Share

Ke rumah Dokter Ryan

  Gelas di depan mata hanya kuputar-putar pelan. Sesekali, mengelap embun di sisi gelas dengan jari. Air es di dalamnya masih tersisa setengah. Belum kuhabiskan. Pikiranku melayang, mengingat kejadian saat bertemu Alisha dan ucapan Ruby.

***

 "Aku ingat, bukankah kamu ketemu dengannya waktu itu di toko-ku?" Ruby melirik ke arahku sekilas, lalu fokus kembali ke depan jalan.

 Aku mengangguk.

 "Kamu sudah kenal dia 'kan sebelumnya?" tanyanya lagi.

 "Cuma tahu namanya, nggak kenal dekat."

 Ruby membuang napas. "Aku nggak suka sama ucapannya. Dia memojokkanmu. Kukira dia alim." Ruby mendengkus dengan menarik sudut bibir ke atas.

 Aku mendesah. "Bukankah patokan kealiman dan ketakwaan seseorang bukan yang terlihat

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Makanya jgn sombong berteman cm sama yg populer doank. Delia kan oon mn bs dia tau klo org lain sk sama dia
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status