Share

Menembus Kabut Mimpi

...

“Apakah kau tidak bosan terus merangkai bunga itu, Luze?” Yoona bertopang dagu, dengan bosan memerhatikan seorang gadis bertelinga runcing, merangkai mahkota bunga untuk ke sekian kalinya.

“Aku kan baru kali ini membuatnya. Oh, ya! Dua hari lagi akan ada gerhana bulan, kau harus lebih berhati-hati, Noa.” Elf memang punya kekurangan di pendengaran, padahal dia bilang Yoona, malah tetap dipanggil Noa. Walau tidak semua Elf dan mungkin hanya Luze, yang begini.

Yoona mendengus dengan bosan, dialog yang sama lagi. Dia sudah dua belas kali mengulang kejadian ini, kemudian nanti sebelum gerhana muncul, dia kembali lagi ke saat ini. Waktunya terus berputar di tempat yang sama. Entah baik atau tidak, dia cukup senang bisa kembali melihat Luze tersenyum.

“Ayahku bilang untuk berhenti bermain dengan Vampir dan juga Serigala. Tapi aku mana bisa, kalian berdua adalah sahabat yang paling kusayangi.”

“Oh ya, aku rasa Aldric menyukaimu!” eh? Yoona mulai merasa aneh karna dialog ini tidak
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status