All Chapters of The Devil's Mistress: Chapter 61 - Chapter 70
145 Chapters
Should I Running from Him?
Matanya masih bengkak saat Milly menyapa Maxer pagi itu. Sahabatnya mulai bisa bergerak dan beraktivitas seperti biasa walau masih dengan gerakan perlahan. Jahitan dari ujung pundak kiri hingga ke kanan itu seperti menceritakan, bagaimana kejinya percobaan pembunuhan yang Maxer alami.“Kamu nangis lagi,” ucap Maxer lirih seraya memakai kemeja tanpa bantuan siapa pun.Hanya baju dengan model kemeja yang bisa Maxer pakai tanpa meregangkan ototnya.Milly mengancingkan kemeja dan tidak menjawab lontaran kalimat dari Maxer.“Mill …,” panggil Maxer.Matanya sendu dan menatap Milly dengan wajah prihatin. Wanita yang menjadi satu-satunya saudara tanpa ikatan darah itu tersenyum lembut.“Cuman kesel aja sama situasi kita sekarang. Nggak tahu siapa yang punya niat jelek, sampe tega mau bunuh kita berdua.”Jawaban Milly tidak Maxer percayai begitu saja. Namun pria itu paham ada sesuatu yang terjadi pada
Read more
Mourning in Deepest Regret
Milly dan Jetro menghadiri pesta yang ternyata jebakan untuk membunuh pria yang selama ini menjadi musuh para pebisnis kotor. Mereka sengkokol dan mencoba merebut sumber kekuatan Jetro, yang Milly sendiri baru ketahui! “Tuan Six, terima kasih sudah memenuhi undangan kami malam ini!” sapa pria yang ternyata menjadi pemimpin penyerangan tersebut. “Lancey! Seharusnya kubunuh kau sedari dulu!” desis Jetro dengan geram. Milly yang mundur dan ketakutan akan wujud Jetro yang kini sepenuhnya tampil sebagai iblis keturunan Asmodeus, mencoba menguasai diri. “Jangan jauh-jauh, Milly!” bentak Jetro. Dengan terpaksa dan gemetar, wanita itu kembali mendekat. “Milly Berliana. Diakah wanita yang diinginkan oleh semua pria?” ucap Lancey sembari membuka kain penutup wajahnya. Milly memekik kecil melihat wujud Lancey yang tidak jauh beda dari Jetro. Kulitnya merah dan tanduk kecil mencuat dari dahinya. “Apa maumu, Setan Kecil?!” bentak Je
Read more
Reason to Know Him Better
Angin laut yang dingin dan berembus kencang, membuat tubuh Milly menggigil. Bajunya basah dan tidak mampu menahan rasa dingin yang menggigit. Dengan sekuat tenaga, Milly menarik tubuh besar Jetro yang mulai kehilangan kesadaran penuh dan terkulai tanpa bergerak.“Jangan mati, Jetro! Kumohon jangan tinggalkan aku sendiri!” isak Milly dengan sesegukan.Sementara sedu sedan terlontar, Milly mengerahkan semua tenaga dan kekuatan untuk memindahkan tubuh pria yang menjadi satu-satunya teman saat ini. Akhirnya dengan hati gundah dan mencoba untuk menguasai diri, Milly berhenti lalu menatap ke sekeliling pantai yang sedikit terang dari cahaya bulan sabit.Ada sebuah gua yang entah aman atau tidak, dan mereka bisa berteduh di sana. Semangat Milly kembali bangkit dan menyeret tubuh Jetro dengan lebih kuat lagi. Setelah berjuang selama satu jam lebih, akhirnya ia berhasil membawa mereka ke mulut gua. Walau ragu dan tidak yakin tempat itu aman, Milly tidak ada p
Read more
Dread and Destroy Soul
