Semua Bab Cinta seorang dokter : Bab 11 - Bab 20
45 Bab
Akhirnya
Ghani menatap rumah yang ada di depa nya, sudah lama ia berada disini tapi ia tak bertemu dengan Ratna sampai saat ini.Ia sudah menyerah, ia ingin pergi saja, Ratna tak mungkin menemuinya saat ini, dan Ghani akan membiarkan Ratna untuk sendiri dan berpikir sejenak tentang semua ini, dan kini kunci mobil sudah ia putar dan mobil pun sudah akan bergerak.Ratna pun keluar dari dalam rumah, ia melihat mobil Ghani yang sudah ingin bergerak, Ratna kemudian segera berlari keluar dari rumahnya, ia kemudian keluar dari dalam gerbang dan menghadang mobil Ghani.Ratna kemudian berlari menuju kejalan mencoba menghadang mobil laki-laki ini, Ghani pun kaget, tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menghadang mobilnya yang tak lain adalah Ratna yang baru saja keluar dari dalam rumahnya."Mas turun, aku mau bicara sesuatu sama kamu, aku mau meluruskan permasalahan kita" Ucap Ratna kepada Ghani, Ghani pun tersenyum, ia kemudian turun untuk menemui Ratna yang sedang ada di h
Baca selengkapnya
Menghawatirkan Ghani
Didalam rumah, kini Alisa terlihat mondar-mandir, ia masih menghawatirkan Ghani yang belum pulang, menurut penuturan Rafa tadi Ghani pulang dan ia kemudian pergi lagi tanpa pamit.Fandi yang saat ini melihat istrinya pun hanya menggelengkan kepalanya, "Ma, sudah jangan mondar-mandir terus, papa pusing dari tadi lihat Mama yang terus saja berjalan bolak-balik", ucap Fandi kepada istrinya, Rafa dan Ghina pun juga sama, ia juga pusing melihat Mommy nya yang tak kunjung duduk."Mom, sudah ayo duduk, dan lebih baik kita sholat Maghrib dulu, udah adzan tuh", ucap Ghina dan Rafa pun mengangguk."Iya mom, lebih baik kita sholat Maghrib dulu", Alisa Kemudian berhenti, ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan segera menunaikan sholat Maghrib yang memang sudah memasuki waktunya.Fandi, Rafa dan Ghina akhirnya bisa bernafas lega, setidaknya Mommy nya saat ini bisa beristirahat dan tidak berdiri saja sedari tad
Baca selengkapnya
Mesya lagi
Ghani tiba di rumah sakit, ia kemudian segera turun dan meraih tas kerjanya tak lupa jas putihnya kedokteran nya ia bawa, Ghani merupakan salah satu dokter muda dan tampan di rumah sakit ini, setiap Ghani memasuki rumah sakit pasti para suster pun akan melihat Ghani sampai ia memasuki lift.Ghani kini berjalan ke ruangannya, di belakang ada seorang suster yang memanggil nya, lebih tepatnya suster yang menjabat sebagai asisten nya, suster tersebut memberitahu kan jika ada seorang wanita yang tengah menunggu dirinya saat ini, dan wanita itu kini ada di dalam ruangan nya."Terimakasih sus, saya akan menemuinya", ucap Ghani, Ghani sudah mengira jika yang datang pasti adalah Mesya, perempuan ini tidak pernah berhenti untuk mengejar dirinya.Pintu pun di buka oleh Ghani, dan yang ia lihat pertama kalau adalah seorang wanita yang sedang duduk di sofa sedang menunggu dirinya, Mesya Zevanya,  dia yang sedang menunggu se
