Duar!Suara bunyi besar terdengar karena itu semua karena ulahku. Aku begitu kesal dengan segerombolan bandit yang mencoba menjarah rumah penduduk di wilayahku, dari langit yang luas dan biru, aku terbang bersama Sunny, dan dari tempatku aku melihat apa yang terjadi. Bandit itu datang dengan mengendarai kuda. Ada lima belas kuda dan lebih banyak orang dibandingkan kudanya. Total mereka mungkin berjumlah dua puluh orang, kurang lebih, saat mereka melihat seorang wanita yang sedang menggendong bayinya, bandit itu memegang tangan wanita tersebut yang membuat anak dalam gendongannya menangis. Aku melemparkan pedangku dari langit yang tinggi itu. Memang sebagai seorang ahli pedang, melemparkan pedang adalah sesuatu yang bodoh. Tapi untuk mereka, tanpa pedang sekali pun aku bisa mengalahkan mereka dengan sangat cepat. Dan aku melakukan itu untuk memberikan tekanan pada mereka, agar segera melepaskan tarikan tangan itu. Tapi bahkan dengan kondisi terkejut pun dia masih terus memegang era
Willian berlari sangat cepat, beberapa kertas yang dia pegang terbang karena dia begitu terburu-buru untuk segera menghampiriku yang telah bersiap untuk pergi. Kemarin aku dan Levian mendatangi ruangannya dan meminta untuk bekerja dengan segera untuk membuat dua ratus selembaran yang akan kuberikan pada wilayah terluarku bagian timur, tempat aku menemukan bandit kemarin. Karena itulah Willian begitu terburu-buru, dia baru saja menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan, dan dia menjadi gelisah. Melihat wajahnya yang berubah ekspresinya sangatlah bagus. “Baron, ini lembar pemberitahuan yang anda inginkan.” Levian mengambilnya dan kemudian memperlihatkan satu lembar padaku. Aku mengangguk karena menyukai hasilnya, pilihanku pada dirinya memang sama sekali tidak salah. Dia mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sangat cepat.Aku naik di punggung Sunny bersama dengan Levian. Bastian ada bersama Willian dan dia melepaskan kami untuk melakukan pekerjaan sebelum aku pergi ke pusat kekaisaran
“Sampai bertemu di kapital, Luke.” Aku langsung mematikan Mana Contact dan kemudian melihat ke depan. Lingkaran besar di depan kami telah memancarkan kekuatan yang besar. Cahaya kebiruan dan putih bercampur di tengah-tengah, banyak batu Mana yang digunakan untuk menghidupkan portal sihir ini. Aku melihat Sunny, kemudian pada Eli dan Tanka. Kali ini aku dengan sengaja meninggalkan Eli, Sunny, dan Tanka untuk menjaga Sanktessy. Dengan kehadiran mereka, mereka bisa melindungi Sanktessy. Aku, Harzem, dan Levian akan meninggalkan Sanktessy selama satu Minggu saja untuk menerima gelar Baron secara sah dari kaisar. “Tanka, aku titip Renia dan Snktessy.” Tanka mengangguk. “Eli, aku juga titip Renia dan Sanktessy dan jangan selalu sering berkelahi dengan Tanka.” Ekspresi dari Eli sedikit berubah ketika aku mengatakan kata terakhir. Lalu, aku melihat Sunny, dia sebenarnya enggan untuk aku tinggalkan begitu saja, tapi kalau aku membawanya lagi, itu seperti ajakan perang secara langs
Aku mendatangi istana dengan wajahku yang terlihat dingin. Orang-orang yang ada di istana memandangku dengan tidak ramah, tidak pernah ramah seolah mereka adalah yang terbaik dibandingkan aku dan keluargaku. Sudut mata mereka dipenuhi kegelapan yang terasa di kulit ariku. Aku melangkah mengabaikan mereka. Pintu besar yang dibuka oleh dua prajurit yang berjaga, setidaknya mereka menundukkan kepala mereka ketika aku masuk ke dalam aula. Jalan merah selalu saja kulalui, seperti biasa dia menyilangkan kakinya, menggunakan seragam lengkap dengan mahkota di atas kepalanya, terlihat sangat berkuasa dan seperti sosok pelahap nyawa. “Akion Naal Sanktessy menghadap pada Kaisar Xavier El Eperanda.” Aku bersimpuh di depannya yang membuatnya tersenyum dengan sudut bibir yang dingin. “Kedatanganmu hari ini sebagai seseorang yang akan mendapatkan gelar Baron. Melihat reputasimu dan prestasi mu, aku tahu kalau kau akan menjadi Baron yang sangat hebat.” Ucapannya masuk ke telinga kananku dan kel
