Share

/22/

Hughes.

2 Januari. 17.03 WIB.

Cipratan lumpur bercampur darah memenuhi mulutku. Aku melepehkan segumpal tanah liat yang dilumuri cairan merah-segar.

Hujan menghantam tubuh tanpa ampun. Kepalaku pening. Lututku pecah-pecah dan sobek.

Aku berbaring menyamping dengan sekujur tubuh menggigil. Hawa dingin teramat menusuk tulang.

Napasku masih hangat, namun rasa asam tanah serta amis darah bercampur baur. Isi perutku naik dan tersekat di kerongkongan.

Aku mencoba bangkit, tapi gagal karena kakiku terbenam lumpur hingga sebetis. Aku merunduk, mencoba menyentakkan tungkai. Sialnya, air hujan membuat tanah semakin licin dan menumpuk.

   

Kalau saja aku bukan jatuh di tanah basah. Tentu badanku langsung remuk.

Siluet seseorang di puncak membuatku tercekat. Aku melupakan posisi yang tidak menguntungkan ini dan memicingkan mata.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status