Share

Chapter 20 - Terluka

Setelah melihat gambaran yang ditunjukan oleh Nenek, perlahanbayangan tersebut memudar. Begitu juga dengan kesadaranku yang tiba-tiba mulai hilang, meski sekuat tenaga aku berusaha untuk tetap sadar karena kulihat Nenek sedang berucap sesuatu padaku. 

"Nak, perjalanan kita akan Nenek cukupkan hingga batas ini. Terima kasih sudah hadir di rumah Nenek. Nenek tahu akan kedatangan seorang pemuda yang nantinya akan datang. Dari pertama mendengar kabar tersebut, Nenek tak sabar untuk menunggu kehadiranmu. Dan, kamu sudah berada di sini bersama Nenek. Nenek sangat bahagia bisa bertemu denganmu," ucap beliau dibarengi senyuman. "Jangan lupakan janjimu ya, Nak, temui Bunda Kandita saat kamu kembali nanti dan sampaikan salam Nenek pada beliau begitu kamu bertemu dengannya," tutupnya.

Setelah Nenek selesai berkata demikian, tubuhku seakan tertiup angin yang kencang.  Angin yang sama saat pertama kali memasuki gua. Tubuhku terhempas jauh. Masih sempat aku melihat air sun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status