Semua Bab My Ex My Husband: Bab 41 - Bab 50
93 Bab
41 Diinterogasi Papa
Gala yang sedang fokus dibalik kemudinya. Membawa seorang penumpang cantik yang tengah duduk manis disampingnya. Sesekali saling curi pandang dan mengembangkan senyum. Kali ini, Gala tertangkap basah sedang menatap Bintang saat mobil yang dibawanya sedang berada dilampu merah.Keduanya menghabiskan waktu bersama disisa waktu mereka di Korea. Gala menemani Bintang dan menghiburnya. Kini Mereka sudah kembali dan sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua Bintang di Jakarta. Sebelum kembali kemarin, Gala sengaja meminta supirnya untuk mengantarkan mobil ke Bandara dan ia akan mengemudi sendiri. Setelah itu barulah Gala akan melanjutkan perjalanan ke Bandung.“Kenapa memandangku seperti itu? Ada yang salah dengan wajahku?” tanya Bintang gugup karena sejak mobil berhenti, Gala terus memandanginya.“Iya. Ada yang salah dengan wajahmu. Wajah itu persis seseorang yang mencuri..” ucap Gala gantung. Lampu hijau sudah menyala, ia kembali fokus j
Baca selengkapnya
42 Aku Mulai Merindukanmu
Gala baru saja sampai di kantornya. Dengan langkah tegap dan membusungkan dada dan tangan yang diselipkan di saku celananya, pria tampan itu mulai berjalan menuju ruangan kerjanya. Jas bernuansa maroon sedang tersemat indah ditubuhnya.“Selamat pagi, pak direktur, “ sapa para staff yang disambut dengan lambaian tangan dan senyuman dari sang Bos.Mereka semua tertegun melihatnya. Merasa itu hanyalah mimpi. Jangankan melambaikan tangan, tersenyumpun ia tidak pernah. Jelas ini akan menjadi bahan gosip terhangat untuk karyawan disana.“Selamat pagi, Pak,” sapa Sekretaris Gala yang sudah ada dibalik mejanya.“Selamat pagi,” ucap Gala dengan tersenyum.“Wah, Pak Gala sangat ceria sekali pagi ini. (Mudah-mudahan terus seperti ini). Mau saya buatkan kopi?” tanya wanita itu lagi.“Ya, buatkan untukku. Tanpa gula, ya,” pinta Gala.“Heuh? Bapak yakin mau kopi pahit?”
Baca selengkapnya
43 Ajang Pencarian Jodoh Untuk Gala
Bintang, bisa kau jawab pertanyaanku?Jika Dilan punya Milea..Virgoun punya Starla..Anji punya Dia...Lalu, aku punya siapa?***Sinar matahari mulai menyapa pagi ini. Gala masih terlelap dikasur empuknya. Hari ini Gala bangun kesiangan. Kejadian semalam membuatnya tak bisa memejamkan mata. Ah, dia masih laki-laki normal jika kamu ingat itu.Tangan Gala meraba nakas yang ada disamping ranjangnya saat mendengar bunyi alarm. Mencari ponsel yang diletakkannya semalam diatas sana. Lelaki itu mulai mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya ponsel.Gala memandang sebuah foto, sosok wanita yang sedang dirindukannya. 'Kapan kamu kembali, Bintang? Aku merindukanmu,' ucapnya dalam hati sambil mengusap-usap layar ponsel dengan jempolnya.Gala tidak tau jika Bintang sudah ada di Bandung. Semalam belum sempat Bintang memberi tahunya.Sebuah ketukan terdengar dari balik pintu..Toktoktok..Gala beranjak d
Baca selengkapnya
44 Hanya Ingin Kamu Dalam Hidupku
