Share

Malah Bertemu

Tiba-tiba Menul datang tanpa sepengetahuanku seperti biasanya. Dia menertawakan mantan mertuaku itu. Aku pun menegurnya memperingatkan supaya tidak terlalu tertawa seperti itu. Apa dia mau kemasukkan lalat mulutnya itu?

"Hahaha. Tapi aku punya kabar yang pasti bikin kamu terkejut, Nur!" tuturnya setelah jarak kami semakin dekat.

Berita yang mengejutkan tentang apa? Batinku rusuh.

"Berita apaan?" Aku bertanya dengan heran. Langsung kubawa Menul duduk di dalam. Dia suka riweuh.

"Aduh, jangan tarik-tarik, Nur!" protesnya, karena tangannya masih kutarik untuk duduk.

"Ada apa? Berita apa? Apa BLT cair? Aku gak dapat, Nul. Mungkin gak didata sama RT jaman dulu. Haha!" Aku malah berseloroh.

"Hush!" Dia menimpuk tanganku, "bukan!" sergahnya.

"Lalu apaan? Tarif BPJS turun kah? Hihi!" komentarku lagi.

Dia lagi malah menepuk tangan ini. "Bukan! Jangan bahas soal gituan. Gak akan terjadi, yang ada kepala mumet, Nur! Jangan ngarep dikasih pemerintah. Gak kekasih nyesek! Ini soal mbakmu! Mbak Widya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status