Kami bergerak cepat saat malam hari. Tidak ada yang mengetahui kami pergi meninggalkan desa.
Verion membuat bola api kecil yang mengikutinya sebagai penerang.
Tidak ada yang tahu makhluk apa itu sebenarnya, tapi dugaan Tanka bahwa itu adalah makhluk buatan manusia.
Dia sebuah makhluk buatan.
Itu hal yang umum. Manusia tidak bersikap lurus saja, mereka menginginkan kekuasaan. Terkadang mereka menciptakan penyakit mematikan, terkadang lagi mereka membuat monster yang mengerikan. Itu adalah sebuah sejarah manusia, di mana pun kita berada. Bahwa kekuatan membuat diri kita tenang untuk memegang kekuasaan dan mengatur yang di bawahnya.
Membuat makhluk semacam itu bukanlah hal sulit jika dilakukan disin
“Tuan Akion dan Tuan Verion tidak ada di tenda!”Seorang keatria berlari panik menyampaikan pesan kepada Ksatria lainnya.Hal itu membuat mereka langsung buru-buru ingin memastikan apa berita itu benar. Tapi, kemudian aku dan Verion muncul di hadapan mereka dengan wajah polos.“Kami disini.”“Anda dari mana, Tuan Akion?” seorang kesatria tadi yang menyampaikan berita hilangnya aku memelas saat bertanya.“Mencari angin segar.” Alasanku yang sulit mereka Terima. Saat memandangi bungkusan besar yang kubawa.Aku meminta mengumpulkan warga. Setelah dua puluh menit, warga berkumpul, aku membuka bungkusan besar yang
Terakhir kali aku ke cafe saat itu bersama dengan Levian, dan sekarang aku bersama Verion.Dia sedang memakan pasta jamur dengan baik. Di tangan kirinya, novel romance sedang dia baca. Dia begitu menikmati keduanya, hingga sulit rasanya untuk mengajaknya berbicara.Kesempatan itu dimanfaatkan Tanka untuk memakan makanannya. Bistik ayam dengan asparagus yang sangat enak bagi Tanka. Di depannya juga telah datang es krim pancake pesanannya.Dia memakannya dengan tenang karena Verion tidak menyadarinya.Aku juga memakan ikan salmonku. Sejujurnya, saat begini tiba-tiba saja aku kangen dengan rasa nasi padang. Ah, kau tahu bahwa makanan itu adalah hal yang biasa yang orang Indonesia santap. Pada setiap tingkatan, nasi padang menjadi primadona, tidak ped
“Apa yang kalian beli?”Itu adalah belanjaan yang cukup banyak. Di samping mereka aku melihat tiga tas berisi belanjaan berukuran sedang.Melihat semua kesatriaku setidaknya mempunyai satu tas belanjaan, dan mereka sedang berbaris menungguku, ini terlihat seperti kami sedang berlibur. Mereka tidak salah. Karna akulah yang memerintahkan mereka dan mengizinkannya.Menerima uang sebagai bonus kepada mereka, mereka akan senang berbelanja untuk orang terkasih di rumahnya.Dan mereka dengan sadar tidak berbelanja berlebihan agar dalam perjalanan tidak menjadi beban.Seorang kesatria tersenyum malu. “Aku membelikan istriku dres baru. Dia pasti akan menyukainya. Terima kasih, Tuan Akion
Kereta kuda kembali berhenti. Aku yang tertidur dengan posisi duduk langsung terbangun karena merasakan kereta tak berjalan lagi. Seorang swordmaster memiliki kepekaan yang tinggi.Matahari baru saja terbit, sehingga cahayanya tidak terlalu terang. Langit masih terlihat sedikit gelap, pada bagian pepohonan yang sedikit lebat masih hanya ada kegelapan disana.Sesuai rencana, saat subuh datang, kami akan beristirahat. Semua kesatriaku tidur selama beberapa jam untuk memulihkan stamina mereka.Ketua Ksatria kali ini adalah August, dia adalah kesatria senior, jauh lebih senior dibandingkan Levian. Dia adalah kesatria ayahku. Ayah yang memerintahkan August untuk bersamaku, dan Denran yang merupakan kesatria ayahku tetap bersamanya.Ini karena Levian ya
Kau tahu betapa menyakitkannya telingaku mendengar semua ocehan Tanka sejak pagi?Mendengar semua penentangannya membuat telingaku panas. Bahkan sekarang rasanya aku ingin secara terang-terangan memarahinya. Karena kau tahu, berbicara menggunakan telepati dan secara nyata sangat berbeda.Aku ingin memberitahukan pada semua orang mengenai Tanka agar aku tidak uring-uringan seperti orang stres. Ini bermula karena aku mengatakan pada Verion akan mengirim Sunny ke hutan kegelapan.Tanka menginginkan bersama Sunny lebih lama lagi. Akhirnya aku menunda mengirim Sunny.Tentu saja Tanka senang.Tapi yang membuatku menunda keberangkatan Sunny adalah perkataan Tqnka yang mengatakan kami berdua membutuhkan
“Sunny, apa kau tidak masalah tidak kutemani?”Aku melirik ke arah Sunny. Sebuah gua besar yang tampak seram di depan kami dengan jaringan laba-laba itu sudah pasti sarang Arachne.“Tidak apa, Ayah. Percayalah padaku ““Baiklah.”Sebelum Sunny masuk ke dalam gua, aku mengusap kepalanya beberapa kali, lalu dia terbang ke dalam gua bersama dengan Tanka di atasnya.Aku menatap gua itu walaupun Sunny dan Tanka telah menghilang. Pendengaranku belum ada menangkap suara keributan.“Mari kita latihan.”Mendengar hal itu, Verion bersiap-siap untuk bermeditasi. Tapi aku memandang&
Beberapa jam lagi kami tiba di Vernanses. Verion mengatakan untuk berangkat bersama sebagai rombongan, tapi aku tertawa menanggapinya.Verion akan melakukan perjalanan dengan sedikit memutar, karna ada urusan keluarganya yang harus diselesaikan. Sedangkan aku harus seperti tujuan semula.Krieeet!Kereta kami berhenti.Ada masalah apa lagi? Seharusnya tidak ada masalah yang butuhkan tenaga, karena jika begitu, mereka cukup berani menyerang di dekat area masuk yang banyak prajuritnya.Tapi pikiranku tidaklah salah. Mereka adalah perampok yang sedikit gila.Apakah mereka kuat hingga berani melakukan ini?&ldq
Sebelum matahari menunjukkan dirinya, aku sudah bangun dan menuju ke teras untuk melamun sebentar di tengah dinginnya udara pagi.Aku tidak mengantuk. Kemudian aku merenggangkan badan dan mengambil pedangku untuk berlatih. Yang namanya kebiasaan memang susah diubah.Ketika aku telah berada di tempat latihan, ada seseorang yang telah berlatih. Itu adalah Verion.Aku tersenyum melihat hal itu.“Apa kau tidak bisa tidur?”Aku sengaja tidak memujinya. Tapi kemudian dia membalikkan kata-kataku.“Bukannya kau yang tidak bisa tidur, Akion?”Sunny dan Tanka yang mengikutiku kembali tidur di bawah