“Nona Riana?” tanya Gala.“Betul. Galaxy Semesta?” Riana melihat Gala mengangguk. “Silakan duduk,” ucapnya lagi.Gala mengangguk. “Maaf sudah membuat anda menunggu. Ada sedikit pekerjaan tadi.”“Tidak masalah. Aku juga baru saja datang. Renata memberiku sebuah foto, tapi kenapa berbeda ya?”“Berbeda?” tanya Gala penasaran dengan ucapan Riana.“Ya, difoto kamu terlihat tampan. Tapi Barau dilihat langsung kamu tidak hanya tampan. Tapi sangat tampan,” ungkap Riana penuh kekaguman.Gala menunduk dan tersenyum. Sejauh ini, memang tidak ada seorangpun yang mampu menolak pesonanya. Apalagi saat melihatnya tersenyum.Mereka melanjutkan pembicaraan sambil menyantap makanan yang telah dipesan. Setelah selesai makan, Gala juga mengantarkan Riana pulang karena Riana diantar supir saat pergi tadi.Gala sudah sampai rumahnya. Ia langsung pamit pulang setelah
Baca selengkapnya
45 Bintang Yang Paling Bersinar
Bintang sedang duduk di depan meja riasnya. Gala memberitahu bahwa ia akan mengajak Bintang ke suatu tempat. Gala berpesan supaya Bintang dandan yang cantik. Walaupun tanpa polesan makeup, Bintang akan tetap terlihat cantik dimata Gala.Bintang sedang mengoleskan lipstik pink dibibirnya. Sangat sesuai dengan kondisi hatinya saat ini.Bel berbunyi. Bintang bergegas menuju pintu dan membukanya. Gala sudah berdiri disana dengan seikat bunga mawar merah kedukaan Bintang ditangannya.“Untukmu..” ucap lelaki itu sambil menyerahkan bunga itu pada Bintang. Matanya terus terpana melihat gadis cantik dihadapannya.“Terima kasih.” Bintang menerima bunga dari Gala dan menciumnya. Bunga kesukaannya, bunga yang pernah Gala berikan padanya dulu.“Sudah siap?” tanya Gala.“Sebentar, aku ambil tas dulu.” Kemudian Bintang pergi kekamarnya lagi dan mengambil tas yang sudah disiapkannya. “Yuk.”
Baca selengkapnya
46 Sebuah Keputusan Besar
Bintang dan Gala tertidur lelap sampai pagi. Sinar matahari mulai menerobos masuk kekamar Bintang. Mata Bintang mulai mengerjap karena terkena sinar matahari. Silau.Ia kembali tersadar, ada orang lain yang masih tertidur disebelahnya. Kini posisi mereka saling berhadapan. Bintang dapat melihat dengan jelas wajah Gala yang masih terlelap dengan tangan yang masih melingkar di pinggangnya. Tubuh mereka masih dibawah selimut yang sama. Bintang dapat merasakan kakinya ditimpa oleh kaki Gala. Cukup berat.Bintang hendak menyibakkan selimutnya. Betapa kagetnya ia, mini dress yang masih dikenakannya semalam naik sampai pangkal pahanya. Memperlihatkan seluruh tungkai kakinya yang jenjang. Bintang buru-buru menurunkan dressnya hingga menutupi sebagian pahanya.Merasa ada yang bergoyang disebelahnya. Mata Gala perlahan mulai terbuka. Melihat Bintang yang sudah terduduk, Gala menarik gadis itu lagi kedalam pelukannya.“Hei.. aku mau bangun..”&ldq
Baca selengkapnya
47 Aku Datang Untukmu
Bara yang sudah berpakaian rapi masih berdiri didepan cermin. Menatap pantulan tubuhnya disana. Bintang yang baru saja mengetuk pintu dan membukanya tersenyum melihat bagaimana sang kakak sedang beraksi disana.“Gimana, Dek? Aku udah oke? Ada yang kurang?” Bara memutar tubuhnya, meminta pendapat Bintang yang langsung memberikan dua jempol tangannya.“Udah oke banget. Tinggal berangkat.”“Barang seserahannya udah bereskan? Gak ada yang kurang lagi? Cincinnya?” tanya Bara lagi kepada Bintang. Sejak tadi ia mondar mandir di depan cermin kamar sang adik. Gugup, ia terlihat sangat gugup sekarang ini.“Semua seserahan dan cincin udah beres. Abang tenang dikit dong. Baru juga lamaran,” ejek Bintang mencoba mengalihkan perhatian Bara yang sedang gugup.“Sialan,” maki Bara dengan mengacungkan jari tengahnya. Bintang tergelak melihat tingkah lucu abangnya itu. “Mentang-mentang udah pengalaman.
