Share

Bab 6. Awal Pertemuan

Pagi hari Valencia sudah siap berangkat ke sekolah tidak lupa dia menyeruput segelas susu berlari menghampiri kakek, nenek beserta ibunya untuk lebih dulu berangkat kesekolah.

“Kenapa terburu-buru, makan dulu sambil duduk,” ucap Winarsi merasa heran dengan tingkah cucunya. 

“Nanti telat nek, keburu di tutup pintu pagarnya!” teriak Valencia yang  duduk di belakang Jordi. 

“Aduh gempa,” ucap Jordi menjahili sahabat kecilnya itu.

Peletak! 

“Aw, aku bercanda Valen kenapa di ketek gitu kepalaku,” keluh Jordi mengusap-usap kepalanya.

“Kapok, biar kamu tahu rasa. Jadi, besok-besok kalau mau mengejek aku berpikir seribu kali,” sahut Valencia dengan senyum devil di belakangnya. 

“Nih helmnya.” Jordi memberikan helm, sembari memasang helm di kepalanya sendiri.

Motor mulai melesat menyusuri kota Palopo menuju SMK Duta Karsa. Ketika motornya memasuki gerbang sekolah, semua mata memandang seakan tidak habis pikir melihat kecantikan Valencia. 

Hari ini hari pertama mereka bersekolah di tempat itu dan saat ini juga mereka mulai mengikuti kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah, siswa  baru di SMK Duta Karsa.

Jordi yang memiliki perawakan tinggi besar dengan wajah tirus, putih dan mancung sangat sejajar dengan Valencia yang memiliki wajah cantik dengan lensa mata kebiruan seperti anak blasteran.

“Cantiknya,” ujar beberapa siswa Lelaki disana begitu pula dengan Jordi saat melintasi siswa senior putri. 

 

“Pasangan serasi, satu cantik satu  ganteng,” ucap seseorang yang mulutnya seakan tidak bisa terkatup karena,  mematung terpesona. 

“Kak ruangan Kelas 10 di mana ya?” tanya Jordi ke siswi yang mematung. 

“Van, kamu di tanya,” tegur teman wanita di sebelahnya lagi. Sedangkan Valencia hanya tertawa cekikik di balik bahu Jordi. Dia takut jika ketahuan ini hari pertama, bisa-bisa dia kena korban Ospek  kakak kelas. 

“Oh, lurus saja ke sana,” jawabnya malu tertangkap basah, mengagumi Jordi. 

“Sayang sudah ada ceweknya,” gumamnya lagi. Kata-kata itu membuat Jordi dan Valencia tidak dapat menahan tawanya hingga pecah. 

Mereka sudah menemukan kelas yang di cari, saat bel berbunyi semua siswa mulai masuk kelas. Kebetulan Jordi dan Valencia mendapat satu ruangan kelas yang sama.

Sekitar lima belas menit ada lima orang kakak kelas memasuki ruangan mereka bisa di pastikan mereka kakak kelas dalam organisasi siswa (OSIS). 

“Assalamuallaikum, selamat pagi semuanya!” teriak seorang Lelaki dengan kulit putih di depan kelas Sepuluh. 

“Selamat pagi kak,” jawaban serentak dilontarkan oleh semua siswa baru.

Kakak kelas itu melanjutkan dengan memperkenalkan dirinya, “Nama saya, Burhanudin,” ucapnya  sambil memperkenalkan teman-temannya juga. 

Mereka langsung disuruh ikut berkumpul, dengan kelas sepuluh yang sudah berada di lapangan. Jordi dan Valencia berjalan berdampingan, sehingga mengundang perhatian kakak OSIS. 

“Eh kamu berdua, disini sekolah ya bukan tempat pacaran,” ucap siswa dengan perawakan tinggi berkulit hitam manis, hidung mancung dan rambut hitam terjatuh. Melihat lelaki itu Valencia seakan terpesona. 

Dibandingkan dengan Siswa yang lain kakak OSIS yang satu ini sangat berbeda dia sangat tampan dan tidak membosankan untuk di pandang.

“Kami ti—” Belum juga Jordi menyelesaikan ucapannya langsung di serobot oleh Valencia, “Tidak Pacaran , kak. Serius, iyakan Jor?” tanya Valencia tepat di wajah Jordi dengan senyum meringis. Berharap sahabatnya tidak jahil kali ini.

“Benar kata dia,” tanya Kakak OSIS itu meyakinkan. Jordi menganggukkan kepalanya dengan senyum yang di paksa, takut kena hukuman. 

“Ya sudah, kalau begitu kalian segera masuk ke barisan,” perintahnya. Valencia berjalan sambil di tarik Jordi, kepalanya terputar melihat Kakak OSIS yang membuatnya terpesona. 

“Jordi! Senior kita ganteng banget. Betah aku sekolah disini.” Suaranya memekik di telinga Jordi. Pria itu langsung mengetek jidatnya.

Peletak!

“Aw!, sakit. Entar aku balas baru tahu rasa,” ancamnya sambil menggosok  keningnya. 

