Share

Bab 6 kitab buruk

 "Yang lagi 1 ini, adalah kitab untuk kau belajar ilmu bela diri, dan tenaga dalam kau belajar ilmu milik ku, tapi ilmu ku hanya ilmu tangan kosong, tapi jangan salah sangka ilmu ku adalah ilmu peniru, jurus-jurus musuh yang kau hadapi,"

tutur Aki Bonong panjang lebar, dan sambil memperkenalkan kitab-kitab miliknya.

  "terima kasih Aki, aku akan berusaha untuk belajar bersungguh-sungguh, agar Aki tidak kecewa,"  jawap Banny dengan yakin.

  "Sekarang kau bersila dan duduk membelakangi Aki, agar Aki boleh memberikan kau sedikit, tenagan dalam,"

 jawap Aki Bonong, berbohong kerana hanya dengan dirinya mati, saja boleh memberikan tenaga dalam.

  Banny pun tanpa banyak tanya, terus duduk bersila dan membelakangi Aki Bonong, sambil menutup mata dengan hati berdebar-debar.

  Aki Bonong pun mengangkat lurus ke 2 tangannya, lalu menyentuh ke belakang Banny,

  Dan beberapa saat kemudian tangan Aki Bonong, bercahaya berwarna hitam pekat sehitam malam.

  Langsung masuk ke dalam Banny, dan seketika Banny kesakitan dan hampir pengsang berusaha untuk menaha kesedarannya.

  Bergitu juga dengan Aki Bonong juga merasakan sakit yang Banny rasakan itu.

  Saat berganti minit dan minit berganti jam, bergitu sehingga ke hari esok pun, Banny masih merasakan sakit.

  Keseluruh badannya, dan sehingga ke tengah hari, baru selesai proses pemindahan tenaga dalam.

  Tengah hari tiba, banny sudah tidak merasakan sakit, dan merasakan tangan aki bonong sudah pun jatuh ke bawah,

  Seketika itu banny membuka mata, dan melihat ke belakang untuk melihat Aki, tetapi orang yang Banny lihat.

  Masih menutup mata dan tidak bernafas, membuat Banny terkejut dan langsung mengoyangkan badan Aki Bonong,  

 Untuk memeriksa apakah Aki Bonong masih hidup atau sudah mati.

  Setelah memeriksa badan pendekar itu dan memang sudah mati, bukannya terkejut, tapi sebaliknya memarahkan pendekar, itu dan berkata.

   "Woi!! Aki kenapa kau mati, kau belum memberitahu, aku cara belajar ilmu  tenaga dalam," kata Banny sambil melihat-lihat 2 kitab itu.

  Setelah berehat dari rasa sakit dan penat, Banny mengangkat jasad Aki Bonong itu, dan membawanya keluar dari goa.

  Itu tetapi setelah tiba di luar goa, Banny menjatuhan jasad Aki Bonong, kerana takjub melihat sekeliling kawasan goa itu,

   Kerana banyak bunga cantik-cantik, setelah sedar dari rasa takjubnya itu, Banny kembali mengangkat jasad Aki Bonong,

   Dan mengubur jasad itu berdekatan dengan kawasan goa, setelah siap mengubur jasad Aki Bonong.

  Banny kembali memaki Aki Bonong.

  "Dasar kau Aki menyusahkan diriku saja, mengangkat badan mu yang berat, seperti babi membuat tulang ku seperti mau patah," Maki Banny kepada kuburan itu.

  Bukannya berterima kasih, kerana akan mendapatkan ilmu kuat dari pendekar itu, tapi sebaliknya memaki,

   Dan memarahkan pendekar itu, walaupun sudah mati, memang Banny sedikit gila.

   Dari kampungnya perangai Banny sudah gila, itu mengapa Banny tidak mempunyai kawan seorang pun.

  Walaupun dia sedikit gila dan tidak waras, tapi dia sungguh mendengar nasihat ibu dan ayahnya, dan sekarang dia kembali sebatangkara.

   Kerana gurunya yang baru itu, meninggalkan dirinya seorang diri, tanpa sempat mengajar.

   Cara belajar kitab-kitab pemberian Aki Bonong tersebut, di waktu duduknya itu, merehatkan badan.

  Banny melihat kitab-kitab itu, dan mengambil kitab cara membuat dunia demensi,

   Baru saja membuka surat pertama membuat Banny kembali memaki Aki Bonong.

   "Apa ini, harus belajar ilmu tenaga dalam, baru boleh membuat dunia demensi sendiri, ini bodoh sekali Aki Bonong, mengapa tidak boleh membuat dunia demensi sebelum belajar ilmu tenaga dalam, gila kau pendekar, okay kalau itu mau mu aku belajar saja dulu ilmu tenaga dalam,"

  Maki Banny sambil mengatakan Aki Bonong gila, tapi dirinya sendiri gila.

  Dan seterusnya Banny meletakan kitab dunia demensi, dan mengambil kitab ilmu tenaga dalam.

   Dan membuka halaman pertama, untuk melihat dan membaca, apa yang tertulis di buku tersebut.

  "Buku ini tertulis harus belajar untuk bertahan nafas, agar boleh meneruskan halaman seterusnya, kenapa nama, cara bernafasan ini pelik sekali, pernafasan tingkat dewa, apa maksud ini, haaa bodoh sekali, belajar saja dulu,"

  Kata Banny sambil memanggil pernafasan itu bodoh memang gila dia.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status