Istilah yang paling bisa Milly gambarkan saat ini dengan pengetahuan sederhananya adalah satu kalimat: bertahan hidup. Kalimat ‘survivor’ atau penyintas, mungkin tidak akan pernah terlintas dalam benaknya. Kecerdasannya ia pikir sangat terbatas karena tidak mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan sekolah menengah dan Milly hanyalah lulusan SMP saja.Merasa kurang percaya diri dan tidak meyakini jika dirinya tergolong pintar, mendorong Milly untuk, hampir, tidak pernah menggunakan otaknya untuk mencari nafkah. Semua jalan keluar yang tercetus adalah dua hal saja. Otot dan tubuhnya.Namun saat menghadapi situasi saat ini, Milly tanpa sadar menjalankan sesuatu yang diluar kebiasaannya. Wanita itu mulai berpikir dan mencari jalan keluar untuk memanfaatkan alam sebagai solusi.Tiga hari berlalu dan terasa lambat. Sementara Jetro belum kunjung siuman, Milly akhirnya menghabiskan waktu untuk mencari banyak hal. Dengan cekatan dan kreatif, Milly membuat t
Read more
Frozen Lips
Braak!! Pintu itu ditendang dengan keras hingga hancur di tengahnya. Virgo melesak masuk sendirian dengan wajah garang dan raung kemarahan terlontar. Kantor yang ada di lantai lima belas tersebut menjadi porak poranda dan berantakan. Seluruh manusia yang ada di dalam, sontak lari tunggang lenggang. Bagaikan binatang yang sedang lepas kendali, Virgo tidak lagi peduli siapa yang ada di hadapannya. Pedangnya melibas dengan cepat dan menumbangkan manusia yang ada di sekitar. Kantor milik Greta, wanita yang mengundang Jetro untuk datang ke pestanya, kini menjadi lautan darah. Jerit tangis dan ratap pilu terdengar. Mereka yang selama ini menjadi kaki tangan Greta dalam menjalankan bisnis kotor dan telah Jetro peringatkan berkali-kali, akhirnya harus menerima akibat yang fatal. Tidak ada lagi yang Virgo sisakan. Kepergian Jetro yang tidak ada jawaban, membuat pria itu kalap. Keyakinan karena ini adalah andil Sybil dan juga seluruh antek-anteknya, mak
Read more
Healing the Wounds
Tubuh dua sosok manusia dengan beda latar belakang itu masih tergeletak dan lelap dalam tidur. Jetro dan Milly, masih terdampar hingga seminggu lebih di pulau kecil yang keduanya tidak tahu ada di mana.Jetro akhirnya terbangun lebih dulu. Matanya terbuka dan ia terjaga penuh. Pertama kali yang ia lihat adalah seraut wajah mungil yang masih terlihat menawan, meskipun terlantar di alam bebas selama berhari-hari.Hanya bibirnya saja yang terlihat mengering dan kulitnya agak sedikit gelap. Namun Jetro justru menyukai warna kulit Milly yang sekarang. Warna buah peach terang yang eksotik dan menambah daya tarik tersendiri baginya.Ah, batin Jetro mengelepar dan luruh ke dalam pesonanya.Milly selalu berani dan mau memperjuangkan hidup, meski tangan kecilnya kadang terkekang oleh keadaan.Apakah ada keberanian dari Jetro mengungkapkan isi hatinya nanti?Didorong oleh keinginan untuk tidak membiarkan situasi ini berlarut, Jetro memejamkan mata, men
Read more
Reaching Out for Good
Virgo mengejar pria yang melesat dengan kecepatan tinggi di depannya. Tidak lagi mengendurkan ayunan kakinya, Virgo terus menerjang maju. Kali ini, dirinya harus berhasil mendapatkan Lancey keparat!Adik Jetro yang terlihat sangat cekatan itu melompat dengan lincah, melewati atap-atap rumah. Virgo mulai mengerti bagaimana Lancey mengatur kecepatan kakinya. Menggunakan ujung tapak kaki sebagai pijakan utama, Lancey tidak butuh waktu lama untuk mengambil ancang-ancang.Virgo kini memikirkan untuk menyasar tumit pria itu, hingga Lancey kehilangan keseimbangan. Sementara berlari, Virgo mencabut busur yang ada di punggungnya dan juga anak panah. Matanya membidik dengan tepat, titik yang ingin ia tuju.Dalam hati, Virgo menghitung dan siap melepaskan anak panah.‘Virgo! Kau dengar aku?’Mendengar suara Jetro yang bergaung dalam kepalanya, hampir membuatnya terjungkal. Virgo berhenti dan memastikan jika itu adalah Jetro.‘Jetro?&r
