Semua Bab My Possessive Sugar Daddy: Bab 41 - Bab 50
152 Bab
Cctv.
"Impossible! Lukisan ini tidak pernah beranjak dari sini, Pa. Tadi malam Chalondra masih melihat ini dan dia saja tau ini lukisan asli." Dominic tidak percaya begitu saja saat ayahnya mengatakan lukisan itu palsu. Laki-laki tua itu sedang berkacak pinggang sekarang. Tangannya menyibak rambut putihnya berkali-kali. Dia seperti orang yang kebingungan."Lagian bagaimana papa bisa tahu ini lukisan palsu? Aku tidak melihat perbedaan sedikit pun." Dominic kembali bertanya.Marcus kemudian memanggil Dom supaya mengulurkan tangannya untuk meraba lukisan itu, persis seperti yang dia lakukan."Tepatnya di sini, Willem De Kooning membubuhkan tandatangannya dengan tinta timbul berwarna senada dengan cat di area ini. Kita tidak bisa melihatnya, hanya bisa merabanya seperti ini. Sekarang tanda tangan itu tidak ada, Dom."Dominic terperangah. Dia baru mengetahui hal tersebut sekarang. Apakah kemarin Chalondra juga tahu perihal keaslian lukisan ini karena meraba tanda ta
Baca selengkapnya
Si pengganti yang handal.
Hari ini Dominic bekerja tanpa kenal waktu. Mengingat besok lusa dia akan ke Yogyakarta untuk bertemu dengan tuan Sagara, pekerjaannya harus dia bereskan agar tidak menumpuk di kemudian hari. Apalagi Dann cuti sampai besok karena anaknya ternyata harus dirawat di rumah sakit.Sepanjang hari ini pula, Dominic mengabaikan keinginannya untuk memikirkan Chalondra. Karena dia tau, sekali dia memikirkan gadis itu, fokusnya akan terpecah dan pekerjaannya akan terbengkalai. Dia juga menahan dirinya untuk tidak segera membuat perhitungan dengan Reina yang jelas-jelas sengaja ingin membuat Chalondra salah paham kemarin. Bukan hanya itu saja, tadi siang papanya bilang kalau wanita itu sepertinya sedang berusaha melakukan suatu kejahatan kepadanya. But, lucky him, dia memang tidak menerima makanan itu.Seperti biasa, Dominic mengakhiri kesibukannya dengan melakukan back up semua pekerjaan ke email pribadi miliknya. Diliriknya jam antik di sudut ruangan, jam sepuluh malam lebih sed
Baca selengkapnya
Met Ares (Flashback 1)
"Kan Daddy kemarin cerita kalau kakek Ares sedang mengincar Inti Global. Maksudku, Daddy harus berhati-hati." Chalondra cepat-cepat menjawab agar Dominic tidak curiga. Setidaknya dia tidak sepenuhnya berbohong kan? Ini memang ada hubungannya dengan kakek Ares. "Oh. Iya, Cha. Saya selalu berhati-hati kok. So, tadi pagi kamu bilang mau cerita sesuatu ke saya. Mau cerita apa, Sayang?" Chalondra pun mengambil posisi duduk di sandaran kasur. Sebentar lagi dia akan menceritakan tentang Brandon kepada Dom. Dia ingin ini hanya menjadi rahasia di antara mereka, tidak boleh ada yang mendengar, karena ini topiknya tentang aib. Oleh karena itu, dia sudah memakai earphone agar suara Dominic hanya bisa didengar olehnya dan dia juga sudah berencana berbicara dengan suara yang minim kepada Dominic. "Ehm. Jadi Dad, ternyata ... selama dua hari ini, Brandon menyadap aku, Dad." Ekspresi wajah tampan Dominic seketika berubah. Dia pun ikut-ikutan duduk sama persis seperti
Baca selengkapnya
Perintah Ares (Flashback 2)
(Ini masih flashback yaaa ...)Chalondra bergeming untuk beberapa saat. Bagaimana opa Ares tau soal Dominic? Sebentar, opa Ares mengenal Dominic? Bagaimana bisa?"O-opa ... kenal ... Do-minic?" lidah kelu Chalondra akhirnya mampu berkata-kata. Pikirannya mulai terbagi antara arti pertanyaan opa Ares dan raut wajah laki-laki itu yang mendadak berubah seperti orang lain."Dominic? Kamu tidak mengenal siapa Dominic, Chalondra? Dia adalah putra opa Marcus yang dulu sering datang ke rumah opa kamu sewaktu kamu kecil.""O-opa Marcus?""Iya. Opa yang dulu sering kamu rusak rantai kaca matanya." Ares tersenyum. Tersenyum aneh.Ijinkan Chalondra mengembalikan ingatannya sejenak. Dia memang tau kalau nama ayahnya Dominic itu adalah Marcus. Tapi, apakah benar dia adalah Marcus yang sewaktu Chalondra masih balita, sering menggendongnya? Chalondra juga masih ingat kalau dia memang pernah merusak strap kaca mata opa bernama Marcus itu. Tapi benarkah dia a
