Kabar pernikahan Casandra dan Michael sudah tersebar di media. Begitu pun dengan batalnya pernikahan Casandra dan Gio. Memiliki hubungan dengan Billionaire ternama di Amerika membuat kehidupan Casandra memang begitu tersorot oleh media. Bahkan beberapa wartawan sangat berharap Casandra mau diwawancarai, namun dengan tegas memang Casandra tak mau sama sekali diwawancarai.Casandra lebih memilih menutup kehidupan pribadinya, karena tak ingin media tahu tentang bagaimana dirinya. Jika Casandra mulai membuka suara, pasti selalu saja akan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dari media. Casandra sudah cukup lelah dengan apa yang telah terjadi di hidupnya.“Selamat pagi, Nona Casandra.” Jean melangkah menghampiri Casandra yang baru saja keluar dari lift kantor. Tampak jelas raut wajah Casandra amat muram, tapi gadis itu berusaha untuk menutupi kemuramannya.“Pagi, apa jadwalku hari ini?” Casandra menatap Jean. Memiliki banyak masalah, tak sama sekali mematahkan semangatnya dalam bekerja. Mal
Kediaman mewah milik Casandra tampak begitu ramai dengan banyaknya para keluarga yang datang. Beberapa pelayan sejak tadi mondar mandir menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan.Hari ini adalah hari yang tidak pernah Casandra sangka akan terjadi dalam hidupnya secepat ini. Menikah dengan pria yang sama sekali tidak pernah dia cintai. Kegugupan, ketakutan, kecemasan melingkupi diri Casandra.Ingin rasanya Casandra berlari dari pernikahan ini, namun dirinya terlalu lemah untuk melawan keinginan Michael. Ancaman pria itu mampu dengan mudahnya melumpuhkan niat Casandra yang ingin melarikan diri. Casandra menatap cincin berlian yang melingkar di jari manisnya itu sekilas. Kilauan berliannya sangat indah. Harusnya setiap perempuan akan bahagia mendapatkan cincin berlian dari calon suaminya. Namun nyatanya tidak untuk Casandra.Gadis itu memasang wajah muram. Tidak ada sedikit pun pancaran kebahagiaan di iris matanya. Jika sebelumnya Casandra begitu bahagia mendapatkan lamaran dari Gio.
Pelupuk mata Casandra bergerak-gerak di kala wajahnya merasakan silau dari sinar matahari. Manik mata cokelatnya pun mulai terbuka secara perlahan. Lalu, tepat di kala matanya terbuka, dia sedikit memijat sedikit keningnya—kepalanya berputar membuatnya pusing.Saat pusing di kepala Casandra mulai sedikit membaik, tatapan wanita itu teralih mengendar ke sekitar kamar—di mana dirinya berada. Seketika Casandra terdiam melihat dirinya ada di sebuah kamar hotel yang megah dan indah. Aroma pengharum ruangan lavender bercampur dengan vanilla harusnya menyejukan, tapi malah membuat Casandra seakan sesak.Ya, Casandra mengingat kemarin dirinya telah resmi menjadi istri dari Michael Yates Hutomo. Jika biasanya semua wanita bahagia karena telah menikah, lain halnya dengan Casandra yang merasa tertekan.Menikahi pria yang sama sekali tak dicintainya adalah sebuah mimpi yang tak pernah Casandra sangka akan terjadi. Rencana Casandra dulu adalah menikah dengan Gio. Menjalin hubungan bertahun-tahun,
Jantung Casandra nyaris berhenti berdetak melihat lorong gelap di balik dinding. Apa mungkin mansion Michael ini memiliki ruang bawah tanah? Kalau iya, untuk apa Michael memiliki ruang bawah tanah? Mansion ini sudah megah dan memiliki puluhan kamar.Rasa cemas menelusup ke dalam diri Casandra. Dia ingin mengabaikan, tapi hatinya memaksanya untuk melihat apa yang ada di lorong gelap itu. Kunci menuju ruang bawah tanah sudah terbuka. Mungkin saja Michael memiliki rahasia yang tak boleh diketahui oleh siapa pun. Atau bisa juga Michael menyimpan hal yang merupakan kelemahannya, agar musuhnya tak menyerangnya. Semua dugaan muncul di dalam benak Casandra.Casandra mengatur napasnya, meneguhkan hatinya untuk bersikap berani. Walau rasa takut menyergap, tapi Casandra berusaha keras menunjukkan keberanian. Selanjutnya, Casandra masuk ke dalam—ingin tahu apa yang ada di dalam ruang bawah tanah itu.Casandra menekan saklar lampur demi melihat jelas apa isi dari kamar tersebut. Lalu, seketika mat