Read more
Cleaning Out Plan
I would die for youLay down my life for youThe only thing, that means everything to meCause when you're in my armsYou make me prouder thanAnything I ever could achieveAnd you make everythingThat used to seem so bigSeem to be so small since you arrived*Milly termenung menatap derai hujan dari balik kaca jendela. Lagu yang lembut mengalun mengisi gendang telinganya dan benaknya merekam dengan baik, kata demi kata. Setelah mendapat semua hal yang ia alami selama beberapa waktu dengan Jetro di pulau, Milly merasakan ada yang berubah dalam dirinya sendiri.Hal yang paling tidak ia inginkan adalah menjadi lemah. Milly ingin bangkit menjadi wanita tangguh dan bisa membela dirinya sendiri.Bunyi bel berdentang dari depan, Milly menoleh dan melihat Trey dengan sigap membuka. Jetro dan Virgo masuk. Wajah keduanya sangat serius dan Maxer yang tadinya duduk dengan santai, segera bangkit berdiri.“Rosco be
Read more
Truly Devil's Mistress
Menghabisi satu persatu musuh yang kian waspada, ternyata jauh lebih mudah dengan bantuan dari seorang Milly. Ambisi musuh mereka yang tidak hanya ingin mengalahkan Jetro, jelas tersirat dalam pengakuan jebakan yang Milly berhasil korek dengan mulusnya. Pria-pria setengah iblis tersebut, terlena dalam pesona wanita. Usai menyelesaikan rencana mereka seharian, Milly menikmati waktu santai di depan teras kamarnya. Dari balkoni, Milly melihat Minerva yang berjalan dengan cepat, sementara menenteng sekeranjang kecil strawberry. Mungkin ini momen yang tepat untuk mengajaknya bicara. Langkahnya langsung menuju ke arah dapur yang sangat luas dan menemukan Frey, Trey dan Minerva sedang asyik berbicara dengan bahasa isyarat. Maxer bahkan ada di sana! Mendadak dirinya merasa tersingkir. Kenapa dirinya tidak bisa mendapat perlakuan itu? Apa kesalahan fatal dari sikapnya, membuat ia layak diasingkan? Minerva
Read more
Saving Rosco
Pohon di tepi hutan dekat dengan villa mulai meranggas, daun-daun pun berguguran. Musim kemarau yang sudah berjalan sekitar dua bulan ini melahap warna hijau yang tadinya mendominasi hutan.Maxer memperhatikan Milly yang masih sibuk menembak dan melatih diri dengan keras untuk mencapai tahap memanah dan menembak yang terbaik.Ada rasa kagum yang muncul dalam diri Maxer. Wanita yang tadinya terlihat rapuh itu kini tampil menjadi sosok yang sangat berbeda. Tubuhnya jauh lebih berotot dan gerakannya sigap juga tangkas. Ia yakin, berkat Virgo, Milly bisa membanting Maxer dalam satu kali serangan.Virgo memanggil Milly untuk meninggalkan semua peralatan menembaknya dan menuju ke tempat latihan di belakang halaman.Maxer mengikuti dengan penasaran. Apa lagi yang akan Virgo berikan untuk melatih Milly? Pria itu seakan tidak berhenti memberikan tempaan yang luar biasa.“Panjat dan lewati semua rintangan di depan,” pinta Virgo tegas.Mill
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status