24. Rahasia itu akhirnya terbongkar
"Aku mau minta bantuanmu Mas, tolong jualkan rumah ini, hasil penjualannya untuk mencicil hutangku padamu." "Hutang?" "Mas, bantuanmu itu aku anggap sebagai hutang, aku tidak mau menerimanya lagi secara cuma-cuma. Kamu sudah memberiku mobil, padahal perasaanku sudah tak enak untuk itu. Aku merasa berhutang padamu. Tolonglah jangan membuatku tak nyaman seperti ini." "Baiklah, untuk rumah kau boleh mencicilnya. Untuk mobil, biarkan saja. Itu pemberianku padamu," jawab Mas Hasbi yang membuatku merasa lega. "Iya mas, aku minta tolong ya mas, jualkan rumah ini, mungkin hasilnya tak banyak tapi..." ucapku lagi. "Kamu yakin mau jual rumah ini?" "Iya mas, aku sangat yakin," sahutku lagi. Lebih baik aku jual rumah ini, agar kenanganku bersama Mas Rizki menghilang bersamaan dengan itu. "Baiklah, akan kubantu." "Tolong kirimkan nomor rekeningmu padaku, mas. Aku punya sedikit tabungan, cuma seratus juta tapi bisa unt
Read more