikenang dan d
“Sekarang lo jelasin apa maksud ucapan lo?”Nevan terus memaksa Bobby untuk bicara. Tapi sayangnya Bobby memilih diam tanpa mau mengucapkan sepatah katapun. Matanya juga terus menatap Chrissy yang tampak diam saja bersama dengan temannya.Perempuan itu tadi menundukkan kepalanya, lebih tepatnya menyembunyikan wajahnya di lekukan lengannya, Sampai akhirnya dia mengangkat kepalanya untuk menoleh ke arah belakang. Lebih tepatnya untuk menatap Nevan yang sejak tadi memperhatikannya.“Bob lo jangan bikin gue penasaran ya. Buruan ngomong, apa yang lo tahu semua tentang Chrissy selama gue pergi.”Lagi, Bobby hanya menatap Nevan datar. Dia pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. “Banyak yang berubah dari diri Chrissy setelah lo pergi. Apalagi saat tau lo selingkuh sama Lolita.”“Jelasin Bob.”Bobby mengangguk dia pun langsung menceritakan apa yang selama ini terjadi pada Ch
Duduk termenung dan memikirkan ucapan Nevan, itu adalah kegiatan Chrissy sejak satu jam yang lalu. Dia itu bisa berpikir dua kali tidak sih, dan dengan gampangnya dia meminta Chrissy kembali padanya? Apa dia lupa dengan apa yang dia lakukan pada Chrissy?"Harusnya dia nggak ada disini. Kenapa juga dia harus kembali." Gunanya ChrissySetelah bertemu dengan Nevan, Chrissy memang memilih pergi. Dia tidak kembali ke kafetaria atau mungkin ke kelas. Chrissy lebih memilih pulang daripada harus seharian bertemu dengan Nevan.Melihat sebuah mobil masuk ke halaman rumah, Chrissy pun memilih turun dari kamarnya. Kedua orang tuanya baru saja pulang dari luar kota. Maklum saja kedua orang tua Chrissy terlalu gila dengan pekerjaan. Sehingga lupa jika memiliki anak yang butuh kasih sayang mereka."Mom, Dad, Chrissy mau bilang sesuatu." Ucap Chrissy saat melihat kedua orang tuanya masuk ke rumah, dan duduk di rua
"Gila apa, ya nggak mungkin lah gue balikan sama dia." Chrissy menatap Clara tajam, bisa-bisanya perempuan itu mengira jika Chrissy akan kembali pada Nevan. Walaupun dalam hati dia masih menginginkan laki-laki itu.Banyak kenangan yang mereka lalui bersama. Sampai akhirnya Chrissy memilih pergi dari hidup Nevan. Kalau dihitung memanglah benar, Chrissy yang pergi bukan Nevan. Dan bodohnya Chrissy dia tidak mengakhiri hubungan mereka lebih dulu. Jadi intinya mereka itu masih dalam status pacaran tapi salah satu diantara mereka menganggap jika semua ini telah berakhir.Dulu, Chrissy masih berharap jika Nevan akan kembali dan meminta Chrissy untuk kembali. Dan Nevan memilih meninggalkan Lotita dan kembali pada Chrissy. Tapi yang ada Chrissy malah menelan pil pahit, jika Nevan lebih memilih perempuan lain dibanding Chrissy.“Pokoknya jangan mau kembali sama dia, aku nggak suka Nona Chrissy. Aku nggak mau Non Chrissy nangis la
Mau sampai kapan Nevan akan terus seperti ini? dia bahkan tidak bisa mendekati Chrissy lagi seperti dulu. Kalau diingat perjalanan cinta mereka tidak begitu berat. Nevan yang suka dan langsung mendekati Chrissy, dan ternyata perempuan itu memiliki rasa yang sama. Dan akhirnya mereka berdua pun sepakat merubah hubungan mereka menjadi sepasang kekasih.Awalnya tidak ada orang ketiga saat itu. sebelum Nevan pindah sekolah dan menjalin hubungan dengan Lolita. Waktu itu Lolita juga tahu kalau Nevan sudah memiliki kekasih, tapi yang namanya rasa tidak bisa ditutupi dan akhirnya mereka pun menjalin hubungan di belakang Chrissy.“Nevan kamu lagi ada masalah? Kok cemberut gitu?” tanya kakek dan duduk di samping Nevan.Laki-laki itu hanya menggeleng sebagai jawaban, tapi sorot matanya tidak bisa berbohong jika cucunya ini sedang memikirkan sesuatu.“Masih nggak mau ngaku eh. Padahal kakek kenal betul siapa kamu.”
Satu jam sudah Chrissy terus saja menatap bunga daisy dan juga coklat pemberian Nevan. Perempuan itu juga sengaja mengintip Nevan dari jendela kamarnya, yang ternyata laki-laki itu masih ada di depan rumahnya. Chrissy juga tahu jika sejak tadi laki-laki itu menatap kamarnya, yang masih menyala lampunya. Dengan terpaksa Chrissy pun mematikan lampu kamarnya dan menyalakan sebatang rokok. Dia berharap dengan hembusan asap rokok yang dia hisap dan mainkan, mampu membuat beban hidupnya sedikit terangkat.Tapi sayangnya walaupun dia habis satu kotak rokok pun, tak ada satu beban pikiran yang terangkat dari dirinya. Yang ada Chrissy malah semakin pusing dan yakin jika hidupnya akan semakin rumit. Perempuan itu kembali membuka gorden kamarnya dan ternyata Nevan masih berada di depan kamarnya. Laki-laki itu tidak ingin pergi dari depan rumahnya, padahal cuaca semakin dingin jika malam hari, dan ini pun juga hampir tengah malam.Tidak mau membuang waktu