Lahat ng Kabanata ng HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE : Kabanata 61 - Kabanata 70
118 Kabanata
BAB 61 KETAKUTAN
Jeremy Loghan kembali menghentakkan kaki ke tubuh kuda hitamnya dan membuat beberapa suara semacam derikan mengunakan lidahnya yang berdesis dengan getaran layaknya seorang penunggang kuda profesional ketika sedang berkomunikasi dengan kudanya. Dia coba mengarahkan Prince ke jalan setapak yang lebih rata menuju ke savana. Karena tadi Jeremy sudah menunggangi kuda Arab jantan itu dari arah perbukitan di sebelah Barat, kali ini dia ingin kembali pulang. Matahari sudah semakin tinggi dan terik membuat keringatnya mengalir deras dan merembas basah ke sekujur tubuh. Bagian punggung dan dada kemeja putihnya terlihat merekat mencetak gumpalan otot punggung dan dadanya yang meregang. Nafas Jeremy ikut memburu panas oleh hentakan tiap kaki kudanya yang sedang berlari seperti peluru. Pagi yang sempurna untuk berkuda, tanah kering  juga lebih stabil untuk kaki-kaki kuda berderap. Jeremy bisa
Magbasa pa
BAB 62 KEJAR
Sepertinya bukan hanya dedaunan musim gugur saja yang bisa runtuh berguguran serempak, karena hati Geby juga seperti sedang demikian. Geby sudah pernah kabur dari Jeremy berulang- ulang kali tapi dia tidak pernah merasa sesedih hari ini. Mungkin karena kali ini dirinya tahu tidak akan pernah bisa menemui Jeremy Lagi dan mungkin juga karena pengaruh kehamilan yang semakin membuatnya sensitif. Tapi dia tidak boleh kembali, tidak boleh berbalik arah, dia harus tega, harus kuat, dan harus siap menghadapi semuanya. Semua, yang akan ada di depannya nanti. Geby meraba perutnya dan harus siap menatap masa depan. Tobias tersenyum dan merentangkan tangannya untuk menyambut Geby yang baru keluar dari dalam mobil. "Aku takut tidak bisa memelukmu lagi seperti ini," bisik Tobias sambil mempererat pelukannya.
Magbasa pa
BAB 63 UMPAN
Tobias terus menggenggam tangan Geby sambil memperhatikan layar monitor di depan mereka yang belum bisa  berhenti membuat haru. "Percayalah kita bisa melalui ini," bisik Tobias untuk meyakinkan Geby sambil mengecup punggung tangan wanita itu yang berada dalam genggamannya. Geby masih berbaring dengan seorang dokter yang sedang menggerakkan alat USG di atas kulit perutnya yang masih rata, untuk bisa melihat kondisi janinnya dari beberapa sisi. Geby sudah beberapa kali menghapus benih air mata harunya yang sudah tak terukur lagi karena akhirnya bisa melihat mahluk kecil yang sedang tumbuh dan berdenyut-denyut di dalam rahimnya. Kehamilannya sudah masuk sembilan minggu. Geby tahu perjuangannya tidak akan mudah tapi Geby menginginkannya, Geby tetap menginginkan benih Jeremy yang se
Magbasa pa
BAB 64 PENGKHIANAT
"KAU HARUS MATI!" tekan Tobias dengan rahangnya yang mengeras kaku. ***** Rumah keluarga Harlot di kawasan Medina merupakan salah satu hunian paling elit dengan pekarangan luas yang masih ditumbuhi banyak pepohonan besar dan halaman belakang langsung menghadap ke danau Washington. Tempat tinggal yang sangat nyaman dibanding rumah mereka dulu di Manhattan, karena tidak ada kebisingan di sini dan udaranya terasa jauh lebih sehat untuk dihirup. Mereka juga bisa langsung memarkir yacht di halaman belakang. Sudah hampir delapan tahun keluarga Harlot pindah ke kawasan Medina. Mereka juga bertetangga dengan rumah keluarga Loghan yang sekarang sudah lama tidak ditempati. Rasanya seperti kembali ke masa lalau, Geby jadi ingat lagi semua kenangannya ketika dulu masih tinggal bersama di rumah keluarganya, ketika sepupu-sepupunya belum menikah, ketika mereka masih sering berkumpul bersama, dan tentunya ketika dia masih belum mengenal James Loghan. Kadang Geby juga hampir
Magbasa pa
BAB 65 LICIK
Geby yakin dirinya sedang bermimpi karena hal terakhir yang dia lihat tentang Jeremy Loghan adalah saat pria itu berjalan pergi keluar dari pintu rumah keluarganya. Geby tidak melihatnya lagi dan tidak akan bisa melihatnya lagi. Rasanya hampir sama seperti ketika dirinya hanya mendengar suara tembakan peluru yang menembus kepala Walker tanpa pernah benar-benar melihat sendiri ketika Jeremy mengarahkan peluru tajam itu ke kepala kudanya kecuali hanya di dalam mimpi. Kali ini di dalam mimpinya Geby melihat Jeremy berada di atas tandu yang baru dikeluarkan dari ambulance dan Tobias berdiri di sampingnya dengan setelan rapi. Tobias membuka kain tudung yang semula menutup tubuh Jeremy dan Geby benar-benar tidak sanggup ketika harus melihat jejak luka di sekujur tubuh Jeremy yang sudah mulai memucat dan kebiruan. Pria itu sudah tidak bernapas, tidak bisa bergerak, tidak bisa bicara atau meneriakinya lagi, dan entah dia pergi ke mana. Geby hanya tahu jika dirinya tidak akan
