Share

8. Ina Merajuk

Amir terus membelai rambut Ina, sesekali ia tersenyum geli melihat tingkah istrinya itu yang manja. Sejak tadi, Ina terus merajuk karena masih kesal beberapa orang terus mengira jika Ina adalah putrinya. Apalagi, Amir juga mengejek membuat sekarang Ina merajuk. Istrinya itu diam dan enggan membuka mulut apalagi berbicara dengannya. "Udah dong, ai! Jangan diem, aku nggak bisa diginiin," kata Amir menggoyang-goyangkan tubuh Ina.

Ina diam, menyentakkan tangan Amir dari lengannya. "Apaan sih!" gerutunya.

Amir tau, Ina pasti sangat kesal. Tapi, bagaimana? Ia memang paling tidak bisa diam untuk berhenti menggoda istrinya itu. Amir suka jika Ina sedang merajuk. Lucu saja di matanya. "Aiii, kamu nih. Mau aku gigit ya?" katanya lagi membuka suara.

Amir menghela napasnya, lalu beralih tempat menjadi di depan Ina di mana istrinya itu  menghadap. "Hai!" sapanya begitu ia sudah berhadapan dengan istrinya.

Ina memejamkan mata, enggan menatap Amir atau ia akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status