Share

Ujian Hidup

Salatiga selalu akrab dengan hujan. Bulan Mei yang harusnya mulai panas, ternyata masih menguyurkan hujan gerimis sore itu. Langit Salatiga terlihat mendung dan berawan gelap. 

Indira masih menunggu suster perawat mengganti perban kakeknya dan memilih menunggu di luar. Ponselnya bergetar dan dua pesan masuk. Indira melihat pengirim, Keenan. 

Mengabarkan jika sedang bersama dengan Siwi, untuk menyampaikan pesan bahwa dirinya berangkat ke Jakarta pagi tadi. Indira membalas singkat dan menyimpan kembali ponselnya. 

"Mbak Indi, bisa ketemu dengan dokter Willy sebentar?!" seru suster Ani. Ini bergegas mendekatinya. 

"Ada apa ya, Sus?" 

"Kurang tau, Mbak. Coba ditemui aja, kita jaga kakung di sini," jawab suster tersebut dengan senyum ramah. 

Indira mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Sepanjang koridor menuju ruang praktek dokter Willy, Indira merasakan instingnya menerka sesuatu yang buruk. 

Namun ketegaran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status