Share

NAIRA
NAIRA
Penulis: rtndwimlinsyh

Satu

TIN

BRUM

BRUM

CITTT

Sebuah mobil sport berjenis Mclaren 720s berwarna silver menarik perhatian semua siswa SMA High School bagaimana tidak? Mobil itu bkn hanya bagus tapi juga sangat mahal dan pasti harga nya bukan kaleng kaleng bahkan autor saja tidak sangup beli wkwk

"Njir mclaren bro, gua yg holkay aja gak sanggup beli tuh mobil gileee sekaya apa ni orang"

"Aaaaaa klo cowo yg punya gue bakal jadiin dia pacar"

"Holkay semua njir isi sekolah nya apalah daya ku yg hanya potato huhu"

"Jemputan gue dah sampe ni byebye"

"Halu lu ketinggian cuk"

Pintu utama terbuka memperlihatkan gadis yg berpakaian urakan alias badgirl dengan surai kecoklatan sepunggung nya. Tak lama mobil berjenis Honda Acura NSX datang, dan parkir disebelah mobil sang gadis membuat gadis pemilik mobil mewah itu mendengus. Pintu itu terbuka menampilkan 2 gadis yg tidak beda jauh dengan nya

Tanpa memperdulikan sekitar nya, ketiga gadis itu melangkahkan kaki jenjang nya menyusuri koridor yg sepi, karena memang jam pelajaran telah berlangsung dari sejam yang lalu. Mereka Naira Zanna, Azahra Priyanka Atmaja dan juga Arabella Cahaya Anderson.

"AERR TUNGGUIN GUE!!" Teriak salah seorang dari mereka yg memiliki tubuh sedikit berisi

"Berisik bego ra!" Sarkas gadis satu nya yg memiliki netra berwarna hitam.

"Bodo amat suka suka gue"

Naira tetap berjalan, tidak mengidahkan adu mulut kedua nya yg membuat ia jengah. Untung saja di koridor tidak banyak orang, jika iya dia akan benar benar malu.

"Hosh hosh hosh gile Ai, lu jalan kebelet berak apa begimana cepet banget njir" seru Ara

Aza memutar mata nya malas. "Lu nya aja ra yg gedean badan! Makanya sering sering olahraga jan makan doang yg lu gedein!"

Sebenarnya Ara tidak gendut hanya saja badan nya sedikit berisi dari Naira dan juga Aza.

Aira berdecak. "Halah lo berdua kan sama aja, udah diem gua mau ketok ni pintu"

Tok tok tok

"ASSALAMUALAIKUM BIDADARI UTUSAN SURGA SUDAH DATANG" suara Naira menggelegar di sepanjang koridor tempat ruangan kepala sekolah berada.

"Anjing lah kaga kebuka-buka ni pintu dobrak aja kli ya?" Tanya Naira meminta persetujuan kedua teman nya yg dibalas anggukan oleh mereka

Ketika Naira hendak memasang kuqa kuqa untuk mendobrak pintu yg bertuliskan "headmaster". Pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu. Alhasil Naira tidak jadi mengeluarkan tenaga hulk nya.

"Allahuakbar kalian saha, kenapa kalian teriak teriak. Bapa masih muda ya, jangan sampe bapa jadi budek gara gara kalian" jelas lelaki paruh baya yg menginjak umur 65 tahun.

Mereka bertiga melongo melihat penampilan kepala sekolah ini bagaimana tidak? Rambut nya sangat klimis karena memakai powmed, 2 kancing kemeja bermotif bunga yg atas nya dibiarkan terbuka, dan jangan lupakan celana cutbray menghiasi kaki pendek nya.

Melihat itu kompak mereka bertiga menahan tawa nya. "Ehh bapa ganteng banget si. Gini kita kan murid baru, perkenalkan nama saya Naira kembaran nya bidadari surga, nah mereka berdua yg satu namanya Ara dan satu nya Aza. " jelas Aira. Menunjuk kedua teman nya.