“ Assalamuallaikum, semuanya perkenalkan saya Farhan Putra Bramasta. Kalian bisa memanggil saya Farhan, posisi saya sebagai ketua OSIS di SMK Duta Karsa. Saya mohon kalian mematuhi  peraturan selama kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah. Saya harap kalian sudah mengerti!”  ucapnya di depan semua siswa. 

Suaranya menggema, lalu di jawab oleh semua siswa baru. “ Mengerti kak!” Riuh suasana di lapangan itu. 

Mereka mendapat tugas berkelompok, baru kali ini Jordi terpisah dari Valencia. “Duh, kalau aku enggak bisa mengerjakan tugasnya bagaimana Jordi,” keluh Valencia manja. 

“Kali ini kamu harus mandiri. Jangan selalu tergantung sama aku,” jawab Jordi.

“Tetapi kita kan sahabat, sejak dari kecil kita bersama bermain, bahkan jika aku tidak dapat mengerjakan tugas kamu membantuku." Wajah Valencia murung membuat Jordi merasa iba. 

“Sudahlah, kamu kerjakan tugasmu agar tidak di hukum,” pinta Jordi. 

Dengan wajah cemberut Valencia meninggalkan Jordi, sebenarnya dia di mana saja pasti akan banyak kaum Adam yang akan membantunya begitu pula dengan Jordi pasti banyak kaum Hawa yang dengan rela hati membantu pekerjaannya.

 Valencia sampai di kelompoknya terlambat, namanya sudah di sebut tiga kali.

“Valencia Novrianto Permana!” teriak Pria itu yang masih terlihat punggungnya. Saat akan dipanggil yang ke empat kalinya gadis itu menjawab tepat di belakang kakak pembinanya.

 “Hadir, Kak,” jawabnya. Jawaban itu mengejutkan sang pembina. 

“Kamu! Kenapa baru datang,” tanya salah satunya lagi seorang Wanita.

“Ma—af kak, tadi saya ada keperluan sebentar,” jawab Valencia gugup. 

“Kalau begitu kamu pisah barisan, nanti kak Farhan yang urus tugas kamu,” balasnya sambil mencibir. 

“Baik kak Hana, janji tidak akan terulang lagi,” sesal Valencia. 

Melihat semua kelompoknya mulai berdiri dan mengerjakan tugas dari Hana dan Farhan, gadis itu masih setia berdiri menunggu perintah untuknya.

“Nama kamu siapa tadi?” tanya Farhan tegas. 

Sambil menghela napas panjang Valencia mengatur kata-kata,” Nama Saya Valensia Novrianto Permana,” jawabnya berusaha menahan air mata yang hampir menetes.

 

Bayangan Valencia seperti di film-film pada umumnya dia akan di Kerjai habis-habisan oleh seniornya. Peristiwa terlambat ini membuat Valencia menyesal sempat kagum dengan Farhan.

Menyesal aku kagum sama dia, sekalinya orangnya dingin banget. Jordi biasanya kamu pasti menyelamatkanku agar di hukum bareng, batin Valencia. 

“Kenapa kamu melihat saya seperti itu, menyesal ya sudah sempat kagum sama saya?” celetuk Farhan. Gadis itu terkejut tidak menyangka apa yang di pikirannya dapat  diketahui Farhan.

Apa? Bagaimana dia bisa tahu isi pikiranku, jangan-jangan dia cenayang. Seperti yang di film-film wajah tampan sekalinya bukan manusia tapi makhluk jadi-jadian. Serius cenayang ada di dunia nyata, batinnya lagi.

“Jangan berpikir, macam-macam aku bukan cenayang atau sejenisnya. Kebiasaan setiap  murid baru jika ketemu saat di hukum, akan berpikir seperti itu,” jelas Farhan yang duduk di tepi pot bunga yang membentuk panjang seperti pembatas antara kelas dan lapangan.

“Ma—af kak, tapi kalau kakak bukan cenayang. Kenapa bisa mengetahui isi pikiran saya yang kedua,” tanya Valensia terlihat bodoh di depan Farhan.

Tawa pecah, laki-laki itu merasa geli dengan pertanyaan yang di berikan sama Valencia.

“Hahaha ... serius kamu sempat berpikir bahwa aku cenayang? Gila aja masa iya jaman semodern ini ada cenayang bersekolah di sini,” jawabnya sambil terkekeh. 

Valencia menunjukkan wajah lugu dan polosnya seakan antara takut dan geregetan ingin menimpuk Pria yang di hadapannya.

“Asem rasanya ingin kuberi pelajaran Pria ini, Seperti gadis bodoh saja saya di buatnya. Awas saja suatu saat saya akan buat kamu bertekuk lutut,” batin Valencia mengancam. 

“Valencia, kamu kesini duduk samping saya saja,” perintahnya. “Ehm, nanti saya takut di lihat kakak pembina lain dan di hukum lagi kak,” jawab gadis itu lugu. 

“Cih, serius aku disuruh duduk sampingnya, yang ada kalau ceweknya lihat bisa habis aku jadi bulan-bulanan,” batinnya lagi. Tetapi, kakinya bergerak duduk di samping Farhan.

Bersambung ...

Jangan lupa follow Instagram @Indraqilsyamil 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status