Share

32. Pergi

Detik waktu terus berjalan. Jujur saja, sejak Pernikahan kedua Mas Haikal aku tidak bisa tidur. Pikiran ini terlalu banyak beban berat. Seperti malam ini, aku lagi-lagi terjaga. Dada rasanya begitu sesak, sulit untuk bernafas. Kalau begini akhirnya kenapa dulu aku mau diajak pulang kesini lagi? Mas Haikal juga sudah ingkar janji. Kini aku tak ada alasan lagi untuk mempertahankannya.

Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi. Anak-anak masih terlelap dalam tidurnya. Dengan hati yang masih dilanda kegamangan, kukemasi baju anak-anakku serta bajuku. Kubawa seperlunya saja. Benar, mulai sekarang aku akan menjadi ibu sekaligus ayah untuk ketiga anakku. Semoga diri ini kuat menjalani ini semua.

Setengah jam aku beberes pakaian, lalu membangunkan anak-anak. Rasanya sungguh tak tega, tapi aku tak mau saat kami pergi, Mas Haikal tahu dan melarangku. Aku tak ingin dia mengambil paksa anak-anakku.

"Nak, bangun sayang. Daffa-Daffi, ayo bangu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Azz
aku kog ikutan terharu baca ini suerr penulis pinter aduk aduk perasaan pembaca yg baperan kayak saya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status