Kepala sekolah yg bernama Pak Gugun itu mengangguk tanda mengerti. "Lalu?" Tanya nya

"Nah kita gak dapet duit pa, gara-gara kesiangan terus belum sarapan" ujar Naira sambil menampilkan pupy eyes milik nya.

Ara dan Zahra yg mengerti arah pembicaraan Naira melirik satu sama lain kemudian berjalan ke arah Naira. "Iyaa pa, ya ampun bapa massa mau liat saya kurus gak montok lagi dong" timbal Ara.

Walaupun mereka dari keluarga orang kaya, tapi tetap saja itu bukan hasil keringat mereka sendiri alhasil mereka bekerja. Ya bekerja menjahili orang dengan tampang Naira yg sungguh ingin sekali Aza celupkan ke bak sampah.

Pak Gugun tertegun melihat wajah imut Naira, sungguh ia seperti melihat cucu nya yg berusia 5 tahun yg sekarang berada di jerman.

Lelaki yg menjabat sebagai kepala sekolah itu mengambil nafas pelan lalu di buang. "Baiklah baiklah bapa kasih, kalian mau berapa"

Naira melirik ketika kedua sahabat nya, mengkode lewat mata seolah bertanya "berapa ni?"

Aza memegang kuping nya dengan jari menunjukkan angka 5, sedangkan Ara memainkan kuku nya dengan semua jari yg dia keluarkan

Naira berfikir 10:5 dia mengambil jajal tengah saja yaitu 15

Nahloh bego si Naira, canda Naira

"Hmm kita minta 1,5jt deh pa, gak kebanyakan kan" ucap Naira dengan nada manja.

Kepala sekolah yg mempunyai 2 istri itu pun berfikir sejenak, mengangkat 1 tangan dan mengetuk mengetuk di dagu dengan kacamata yg melorot terus menerus.

Naira, Aza dan Ara saling melirik apakah misi kali ini berhasil atau tidak.

Gue beli skincare mahal mahal cuma buat godain aki aki tua bangka ini. Astagfirullah Aira otak lo diloakin di pasar mana -batin Naira

Maafkan kakak mah, kakak seperti ini karena anak anak kakak sudah demo meminta makanan -batin ara

ewh bat njing muka nya, mau gua tabok klo bukan duit ge ogah gua -batin Zahra

Hening melanda keempat manusia yg berbeda jenis kelamin dan usia, hingga gerakan singkat dari pak gugun mampu mengembangkan senyuman mereka. Misi berhasil!

Ketiga nya bertos ria, "Mau cash atau transfer?" Tawar pak Gugun.

"Hmm cash aja deh pa, soalnya buat makan nanti dikantin" jawab Naira jika dia tidak cepat menjawab nya, maka akan ada guru yg lewat dan aksi tipu menipu nya pun gatot alias gagal total

Zahra dan Ara hanya menganggukan kepala nya saja seperti mainan yg ada di mobil super mewah Naira.

Lelaki itu mengangguk singkat. "Yauda tunggu sebentar bapa mau ambil dompet, kebetulan bapa abis ambil duit tadi di atm" seru pak Gugun

menginterupsi mereka bertiga untuk tetap diam, kemudian ia segera menyambar dompet yg berada di meja kebesaran nya. Ketika pak Gugun tengah membuka dompet nya, mata mereka berbinar cerah seperti habis dari sorum mobil

Naira mengintip ehh ralat tidak mengintip, karena pak Gugun ini pendek jadi dia bsa melihat dengan jelas berapa banyak duit yg berwarna merah dan biru yg ada didompet pria tua ini

Aira menerima nya dengan senang hati dan mengedipkan sebelah mata nya kepada dua teman nya."Mission accomplished"

"Makasih pak Gugun yg ganteng" ucap mereka serempak

Pak gugun menganggukan kepala nya sambil tersenyum. "Iyaa sama-sama, di bagi sama rata ya"

"Pasti ko pak. Oiya bapa, kita kelas berapa ya" seru Ara karena mereka hampir saja melupakan tujuan awal mereka menemui kepala sekolah anti menstream ini