Baca selengkapnya
Sandiwara Chalondra (Flashback End)
Chalondra pun akhirnya berangkat menuju kantor Dominic. Akhirnya, untuk pertama kalinya setelah satu tahun menjalin hubungan dengan sang sugar daddy, dia pun menginjakkan kakinya di kantor tempat Dominic bekerja. Hal ini juga dikarenakan dia yang juga baru mengetahui bahwa Dominic adalah pewaris tunggal Inti Global Paper yang sangat terkenal itu.Chalondra sudah berada di loby kantor belumbesar berlantai 20 tersebut. Berhubung baru pertama kali ke sana, Chalondra sama sekali belum tahu di mana ruangan Dominic. Hal pertama yang harus dia lakukan seharusnya menelepon Dominic, namun dia khawatir pria itu justru akan turun dan membawanya pergi dari sana. Misi untuk melihat lukisan itu akan gagal jika hal tersebut terjadi.Terpaksa dia bertanya kepada bagian resepsionis. Namun, seperti yang sudah bisa ditebak, petugas resepsionis tidak mengizinkan gadis kecil itu masuk dengan alasan belum membuat janji dengan Dominic. Padahal Chalondra sudah sengaja mengatakan kalau dia ada
Baca selengkapnya
Miranda vs Reina.
Rencana silaturahmi dua keluarga tidak dapat dihindari lagi. Sebanyak apa pun usaha Reina Aristawidya untuk melarikan diri dari acara hari ini, pada akhirnya dia tetap harus pasrah duduk di sebelah ibu mertuanya di dalam sedan mewah keluarga konglomerat itu.Reina belum memberi tahu kedua orang tuanya bahwasanya Dominic beserta ayah dan ibunya akan datang ke rumah. Wanita itu takut. Masalahnya, mereka datang bukan untuk sebuah kunjungan biasa, melainkan untuk sebuah rencana yang sudah pasti akan membuat sakit ayahnya semakin bertambah parah. Reina tidak bisa tenang selama di dalam perjalanan. Pikirannya tidak berhenti memikirkan apa yang akan terjadi di kediaman orang tuanya nanti.Dominic pun menyadari kegelisahan wanita itu. Namun laki-laki itu tidak mempedulikannya. Dom fokus menyetir sambil sesekali mengobrol dengan ayahnya, Marcus, yang duduk persis di sebelahnya. Dominic juga masih belum bisa memaafkan semua perbuatan Reina selama dua hari terakhir. Dia membuat C
Baca selengkapnya
Semuanya replika.
Jika Marcus sudah turun tangan, segala urusan sudah pasti menjadi jauh lebih mudah. Jika selama satu tahun ini Dominic masih bersabar menanti waktu yang tepat untuk mewujudkan perceraiannya dengan Reina, hari ini Marcus membuat semuanya terjadi begitu saja tanpa adanya masalah yang berarti. Siapa sangka uang memang bisa membeli segalanya bahkan sebuah harga diri?Saat Reina dipanggil masuk ke dalam rumahnya, di sana sudah ada dua orang kuasa hukum keluarga Louis. Entah sejak kapan mereka datang. Setahu Reina, tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumah setelah mereka sampai tadi. Apakah kedua orang itu justru sudah tiba duluan sebelum Reina dan yang lainnya datang? Sepertinya iya.Reina dipanggil masuk hanya untuk menandatangani dokumen perceraiannya dengan Dominic. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa. Ibunya, yang tadinya dia kira akan bersedih atau akan menentang keputusan Dominic, justru terlihat biasa saja. Atau bisakah Reina menilai jika sikap ibunya sekarang se
Baca selengkapnya
Aku siap.
