Mataku terbuka, aku telah ada di kamarku.
Saat itu aku menemukan Altair dan Verion yang sedang berbicara di sofa kamarku dengan gelisah. Dari suara mereka, aku mengetahui ada sesuatu yang terjadi dan membuat mereka takut.
“Verion ... Altair ....” aku memanggil keduanya dengan suara yang tidak seimbang sembari duduk memegangi kepala. Rasa sakit ini masih tertinggal sedikit di kepalaku.
Mereka mendatangi dengan wajah yang suram.
“Ayolah, aku tidak mati.” Aku tersenyum kecil. Mereka tidak menyukai perkataanku.
Mata mereka menelusuri tubuhku, dan melihat seluruhnya, mengecek apakah aku baik-baik saja.
"Aku pingsan berapa hari?&rdqu
“Aku mengagumimu, Akion." Itulah yang dia katakan setelah melihat desain yang kuberikan.“Tampaknya selain seorang swordmaster kai banyak mempunyai keahlian lain yang memukau.” Luke memujiku terus menerus.“Aku mengetahui tentang pertanian di Aurus, itu sebuah gebrakan baru untuk semuanya. Orang-orang ingin mempelajarinya, apa kau ingin membuka pelatihan untuk yang lainnya?”“Tidak, aku akan mengurus wilayah ku terlebih dahulu.”Membuat mereka mendatangi wilayahku dengan alasan belajar dalam situasi seperti ini akan sangat merepotkan kami. Kedatangan orang yang banyak akan mempermudah mata-mata.“Lalu bagaimana dengan permintaanku ini?” Ada ketidaksabaran
Ayahku dan Marquis Kingston mempunyai kesamaan. Mereka sama-sama menganggap orang lain sebagai anaknya sendiri.Ya, Marquis Kingston memperlakukanku dengan sangat baik. Dia memberikan perintah pada semua pelayannya untuk melayaniku dengan sangat baik. Itulah kenapa urusan baju dan lain-lain selalu tersedia dengan baik.Tidak ada satu pun orang dari keluarga Marquis Kingston yang pernah memberikanku pelayanan buruk atau pandangan tidak sopan, tampaknya dia secara tegas melarang hal itu.Pagi ini, baju baruku datang lagi. Dikirimkan oleh Marquis Kingston. Baju yang akan kugunakan untuk acara makan nanti malam, dan upacara penutupan festival musim salju besoknya.Kali ini aku sedikit merasakan dinginnya salju. Dari jendela kamarku aku menatap salju yang ja
“Apa yang sebenarnya kau lakukan pada mereka, Tanka?” Aku melepaskan kancing bajuku yang di dekat leher. Ini begitu mencekik di udara yang tidak kusukai.Aku melihat Tanka yang duduk di ujung meja. Wajahnya menunjukkan ekspresi usil yang membuatku tahu dia melakukan percobaan pada mereka.“Serbuk tidur yang bisa mempengaruhi kinerja otak mereka.” Tanka mengatakannya dengan senyum lebar.Dia minta dipuji?Aku berjalan mendekat padanya, memandangnya yang ada di bawah pandangan mataku.“Apa itu?”“Sebuah ramuan yang membuat mereka tertidur dan efeknya seperti mabuk.”
Bunyi terompet besar terdengar, memekakkan telinga tapi orang-orang sangat menyukainya. Mereka berkumpul di kedua sisi jalan.Ketika gerbang dibuka, Mereka bersorak menyaksikan para pahlawan kekaisaran menurut mereka. Bagaikan karnaval, semua orang bersuka cita akan festival ini. Aku dengar bahwa kaisar yang agung bahkan memberikan mereka bahan makanan selama sebulan.Aku menyeringai karena itu.Kaisar hanya menyatakan untuk dirinya sendiri, membuat publik begitu menyukainya. Polesan bantuan itu tentu saja membuatnya berkilau. Dia tidak bilang bahwa setengah bantuan itu dariku—Anak Baron Sanktessy yang miskin.Kali ini aku sengaja tersenyum lebar, bahkan tanpa menambahkan sihirnya pada diriku, membuat sosokku tampak bersinar. Lihatlah rambutku, ma
Rauwwww!”Suara besar itu hingga cahaya terang muncul dari belakangku. Semua orang terdiam menyaksikannya sendiri.Untuk kali pertamanya, Tanka dan Sunny muncul bersamaan, menampilkan sosok mereka yang begitu hebat.Aku tidak tahu bagaimana Sunny yang ada di hutan kegelapan muncul secara tiba-tiba, tapi itu mungkin saja terjadi karena dia pemilik sihir murni yang sangat tinggo.Bola hitam itu masih ada. Meskipun mereka telah melakukan serangan yang hebat secara bersamaan, membuat ledakan energi yang begitu kuat.“Akion, maafkan aku yang terpaksa menunjukkan wujudku. Jika tidak seperti ini, kekuatanku tidak akan muncul.”Tanka m
“Baron Muda Sanktessy berhasil mengalahkan monster sihir hitam!”Tukang Koran berteriak dengan heboh sambil mengangkat tinggi koran yang dia pegang.Tap!“Wah, lihatlah Kak Akion di sini begitu tampan!”Altair yang baru saja tiba di atap rumah yang aku duduki sejak tadi terlihat begitu heboh, dia langsung membuka koran di tangannya.Aku tahu wajah ini tampan!Kau akan sulit untuk mengatakan tidak.Rasa percaya diri ini semakin tumbuh setelah aku mendengar pujian-pujian dari mulut mereka.“Hidungmu mengembang, Akion.” Ta
Luke menggunakan jubah berwarna hitam dengan sedikit warna merah pada bagian pinggirnya, yang dibordir dengan sangat indah. Membentuk mantra kuno yang tidak kupahami.Tak!Bunyi gelas teh yang dia letakan sedikit keras.Matanya yang berwarna ungu itu memandang Tanka dengan tajam.“Pencuri ini tidak kapok hanya dengan mencuri di kebunku saja.”Tanka yang dikepung dengan lingkaran sihirnya memasang wajah masam.“Hanya tulang belulang yang kupungut di lemari tua.” Tanka tidak mau mengakui kesalahannya.“Yang kau curi itu adalah tulang belulang serangga air yang sangat langk
Drap!Drap! Drap! Drap!Wosh!Anak panah aku lepaskan dan langsung menjatuhkan rusa yang memiliki tanduk yang tinggi.“Kau menjatuhkannya!” teriakan Tanka itu begitu melengking di telingaku, aku mengusap telinga kananku.“Jangan berteriak tepat di telingaku, Tanka.”“APA!?”Dia sengaja melakukannya, aku melihat senyum lebar di wajahnya.Aku turun dari kuda, dN melihat rusa besar yang ada di depanku. Di Bumi dulu aku sering melihat hiasan dinding yang berasal dari kepala rusa. Apa aku harus membuat hal seperti itu?