"Oiya kalian IPS 4 ya 1 kls ko" balas pak Gugun karena ia pun lupa untuk memberitahukan kelas mereka

Naira, Zahra dan Ara menganggukan kepala nya mengerti

"Klo begitu kami permisi ya pa, makasih atas uang nya bapa baik banget" ucap Naira dengan menoel pelan dagu keriput pak Gugun

"Sering-sering ya pa kasih kita, soalnya kita sering bangen dihukum sama mami papih gak dapet uang jajan" timbal Ara dengan mencubit pelan pipi keriput pak Gugun

"Makasih ya pak" Aza hanya mengedipkan sebelah mata nya saja

"Iyaiya sana kalian pergi nanti telat loh"

Mereka beruntung biasanya om om yg sering mereka jaili, rata rata memiliki otak mesum, padahal sudah berkarat tidak ingat umur memang.

••_••

Manik tajam nan dingin itu menelusuri seluruh koridor sekolah, mencari papan nama yg bertuliskan XII IPS 4 kelas yg di tuju nya. Dan kelas itu berada di ujung koridor.

Tok tok tok

Pintu terbuka memperlihatkan guru muda berusia 26 tahun, dengan hijab menghiasi kepala nya. "Ohh kalian murid baru ya?" Seru guru itu. Mereka mengangguk.

Ketukan sepatu yg bersahutan membuat keheningan di dalam kelas XII IPS 4. Kelas yg terkenal dengan murid nya yg sudah diatur. Seketika kelas yg berisik menjadi sunyi akibat ketukan sepatu Naira dan teman teman nya.

"Nah anak anak, perkenalkan mereka murid baru di kelas ini perkenalkan diri kalian masing masing ya" ucap nya.

"Hai perkenalkan nama gue Arabella cahaya Anderson, panggil Ara juga gak papa." ucap Ara dengan nada polos nya.

"Azahra Priyanka Atmaja, biasa dipanggil Aza" imbuh Aza.

"Naira Zanna Syaquilla" singkat jelas padat. Ciri khas seorang Aira.

"Aduh neng geulis geulis amat si, akang boleh ke rumah sama keluarga akang engga, buat ngelamar eneng"

"Jangan judes judes woi kan babang makin sayang"

"Aaaa Ara imut bat sumpah"

"Najis bitch!!"

"Ewh bat si ngapain juga sekolah nerima cewe cewe yg sombong kaya mereka"

Salah satu murid terkocak di kelas itu mengangkat tangan nya, sontak 1 kelas menanti pertanyaan lelaki yg dijuluki badut nya IPS 5

Semua hening. Lelaki itu menampilkan cengiran bodoh sambil berucap. "Bu saya boleh engga nikahin tiga tiga nya?" Ucapnya dengan percaya diri.

"Yeee kebiasaan bu si jamet mah, gak bisa liat yg bening dikit" ujar lelaki berkacamata yg berada di sebelah nya.

"Iri bilang babu". Seisi kelas kembali ricuh. Aira menulikan pendengeran nya dan terus menatap lurus kedepan.

"Nama saya Aisyah Putri, wali kelas kalian mulai sekarang, kalo gitu Naira, Aza dan Ara kalian boleh duduk di bangku belakang ya" seru nya. "Iya bu" jawab mereka serempak

Naira duduk sendirian, sedangkan Ara dan Aza berdua. Memang sejak dulu Aira tidak mengizinkan orang lain untuk menjadi teman sebangku nya.

"Baiklah, mari kita lanjutkan pelajaran yg tertunda tadi, letak indonesia bla bla bla"

"Ai lu laper kaga" bisik Ara

Suara bisik-bisik terdengar di telinga Aira, menghentikan kegiatan Aiira melihat keluar jendela yg sedang memperlihatkan awan mendung dengan gumpalan awan berwarna hitam.

Aira menoleh "Iya njir gua laper lu bawa makanan kaga, biasanya kan isi tas lo itu kaya supermarket, komplit ama jajanan" seru Aira.