Baca selengkapnya
Perhatian Rio
Masih didalam mobil, dan masih juga menahan kesal, Ghani hanya bisa mengumpat didalam hatinya, Menahan kesal ternyata membuat wajahnya tak setampan biasanya, wajahnya di tekuk, bibirnya pun mengerucut membuat Ratna ingin sekali menertawakan kekasihnya itu,  Ratna hanya bisa menggelengkan kepalanya, tapi sempat ada rasa takut ketika melihat Ghani dan Rio beradu mulut di depan gerbang tadi.Suasana di dalam mobil begitu sepi, tak ada yang saling bicara mereka hanya saling memandang satu sama lain."Beneran kamu kemarin nangis??", tanya Ghani kemudian, Ia ingin mendapat jawaban dari mulut Ratna, tak percaya dengan apa yang dikatakan Rio tadi."Kata siapa mas??", tanya Ratna ngeles, sejujurnya ia malu mengakui jika dirinya menangis karena melihat Ghani dengan wanita lain."Jawab aja, gak usah balik nanya", Jawab Ghani ketus, Ratna dapat merasakan jika Ghani masih kesal kepada Rio, dan lebih parahny
Baca selengkapnya
Menghadiri acara pernikahan keluarga Ghani
Tepat hari ini, sesudah melakukan perjalanan kemarin sore, kini di pagi ini, tepatnya pukul 9 pagi, semua sudah berkumpul di kediaman rumah pengantin putri calon istri Rafa, tenda pengantin sudah terpasang dengan. sangat indah, para tamu undangan juga sudah datang, Dan begitu juga dengan pengantin pria, Keluarga pengantin pria sudah sampai pukul setengah 9 tadi, dan kini masing-masing sudah duduk di tempat duduk yang sudah disediakan.Acara ijab Kabul pun sudah selesai dan Ghani juga ikut lega karena kakaknya akhirnya bisa melepas mas lajang nya hari ini.Acara akan di teruskan malam nanti, tamu-tamu juga akan berdatangan di hotel yang sudah di sewa untuk acara resepsi pernikahan Rafa dan istrinya.Saat ini Ratna sedang berada di kamar hotel yang sudah ia tempati, di sebelah kamarnya saat ini juga sudah di tempati Mama dan Papanya,Acara yang dihadiri nya akan berlangsung malam nanti, dan saat ini Ratna masih sibuk berguling-guling di atas kasurnya sambil m
Baca selengkapnya
Ratna sebenarnya
Ratna yang duduk sendirian kini mulai mengedarkan pandangannya, Ratna sangat berharap bisa bertemu sang Mama, dan beberapa saat kemudian seperti nya Ratna sangat beruntung, Mamanya tahu keberadaannya dan kini melambai kan tangannya.Ratna yang masih menunggu Ghani berbicara dengan seseorang langsung saja meninggalkan Ghani, Tak apakah ditinggal sebentar, toh Setelah ini Ratna akan kembali menemui dan menemani Ghani di sana.Ratna berjalan mendekat ke arah mamanya, dan langsung berdiri didekat sang Mama."Kami kok baru datang, Mama udah dari tadi nungguin kamu Lo sayang", ucap Dina, dan Ratna hanya tersenyum saja."Maaf ma, Ratna tadi langsung makan di sana", tunjuk Ratna dibagikan pojok yang menyediakan berbagai makanan."Oh ya, ayo kenalan dulu sama sahabat mama, Tante Alisa, dan ini om Fandi, yang ini om Denis dan Tante Nisa", Ratna kemudian menyalami Alisa dan yang lainnya."Kamu cantik sekali sayang, siapa nama kamu??", Tanya Alisa.