Kaki Casandra seakan lemah tak sanggup untuk berdiri tegak. Semua pengakuan yang lolos di bibir Michael membuat Casandra rasanya ingin runtuh. Tak pernah terbesit sedikit pun dalam pikiran Casandra, Michael akan melakukan tindakan segila ini. Pria yang dia nikahi adalah pria yang sudah kehilangan akal sehatnya.Delapan tahun sudah, Casandra dibuntuti oleh seorang pria yang terobesi padanya, namun Casandra sama sekali tak pernah tahu. Bagi Casandra hidupnya baik-baik saja sempurna tanpa sama sekali masalah sebelum ada kehadiran Michael. Namun, ternyata apa yang Casandra pikirkan salah besar. Hidupnya sudah sejak lama berada di dalam ambang bahaya hanya tinggal menunggu bom meledak. Seperti saat ini.“K-kau benar-benar sudah tidak waras, Michael!!” seru Casandra dengan tatapan tajam penuh kemarahan tertahan.Michael tersenyum samar. Manik mata birunya nampak senang melihat kemarahan di wajah Casandra. Sejak dulu, Casandra akan selalu seksi jika tengah marah. Well, kewarasan Michael mema
Sinar matahari menembus sela-sela gorden kamar. Cahanya menyentuh kulit wajah Casandra. Perlahan pelupuk mata Casandra bergerak. Mengerjapkan mata beberapa kali. Tepat di saat mata Casandra sudah terbuka—dia merasakan perih yang luar biasa di inti tubuhnya.Tubuhnya terasa begitu remuk. Bahkan setiap kali Casandra bergerak, dia merasakan sakit yang luar biasa. Sesaat Casandra mengedarkan pandangannya, menatap dirinya berada di dalam kamar yang berisikan begitu banyak foto-fotonya.Raut wajah Casandra langsung berubah. Pancaran di manik mata cokelat wanita itu lenyap menunjukan kemuraman. Ingatan Casandra teringat tentang kejadian tadi malam—di mana Michael menjamah seluruh tubuhnya. Merenggut paksa sesuatu yang berharga yang selama ini dia jaga untuk Gio.Casandra adalah wanita kuno yang lahir di jaman modern. Dia tidak pernah menginginkan hubungan seks sebelum pernikahan. Sejak awal, Casandra selalu menjaga dirinya hanya demi menyerahkan seutuhnya untuk Gio, pria yang begitu dia dici
Michael menyesap wine di tangannya. Sesaat dia memikirkan kejadian tadi pagi. Hukuman kecil yang dia buat untuk Casandra yang selalu ditolak namun tubuh wanita itu menerimanya. Seringai di wajah Michael terukir membayangkan kejadian itu. Well… Casandra, wanita yang selalu menolaknya tetapi tidak mampu menolak sentuhannya.Suara ketukan pintu terdengar, membuat Michael mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsi untuk masuk.“Tuan.” Erlan melangkah mendekat pada Michael. Dia langsung menundukan kepalanya kala tiba di depan Michael.“Ada apa?” tanya Michael dingin dengan tatapan lekat pada Erlan.“Saya ingin mengabarkan tentang Gio Redley, Tuan.”“Katakan.”“Kodisi Redley Group sudah membaik. Redley Group sudah mendapatkan investor baru. Dan tentu Gio Redley sama sekali tidak mengetahui bahwa Anda yang berada di belakang semua ini.” Erlan melaporkan.Michael tersenyum penuh kemenangan. “Good. Itu yang aku inginkan.”“Tuan, aaya dengar kali ini Gio Redley saat ini berada di
Keheningan membentang di ruang makan megah dan hanya terisi oleh Michael dan Casandra yang tengah menikmati sarapan mereka. Baik Michael dan Casandra, tak mengeluarkan perkataan sedikit pun.Hanya sesekali Michael melihat Casandra yang terlihat muram. Michael tentu tak perlu lagi bertanya kenapa wajag Casandra muram. Wanita di sampingnya itu masih terus memikirkan tentang mantan kekasihnya. Ditambah dengan Michael melarang Casandra untuk pergi ke kantor.“Casandra,” panggil Michael dengan nada datar dan raut wajah tanpa ekspresi.“Ada apa?” Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael dingin.“Ganti pakaianmu. Aku akan membawamu pada orang tuaku. Kemarin orang tuaku hanya tahu dirimu saat di pernikahan. Ibuku sudah memintaku untuk membawamu padanya,” ucap Michael masih dengan nada datar.Casandra mengembuskan napas kasar mendengar apa yang telah diucapkan oleh Michael. Ya, sebenarnya Casandra sedikit bingung karena kedua orang tua Michael tiba di Los Angeles tepat di hari pernik