Share

KABUR

"Jadi maksud kamu, kamu merasa diabaikan sama papa? Ya ampun Rethaaa. Kita semua kan tahu papa memang lagi sibuk banget ngurus cabang-cabang kafe barunya akhir-akhir ini. Kok kamu nggak bisa ngertiin itu sih? Jangan kayak anak kecil gitu dong, Reth."

"Ah itu cuma alasan aja!" Maretha kembali tertawa lebar. "Aku bukan anak kecil Lif, yang hanya bisa diam saja melihat ketidak adilan. Ibu kamu sudah merebut papa dariku. Awalnya aku memang tak menyadari itu. Tapi lama kelamaan sikap papa semakin berubah. Dia bukan lagi papa yang aku kenal dulu."

"Rethaa, kamu salah paham. Papa kamu nggak mungkin berbuat seperti itu. Dia nggak mungkin mengabaikan kamu, Reth."

"Buktinya begitu, Lif. Mau nyangkal gimana lagi? Dia bahkan nggak pernah tau dan nggak pernah mau tau apa yang telah terjadi padaku di malam aku ingin lompat dari gedung waktu itu kan? Kamu juga, Lif. Andai saja aku ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status