Aku sedang membaca buku di ruangan ku bersama Harzem dan Verion saat itu. Lonceng di menara tertinggi istana berbunyi sebanyak empat kali, dan aku berjalan melihat ke arah jendela, melihat ke arah istana yang tampaknya hari ini akan sangat sibuk. “Akhirnya tiba, seperti yang aku yakini.” Aku menatap dengan dingin, bayanganku terpantul di kaca dan aku tidak memperdulikannya. Semua yang ada di sana juga berwajah dingin. Kami semua telah bersiap, dengan menggunakan pakaian berwarna hitam, kami tiba di istana kekaisaran. Semua bangsawna telah tiba di sana, mereka memasang wajah muram seolah mereka sungguh bersimpati atas apa yang terjadi. “Pangeran Louis meninggal. Aku tidak percaya ini ….” Seorang wanita bangsawan menangi karena hal itu, pangeran Louis tentu saja memiliki penggemar wanita dan kematiannya telah memukul perasaan mereka mengenai itu. Aku mengabaikannya dan kami masuk ke dalam aula dengan tempat duduk yang telah disiapkan dengan rapi. Aku melihat kaisar, Pangeran Allo
“Adikku ini memang sungguh luar biasa.” Harzem memujiku, dia bahkan memukul pundakku beberaoa kali karena melihat sesuatu yang luar biasa seperti ini. Aku tahu kalau hewan mistik memiliki ikatan yang kuat dengan penetasnya atau disebut tuan mereka, dan karena mereka makan aura tuan mereka. Bisa dikatakan juga kalau tuan mereka sama saja seperti orang tua bagi mereka, karena itukah Sunny memanggilku ayah. “Bukankah dia lucu kak?” tanyaku sambil menunjuk max yang tersudut di tengah ruangan, karena aku belum kembali ke tempatku, aku belum bisa membawa Max untuk ke wilayahku sekarang. Aku memandang Max, harimau hitam itu terlihat luar biasa dengan mata yang menyala, hanya saja aku berpikir untuk memberikannya pada Sunny, pasti Sunny akan sangat menyukainya dan akan menjadi lebih kuat. “Kau akan kuberikan pada Sunny, membunuhmu sekarang bukanlah sebuah masalah.” Aku mengeluarkan onagku dan itu membuat Max semakin ketakutan, dia mencoba melawan tapi percuma karena dengan auraku saja d
Dia bagaikan anjing yang jinak, matanya bersinar terang ketika menatapku. Ketika aku dengan sengaja memiringkan kepalaku, dia juga ikut memiringkan kepalanya. “kau memperlakukannya seolah itu adalah kucing, Akion.” Aku melihat ke arah Harzem yang sibuk memainkan rubik di tangannya. Di dunia ini juga ada rubik yang pernah kukuasai di dunia asliku. Harzem memiliki kemampuan yang hebat walaupun dia tidak bisa mengungguli kemampuan Akion. Aku pikir kalau dalam darah keluarga Sanktessy tentu saja mengalir deras kemampuan yang bagaikan anugrah. Ayahku tidak menyadari itu, dia kalah akan tekanan sehingga bakat tersembunyi ayahku tidak keluar dengan dominan. Padahal aku dengar dari Bastian, ayah memiliki ketertarikan dalam seni, mungkin sebenarnya bakat terpendam ayahku itu di bidang seni dan jika memang diasah dengan baik, Ayah bisa menjadi salah satu master sini di kekiasaran Elperanda. Aku selalu mengenangnya, tidak bisa dipungkiri kalau aku berpikir kalau aku dan Einsh adalah ayah dan
Di bagian ujung bawah jalanan ini, terdapat tempat yang digunakan untuk berkumpul. Itu adalah guild star, dari namanya sangat tidak sesuai. Tempat ini terlalu gelap dan tidak menyenangkan. Kami masuk ke dalam sana dan suasana semakin tidak menyenangkan, mereka terlihat sangat waspada dan aku menyadari beberapa dari mereka telah mengeluarkan senjata mereka. Di depan meja bar seorang pria berambut panjang menyambut kami dengan wajah penuh senyum dan ketenangan. Dibandingkan semua orang yang aku lihat di sini, pria berambut panjang inilah yang harus diwaspadai. “Kami ingin melakukan permintaan pada guild star. “ Aku bicara, ekspresi santia yang membuatnya diam beberapa saat sama sepertiku yang melakukan penilaian, aku tahu dia juga melakukan penilaian. “Apa yang kau inginkan?” pertanyaan itu telah aku nantikan dan memunculkan senyum lebar di wajahku. “Katakan kalau orang yang dia incar telah mengincarnya.” Pria tadi langsung menempelkan pedangnya ke leherku, Altair dan Veri