Share

KETERLIBATAN RIFAT

Ema mengalihkan perhatian dari ponselnya saat dilihatnya mobil sport hitam memasuki halaman restoran tempatnya melakukan janji bertemu dengan Rifat.

Tak berapa lama, lelaki itu pun terlihat berjalan masuk dan menghampirinya. Tubuh gagah lelaki itu langsung mengingatkan Ema betapa sangat beruntungnya sahabatnya. Belum juga lepas dari suaminya, Bram, lelaki seganteng Rifat sudah mengantri untuk mendapatkan perhatiannya.

"Hai, Ema. Sudah lama? Maaf ya, tadi mendadak ada tamu penting di kantor. Jadi nggak bisa cepat-cepat keluar," ucap lelaki itu dengan nada penyesalan saat mencapai meja yang sudah dipesan Ema sebelumnya.

"It's okay. Aku belum lama kok. Silakan duduk, Pak. Mau pesan sesuatu?" tanya Ema.

"Rifat saja. Tidak perlu pakai 'Pak'," kata lelaki itu sambil tertawa kecil.

"Baiklah, Rifat. Mau pesan sendiri atau ...?"

"Kopi saja. Aku sudah makan tadi di kantor."

"Ooh okay, baiklah."

Lalu Ema pun melambaikan tangannya pada seorang pelayan yang kebetulan sedang berdiri tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status