Share

10. Pergumulan

Malam terasa sunyi. Kabut putih mengambang mendatangkan dingin yang merasuk ke dalam pori-pori tubuh. Tak ada nyanyian serangga malam. Rembulan pun absen entah ke mana.

Bunyi air terdengar dari aliran air penggerak generator di samping pondok. Cahaya lampu menerangi di sekitar pondok dan juga jalan desa. Sesekali terdengar gelak tawa di kejauhan dari pos penjaga keamanan.

Pondok Sunyi malam itu tak lengang. Ada tiga manusia yang bermalam di sana. Mereka baru saja masuk setelah lama mengobrol di teras ditemani api unggun dan kopi panas serta makanan kecil.

"Dik, kamu tidur di bawah, ya!" ujar Farhan kepada Ratih.

"Iya, Mas."

Ratih sudah mengambil posisi duduk di karpet ruang depan pon

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Widodo Cropz Vanjava
koin terlalu besar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status