Baca selengkapnya
48 Pertemuan Dua Keluarga
Sejak pagi tadi, Gala tak bisa menyembuyikan rasa bahagianya. Pria itu merasa hari ini adalah hari yang paling baik dalam hidupnya. Malam ini ia akan melamar gadis pujaan hatinya sejak bertahun-tahun lamanya.Dipalingkan wajahnya pada benda mungil yang bergetar diatas nakas. Nama Bintang muncul dilayar ponselnya. Tambah bahagialah Gala karena yang dibayangkan ternyata datang memenuhi panggilan batinnya.“Bi,” sapanya lembut setelah mengangkat sambungan telfon dari sang kekasih hati.“Ya.” Suara selembut beledu itu menyapa pendengaran Gala. Dua hari yang lalu mereka bertemu dan ia sudah sangat merindukan Bintang.“Kangen.” Spontan Gala mengucapkan isi hatinya, membuat Bintang mengulum senyum diseberang sana jika Gala bisa melihatnya.“Beberapa jam lagi juga ketemu.”“Iya sih.”“Lagi apa?” tanya Bintang sembari memilih pakaian mana yang akan ia kenakan malam ini unt
Baca selengkapnya
49 Badan Security Hati Hello Kitty
Ting nong...Terdengar suara bel berbunyi. Bintang yang masih berbaring dikamarnya memaksakan diri untuk beranjak dari sana. Hari ini tidak ada orang dirumahnya. Kedua orang tuanya sedang pergi. Dan untuk mempersiapkan pernikahannya yang serba mendadak ini, Bintang diminta untuk tetap berada di Jakarta.Sejujurnya Bintang tidak enak jika harus terus menerus mengambil cuti dari mengajarnya, tapi Gala sudah mengurus semuanya. Gala adalah salah satu donatur tetap disekolah itu jika kalian lupa. Makanya Gala bisa dengan mudah meminta ijin cuti untuk sang calon istri tercinta. Ia tak mengijinkan Bintang untuk pusing, makanya apapun yang dibutuhkan Bintang, Gala langsung memenuhinya.Seperti hari ini, Bintang datang bulan. Biasanya, jika datang bulan tiba ia akan merasakan nyeri dibagian perut dan pinggang.Bintang berjalan dengan tangan memegang perut dan wajah meringis menahan sakit. Wajahnya pun pucat. Perlahan ia menekan handle pintu dan terbuka. GalaGala s
Baca selengkapnya
50 Rahasia Samudra
Jika ditanya “apa istimewanya dia?” Jawabannya “tidak ada.” Hanya saja tidak ada yang istimewa jika tanpa dia.20.52am***“Ah, kamu curang.. tunggu saja minggu depan. Aku akan menggigitmu!” Gala menggoda kekasihnya itu dengan jahil. Ia mengedipkan sebelah matanya berulang kali.Sungguh, melihat wajah Bintang yang berubah merona adalah hal yang sangat menyenangkan baginya. Seperti saat ini, apa yang ia inginkan benar-benar terjadi. Wajah Bintang sudah seperti tomat-merah merona.“Heeuuuhhh?” Bintang nengernyitkan dahinya.“Apa? Mau aku gigit sekarang?” Gala mendekatkan wajahnya pada Bintang.“Enggak.” Dengan spontan Bintang menjauhkan wajahnya dari Gala.“Jadi, jangan lihat aku kayak gitu kalau nggak mau aku gigit sekarang,” ucap Gala saat memperhatikan wajah kekasihnya itu.“Sudaah. Jangan ganggu aku.” Bintang menutup wajah dengan kedua tang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status