Magbasa pa
BAB 66
Yang Geby lihat cuma kegelapan, dia juga sedang tidak bisa meraih apapun, tapi dia tetap merasakan bagaimana kewanitaanya sedang diserang. Geby tidak tahu kenapa matanya harus ditutup padahal tangannya sudah terikat dan tidak bisa kemana-mana dengan seorang pria menunggangi tubuhnya. Kecuali siapapun itu dia hanya tidak mau terlihat. Padahal ingatan terakhir Geby ia masih berada di rumah keluarganya dan sekarang Geby merasa tubuhnya juga sudah ditelanjangi. Geby merasa kedua buah dadanya sedang dicengkram seperti digunakan sebagai pegangan sementara pria itu terus melakukan penetrasi ke dalam tubuhnya. Rasanya penuh dan sesak, walupun tidak sakit tapi tetap saja mengerikan. Geby sudah sepenuhnya sadar dan dapat merasakan dengan pasti jika dirinya sedang disetubuhi oleh seorang pria yang tidak mau ia lihat atau dikenali. Bibir pria itu terasa panas menangkup kedua puncak payudara Geby bergantian. Geby hanya merasa semakin tidak benar tapi lumatan lembut dan pa
Magbasa pa
BAB 67 MANIS
"Oh sial!" pekik Geby ketika berdiri di depan cermin. "Apa ini?" Geby melihat jejak kemerahan di sepanjang sisi lehernya dan mustahil untuk ia tutupi karena dia hanya mengenakan baju berleher rendah. "Aku tidak bisa keluar seperti ini!" tegas Geby ketika berpaling pada Jeremy. Tanpa bicara apa-apa Jeremy mengambil kemejanya untuk ia pakaikan kepada Geby. Geby juga cukup diam ketika pria itu bantu mengancingkan kemeja tersebut dan merapikan rambutnya sebelum dia ajak keluar. Begitu keluar dari kamar Geby langsung memeluk Tobias yang benar-benar sudah nyaris bosan menunggu mereka berdua. "Terimakasih." Geby juga mencium sepupuny
Magbasa pa
BAB 68 KEINGINAN YANG MANIS
Geby langsung tersenyum begitu melihat Jeremy yang terlihat tampan. Jeremy benar-benar datang dengan setelan rapi layaknya menantu yang baik, dan kali ini sedang mencium punggung tangan sang bibi yang menyambutnya di depan pintu. Walaupun terkejut dengan kedatangan pemuda itu, tapi Jeremy Loghan tetap lah pria yang karismatik. Dia muda, tampan dan pastinya kaya raya. Pesona yang sulit untuk di tolak apalagi ketika dia sedang ingin bersikap manis. Geby tahu jika pria itu sedang berusaha untuk menjadi menantu yang baik untuk keluarganya. Geby masih berdiri di tengah anak tangga ketika Jeremy mendongak dari punggung tangan sang bibi dan langsung menatapnya dengan sepasang netra birunya yang seperti kombinasi langit cerah yang cemerlang tapi juga dalam, netra biru yang indah. Jeremy sudah berjanji pada Tobias untuk datang menjemput Geby l
Magbasa pa
BAB 69 CEMBURU
Jeremy memang memperlakukannya dengan lembut di bawah sana, tapi tidak dengan bibirnya. Pria itu tetap keras penuh keinginan seolah tubuh Geby adalah sesuatu yang bisa dia nikmati dengan ditelan. Dalam kondisi matanya yang masih tertutup Geby hanya bisa merasakan tiap tangkupannya yang basah dan mendengarkan suaranya yang berdecak penuh nikmat, bukan hanya dari bibir Jeremy tapi juga dari bibirnya sendiri. Semuanya sedang sangat panas dan kacau tanpa dapat dipilah lagi dari mana sumbernya. Jika saja kulit Geby bisa dikelupas untuk bisa melebur dengan tubuh lelakinya maka ia pun rela, rela meresap hingga ke tulang rusuknya. Tubuh Jeremy semakin bergetar, meraung-raung seperti citah jantan yang sedang menaungi tubuh buruannya yang nikmat, tubuh yang sedang tidak boleh asal ia koyak meskipun rasa lapar itu sudah semakin membabi buta.
Magbasa pa
BAB 70 PASANGAN
Geby sudah duduk di kursi pesawat memperhatikan Tobias Harlot dari jendela, pemuda itu masih melambai setelah tadi memberi begitu banyak pesan agar Geby berhati-hati menjaga kondisi kehamilannya. Kali ini kandungan Geby baru memasuki bulan ke tiga, usia yang masih sangat rawan untuk kehamilan yang juga sangat beresiko. Walaupun mereka menggunakan jet pribadi dengan fasilitas dokter dan sangat nyaman namun Jeremy tetap Khawatir ketika membawa Geby dalam penerbangan panjang. Jeremy merasa  tetap harus membawa Geby pulang ke Yorkshire karena tahu Geby mencintai tempat itu sama halnya seperti dirinya. Sebenarnya Jeremy juga suka tinggal di Yorkshire, meskipun bukan tanah kelahirannya tapi Jeremy juga tumbuh dan dibesarkan di sana. Jeremy ingin kelak anak-anaknya juga bisa dibesarkan di rumah tersebut, dan lima anak sekaligus pastinya juga akan segera membuat rumah keluarga Loghan kemba
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status