Malam harinya, di kamar penginapan milik Chalondra. Gadis itu terlihat sedang duduk bersandar di kepala kasur. Kedua kakinya sedikit ditekuk dan sikunya bertumpu di atas kedua lututnya. Telapak tangannya sedari tadi dibuat menutupi area wajah. Dia menyukai kegelapan yang terjadi di dalam alam pikirannya. Gadis kecil itu sedang ingin menenangkan pikirannya yang tak kunjung berhenti bergejolak sejak meninggalkan Museum Affandi tadi sore. Sejak mereka kembali dan dia mandi, lalu mereka makan malam, Chalondra masih seperti orang linglung. Lalu sekarang, saat waktunya semua orang seharusnya tidur, dia justru masih terjaga. Iya, dia memikirkan lukisan itu. Dia seperti sedang diperhadapkan dengan sebuah teka-teki yang sangat misterius. Jadi, lukisan yang ada tanda tangan si pelukis justru yang palsu, alias replika. Itu artinya, lukisan yang sebelumnya ada di ruangan Dominic adalah lukisan palsu. Lalu, jika kemarin Dominic bilang, lukisan yang ada di sana sekarang adalah luk
Baca selengkapnya
Firasat.
"Dad nggak pakai kolor????????" Pertanyaan absurd Chalondra terlontar begitu saja dari bibirnya di saat dia tidak merasakan ada kain tambahan berbahan tipis di bawah celana jins Dominic. Matanya terbelalak lebar lantaran kaget, tidak percaya. Dominic sempat berpikir sebentar, namun setelah itu dia menyunggingkan senyum angker yang membuat Chalondra bergidik ngeri. "Iya, memangnya kenapa?" jawabnya santai. "Haissss!!!!!!!!!" Chalondra refleks mengeluarkan tangannya dan mendorong dada Dominic dengan ekspresi jijik. Tangan Dom yang sedang bertengger di dalam celana piyamanya pun otomatis keluar dengan paksa lantaran tubuhnya terdorong ke belakang. "Whyyy? Apa salahnya dengan tidak memakain kolor?" pria tidak tahu malu itu malah balik bertanya tanpa punya rasa bersalah sambil memasukkan jari tengahnya ke dalam mulut. "Gila! Jadi selama di pesawat itunya Dad gobal-gabel dong kayak terong? Asli ya nggak ada otak!" Dominic berlutut di atas ka
Baca selengkapnya
What the...?
Keesokan paginya di sebuah apartemen kecil dan minimalis. Seorang wanita tersungkur di atas lantai sambil menangis tersedu-sedu. Barusan kekasihnya meninggalkannya begitu saja setelah perkelahian besar terjadi di antara mereka. Jadi, hubungan yang mereka jalin selama ini hanyalah sebuah kedok karena dia adalah istri dari seorang Dominic Ethan Louis. Lalu, setelah dia resmi bercerai dengan pria itu, berakhir pula lah hubungan mereka, dengan alasan karena dia sudah tidak berguna. Rasanya masih seperti mimpi dan sangat sulit untuk dipercaya. Bukankah selama ini laki-laki itu berjanji akan menikahinya jika kelak dia dan Dominic bercerai? Mengapa yang terjadi justru sebaliknya? Sekarang dia juga dibuang, tidak ada bedanya seperti yang dilakukan Dominic dan keluarga Louis. Bahkan, rasanya ini lebih menyakitkan karena dia sudah terlanjur menambatkan seluruh hatinya kepada laki-laki itu. Reina. Jika ada wanita yang paling menyedihkan di muka bumi saat ini, mungkin di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status