Kereta kuda kembali berhenti. Aku yang tertidur dengan posisi duduk langsung terbangun karena merasakan kereta tak berjalan lagi. Seorang swordmaster memiliki kepekaan yang tinggi.
Matahari baru saja terbit, sehingga cahayanya tidak terlalu terang. Langit masih terlihat sedikit gelap, pada bagian pepohonan yang sedikit lebat masih hanya ada kegelapan disana.
Sesuai rencana, saat subuh datang, kami akan beristirahat. Semua kesatriaku tidur selama beberapa jam untuk memulihkan stamina mereka.
Ketua Ksatria kali ini adalah August, dia adalah kesatria senior, jauh lebih senior dibandingkan Levian. Dia adalah kesatria ayahku. Ayah yang memerintahkan August untuk bersamaku, dan Denran yang merupakan kesatria ayahku tetap bersamanya.
Ini karena Levian ya
Kau tahu betapa menyakitkannya telingaku mendengar semua ocehan Tanka sejak pagi?Mendengar semua penentangannya membuat telingaku panas. Bahkan sekarang rasanya aku ingin secara terang-terangan memarahinya. Karena kau tahu, berbicara menggunakan telepati dan secara nyata sangat berbeda.Aku ingin memberitahukan pada semua orang mengenai Tanka agar aku tidak uring-uringan seperti orang stres. Ini bermula karena aku mengatakan pada Verion akan mengirim Sunny ke hutan kegelapan.Tanka menginginkan bersama Sunny lebih lama lagi. Akhirnya aku menunda mengirim Sunny.Tentu saja Tanka senang.Tapi yang membuatku menunda keberangkatan Sunny adalah perkataan Tqnka yang mengatakan kami berdua membutuhkan
“Sunny, apa kau tidak masalah tidak kutemani?”Aku melirik ke arah Sunny. Sebuah gua besar yang tampak seram di depan kami dengan jaringan laba-laba itu sudah pasti sarang Arachne.“Tidak apa, Ayah. Percayalah padaku ““Baiklah.”Sebelum Sunny masuk ke dalam gua, aku mengusap kepalanya beberapa kali, lalu dia terbang ke dalam gua bersama dengan Tanka di atasnya.Aku menatap gua itu walaupun Sunny dan Tanka telah menghilang. Pendengaranku belum ada menangkap suara keributan.“Mari kita latihan.”Mendengar hal itu, Verion bersiap-siap untuk bermeditasi. Tapi aku memandang&
Beberapa jam lagi kami tiba di Vernanses. Verion mengatakan untuk berangkat bersama sebagai rombongan, tapi aku tertawa menanggapinya.Verion akan melakukan perjalanan dengan sedikit memutar, karna ada urusan keluarganya yang harus diselesaikan. Sedangkan aku harus seperti tujuan semula.Krieeet!Kereta kami berhenti.Ada masalah apa lagi? Seharusnya tidak ada masalah yang butuhkan tenaga, karena jika begitu, mereka cukup berani menyerang di dekat area masuk yang banyak prajuritnya.Tapi pikiranku tidaklah salah. Mereka adalah perampok yang sedikit gila.Apakah mereka kuat hingga berani melakukan ini?&ldq
Sebelum matahari menunjukkan dirinya, aku sudah bangun dan menuju ke teras untuk melamun sebentar di tengah dinginnya udara pagi.Aku tidak mengantuk. Kemudian aku merenggangkan badan dan mengambil pedangku untuk berlatih. Yang namanya kebiasaan memang susah diubah.Ketika aku telah berada di tempat latihan, ada seseorang yang telah berlatih. Itu adalah Verion.Aku tersenyum melihat hal itu.“Apa kau tidak bisa tidur?”Aku sengaja tidak memujinya. Tapi kemudian dia membalikkan kata-kataku.“Bukannya kau yang tidak bisa tidur, Akion?”Sunny dan Tanka yang mengikutiku kembali tidur di bawah
Aku tidak melakukan kekerasan pada Verion. Tapi dia berjalan menciut disampingku. Aku tahu apa yang dia pikirkan, bagaimana jika kesatria keluarga Kingston meremehkan, dan membully ksatriaku?Sepanjang dia bersamaku, Verion tahu berapa banyak orang yang memandangku dan Sankessy rendah.Jika saja mereka bertindak sendiri dengan merendahkan, maka mungkin Verion bahkan sanggup membungkuk untuk mereka.Sebenarnya, aku tidak memikirkan hal buruk. Aku telah melihat mereka, mata mereka ramah, memperlakukan aku setara dengan tuannya. Menghormatiku seperti bangsawan lainnya.Jadi, jika mereka melakukan hinaan, kurasa itu hal yang tidak mungkin. Ketua Kesatria mereka adalah orang yang penuh hormat. Pastinya dia memahami bahwa dia membawa nama keluarga
Sudah lama aku tidak berbicara bebas dengan Tanka. Menahan suaramu untuk tidak keluar adalah hal yang sangat sulit.“Bagaimana bentuk ke kaisaran sekarang? Siapa rajanya?”“Kau tahu, Caesar dan raja pertama berperang bersama.”“Semua orang tahu mengenai cerita itu. Tapi, cerita seorang pahlawan tergantikan menjadi keluarga yang miskin.” Aku tersenyum kecil ketika menundukkan wajah untuk melihatnya.“Dia sangat baik hati. Sejujurnya aku tidak menyukai raja pertama.”“Kenapa?”“Dia buruk. Dia menganggap Caesar adalah saingan.”“Bukankah itu bagus?&r
Aku terus berjalan saja. Tapi dia menghentikanku dengan omong kosongnya. “Bukankah itu adalah Baron Sanktessy yang miskin?” Aku menatapnya. Dewa, tidak bisakah aku tenang sebentar? Kenapa terlalu banyak orang seperti ini dihidupku? “Apa kau mampu memasukkan uang di sini? Semua orang tahu betapa miskinnya kalian.” Dia menyeringai. Aku mengambil napas saat dia menjeda hinaannya. “Semua orang juga tahu bahwa aku seorang sowrdmaster dan menebas kepalamu adalah perkara mudah.” “Apakah kau tak pernah membaca berita? Itu pasti tidak mungkin, 'kan? Pantas rambutmu seperti jamur kotoran.” Aku meliriknya dengan kehinaan.
"Apa kau tidak akan menjawabku?”Lihatlah sikapnya yang sok berkuasa.Aku menggerakkan sedikit tengkukku, rasa tegang mendatangiku. Setelah itu aku memandang sang putri dengan tersenyum.“Halo Tuan Putri Sang Saintess yang Agung, maafkan aku yang sedikit terlambat menyapamu dan menjawab pertanyaanmu. Itu karena aku begitu terpesona dengan keindahanmu”Dia terkejut, entah karena senyuman yang tidak pernah lihat sebelumnya, atau karena omong kosongku barusan.Sudut bibirnya terangkat sedikit, tapi dia bisa bersikap anggun. Seorang yang mendapatkan pendidikan terbaik, dia pasti memahami etiket bangsawanbangsawan.“Terima kasih atas puji