Baca selengkapnya
Pulang
Ghani tiba-tiba kehilangan Ratna, kehilangan jejak wanita yang sedari tadi bersamanya, Ghani mencari dimana keberadaan Ratna, dan ia terus berjalan dan mencari dimana wanitanya itu.Saat ini Ratna terlihat memandang ke arah langit, langit yang begitu cerah, banyak bintang gemerlapan dan juga bulan yang bersinar sangat terang."Indah sekali, jika setiap malam seperti malam ini aku akan sangat senang sekali, begitu indahnya ciptaan Allah SWT ini, yang menciptakan berbagai macam keindahan alam", Ucap Ratna, dan Ghani mendengar suara Ratna yang sedang berbicara, dan Ghani segera mencari sumber suara tersebut.terlihat Ratna yang sedang duduk dan menatap langit membuat Ghani langsung saja duduk di samping Ratna."Aku cari kamu dari tadi, jangan ninggalin aku seperti tadi, aku jadi bingung", Ucap Ghani dan Ratna masih menatap langit dan tak menghiraukan Ghani yang saat ini sedang berada disampingnya."Iya, maaf", Jawab Ratna, dan membuat Ghani menghela n
Baca selengkapnya
Kedatangan Mesya
Kini Ghani yang sedang berada di kamarnya tengah sibuk melakukan panggilan video call dengan Ratna, sudah di hari ini mereka tidak bertemu, rindu??, pastinya, Ghani lah yang sangat rindu dengan Ratna, Seperti dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, Ghani tak henti-hentinya merengek minta bertemu besok, dan Ghani akan menjemputnya selepas pulang kuliah."Pokoknya kamu besok hak usahbawa mobil, biar mas yang jemput", Ratna pun senang, dan sebenarnya tugasnya juga sudah selesai dan ia bisa santai dan tidak di bebani oleh banyaknya tugas kuliahnya.Pembicaraan mereka kemudian beralih ke pembicaraan keseharian mereka, apa yang mereka lakukan dua hari ini, dan keduanya sama-sama saling bercerita."Tapi beneran kan Mesya gak nemuin kamu lagi mas??", tanya Ratna selanjutnya, ia jelas cemburu jika Mesya terus menggangu mas dokternya itu."Iya, kamu gak perlu khawatir, sepertinya Mesya sudah menyerah, dan lagi pula mas kan gak suka sama dia", Ghani tidak tahu
Baca selengkapnya
Kesalahpahaman lagi
Ini sudah jam lewat dari yang Ghani katakan kepada Ratna, Ratna terlihat masih setia menunggu Ghani, tapi yang ditunggu saat ini tengah Menerima tamu yang tak diundang di ruangannya.Sudah hampir setengah jam, dan Ratna memutuskan untuk pergi ke rumah sakit saja, mungkin Ghani tidak bisa menjemputnya, dan Ratna memaklumi itu.Ratna saat ini sudah menaiki taksi, dan menuju ke arah rumah sakit, tapi sebelum itu ia akan pergi ke resto dulu, membeli dua kotak makanan yang akan ia makan bersama dengan Ghani, perutnya memang sudah meronta minta diisi sedari pagi tadi.Ratna keluar dari resto dengan membawa dua buah kotak makanan, ia kemudian memasuki taksinya kembali dan menuju kearah  rumah sakit.Ghani didalam ruangannya lupa jika ia harus menjemput Ratna, ia masih berada di dalam ruangannya dan masih melihat Mesya yang tak kunjung keluar dari ruangannya."Mey, aku mohon, sudah jangan pernah mengharapkan ku lagi, kamu tahu kan kalau aku hanya meng
Baca selengkapnya
Menjelaskan
Didalam kamarnya, Dina penasaran, nggak mungkin jika Putri nya belum datang sampai saat ini, kemudian ia mencoba membuka kamar Ratna,  dan Apa yang dia lihat Ratna tengah tertidur di dalam kamarnya.Dina kemudian masuk dan melihat Ratna yang benar-benar telah tertidur, Dina kemudian menggoyang-goyangkan tubuh Ratna agar putrinya itu terbangun.Ratna yang merasa tidur tidurnya terusik tiba-tiba saja mulai membuka matanya."Mama?? ada apa ma??", tanya Ratna sambil duduk di atas ranjangnya.Dina dapat melihat jika mata putrinya kini terlihat sembab, bisa dipastikan jika Ratna habis menangis dari tadi."Kamu kenapa??", Tanya Dina yang ingin mengetahui apa yang tengah terjadi, Dina ingin mengetahui Ratna jujur atau tidak kepadanya."Aku tidak apa-apa mah, Memang kenapa ??", Tanya Ratna."Kamu pasti bohong kan sama mama??", tanya Dina kepada Ratna."nggak ma, kenapa??,aku nggak kenapa-napa kok", Ucap Ratna meyakinkan.Din
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status