"Yeeee dugong giliran makanan aja lu cepet" kesal Ara

Ara mengeluarkan makanan ringan dari dalam tas nya yg berisi citato, lays, happytos, dsb. Sekarang meja Aza dan Ara sudah penuh dengan makanan yg dikeluarkan Ara.

"Za lu mau kaga, ni dari tadi loyo amat udah kaya sarung nya pak mimin lu" ledek Ara. Pak mimin itu sopir pribadi nya Aza atau Azahra.

Aza menggelengkan kepala nya melihat meja itu sudah terisi oleh banyak nya makanan. "Ra-ra lu kapan si kurus nya, bawa makanan banyak mulu" heran Aza

"Heh maimunah suka suka gue dong ko lu yang sewot, toh juga lu ikutan makan kan" skak Ara yg mampu membuat Aza tertawa pelan.

Sedangkan di sisi lain Aira menikmati makanan nya dengan hikmat "Ayo teruskan generasi roy kiyoshi perdebatan ini saya sangat suka" ujar Aira.

"Si bangsul TikTak bagian gue aerrrrr!! Hueee mamah tiktak Ara di makan aer comberan huee" tangis Ara

Bu Aisyah yg tengah mengajar menghentikan kegiatan mencatat di papan tulis dan menengok ke belakang, lebih tepat nya ke bangku Aira dll.

Melihat kelakuan murid baru nya membuat Bu guru berhijab itu naik pitam. "Ara Naira Zahra, keluar kalian dari kelas saya!! Hormat dilapangan bendera sampai istirahat pertama!"

Bu Aisyah memang terkenal akan kelembutan nya dalam mengajar. Tapi jika ada siswa yg berani makan di kelas ia akan segera menerima hukuman.

Aira berdecak. "Ck lu si berdua gua lagi enak enak makan juga tai lo!" Kesal Aira

"Dah-dah banyak cincong kau lah, mending ke luar adem liat spesies cogan kali aja banyak di sekolahan ini" jawab Aza

"Nah betul banget tuh aer zimbabwe jum kita ke lapangan je la" timbal Ara menggunakan kosa kata kembar botak.

Ketiga nya keluar dari kelas tanpa memperdulikan adanya guru yg tengah mengajar, sontak 1 kelas melongo melihat nya.

••_••

Aira berhenti di tengah lapangan, manik kecoklatan nya melihat bola besar berwarna oranye yg tergeletak di bawah ring basket, tanpa membuang waktu Aira mengambil bola itu dan memainkan nya.

Tuk tuk tuk

Aira melakukan shoot dari jarak jauh dan bola berhasil masuk dengan sempurna ke dalam ring basket. Ara dan Aza yg melihat skill Aira hanya mendengkus. Lagi dan lagi karena bola oranye itu mereka tidak dipedulikan.

Aira atau yg biasa di panggil Ai oleh kedua sahabatnya adalah gadis super aktif jika menyangkut soal bola basket, dia akan lupa waktu dan lupa dunia jika sudah memegang bola oranye itu.

Aira terus memantulkan bola basket itu ke dalam ring dan tidak ada satu pun bola yg meleset.

Tapi ternyata perkiraan Aira salah. Bola yang seharus nya masuk ke dalam ring melambung tinggi ke arah lain, lebih tepat nya mengenai botol minuman yg sedang dipegang oleh salah satu lelaki yg tengah berkumpul ditepi lapangan.

Aira panik melihat nya. "Mampus gue!" Ujar nya, karena selama ia bersekolah ia jarang berhubungan dengan laki laki. Apa lg mencari masalah seperti sekarang

"Anjing!! Siapa yg ngelempar bola woi" ucap laki laki itu.

Ia kesal, kegiatan nya yg tengah meminum kopi hangat harus terhentikan dengan kedatangan bola dari tengah lapangan, dan parah nya menumpahkan cairan kafein itu ke bagian bawah seragam yg tidak ia masukan ke dalam celana

"Wah nyari ribut dia sama Si alpabet" ucap teman nya yang berkulit sawo matang.

"Arah jam 9 lapangan basket" timbal laki laki berparas tampan teman nya juga

TBC

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status