All Chapters of Siluet Cinta Olive : Chapter 81 - Chapter 90
114 Chapters
Bab LXXXI
Kedok Lowongan Kerja di Akun F******k   Memasuki bulan ketiga masa penahanan tersangka Rita Anastasia. Pukul 00.00, malam itu di ruang penyidik BNN Cawang, di gedung belakang. Rita Anastasia telah melalui 8 jam pemeriksaan, sejak pukul 16.00 sore tadi. Namun hingga selarut itu, ia belum kunjung dikembalikan ke sel tahanan. Ia mulai terbiasa menjalani interogasi 12 jam -20 jam sehari, setiap hari. Berangkat pagi, pulang esok dini hari. Kali ini ia dicecar tentang asal usul dan duduk perkara 10 paspor baru atas nama orang-orang berbeda-beda, berjenis kelamin perempuan. Kepada polisi Rita mengaku paspor itu ia terima dalam keadaan jadi, diantarkan oleh tukang ojek. Namun polisi telah mengantongi rekaman CCTV kantor imigrasi Jakarta Selatan di tanggal 7 hari mudur sebelum tanggal diterbitkanya paspor itu. Rita ke kantor itu mengantar 10 orang perempuan mengajukan paspor. Polisi penyidik mengulang-ulang pertanyaan yang sama kepada Rita, ada k
Read more
Bab LXXXII
Jaminan Asuransi Bencana, Asuransi Palsu Rita menantikan pencairan asuransi bencana dan uang kerahiman kecelakaan kerja dari bosnya si Mafia Narkoba, Cece Melanie. Ia baru mengerti betapa sengsaranya hidup di penjara. Di ruangan kecil sukuran 4x4 itu ia harus tinggal berhimpitan dengan 7 orang tahanan. Satu kamar mandi, dipakai rame-rame. Tidur di atas semen beralas karpet plastik. Tak ada lagi AC pendingin ruangan. Panas, pengap, hanya ada exhauster. Buah-buahan dan makanan bergizi dan obat-obatan menjadi barang mahal. Ia menjadi sangat tergantung dengan kiriman makanan dan uang dari luar.Kunjungan keluarga di awal bulan ketiga. Rita kembali kedatangan keluarga dekatnya, Ibu Mila dan Fanta bayinya yang berumur 3,5 tahun.‘’Anak cantik, pinter, bager pisan (baik banget). Fanta......? Fanta nggak rewel kan, Mah?’’Tanya Rita ke Ibunya, Hj Mila, sambil merapikan rambutnya yang acak-acakan tak pernah sisiran. &
Read more
Bab LXXXIII
Pemaparan Asuransi Dunia Mafia   Suasana 12 kamar sel tahanan perempuan BNN Cawang pagi itu rungsing setelah pintu sel dibuka sejak pukul 08.00 pagi. Sebanya 80% penghuni dari ke-12 kamar itu memenuhi kamar bernomor 03, di mana seorang tahanan yang adalah napi kawakan dari penjara Tangerang dengan pangkat jenderal, tengah memberikan wejangan. Wejangan informal semi kelakar bertopik asuransi kecelakaan kerja narkoba itu diberikan oleh Jenderal Noella, yang telah 12 tahun menjalani masa hukuman di penjara dengan vonis hukuman mati. Pemberian wejangan itu menyedot perhatian para tahanan, yang 90% adalah para calon narapidana. Mereka berstatus tahanan virgin yang disebut demikian karena bukan residivis atau belum pernah masuk penjara sebelumnya. Ibarat pengarahan diberikan kepala suku, mereka menyimak penjelasan kata demi kata Sang Jenderal. ‘’Siapa di sini yang bosnya Cina?”tanya Jenderal Noella. Pertanyaan itu dijawab acungan tanga
Read more
Bab LXXXIV
Misteri Suami Yang Tertutup (bagian I)   Get married with a mad man,It’s a big deal. Menikahi pria gila adalah masalah besar. Olive membaca sinopsis di sampul belakang sebuah novel. Ia membolak balik novel itu, mencari tahu alur novel dari judul bab demi babnya. Ia terfokus melihat buku bersampul kuning  di toko buku Gramedia. "Novel ini kayaknya gue banget, deh, " Pikir Olive. Lebih dari sekedar gila, suaminya sangat introvert, sangat tertutup. Ia telah dua jam mondar-mandir mengitari toko buku di mall Pondok Indah. Suaminya berjanji akan menjemputnya di lobi mall. Tak tertarik dengan buku-buku bacaan yang ada di sana, ia kemudian membaca novel berbahasa Inggris itu sambil memegangi gadgetnya. Kalau-kalau ponselnya akan bergetar tanda jemputan datang. Namun sial, sampai  pendulum jarum jam di angka 7, artinya ia telah tiga jam menunggu jemputan, Refan tak kunjung menelfonnya. Katanya, Refan ada ketemuan dengan
Read more
Bab LXXXV
Misteri Suami Yang Tertutup (Bagian II)   Sabtu pagi, sekitar dua tahunan yang lalu. Pukul 09.00. Ketika Olive masih mengandung Adek Eif, di usia kehamilan keempat. Bersama suaminya, ia menghadiri pernikahan sederhana kerabat Tante Anita. Aksen ruangan berukuran 7x5 meter dengan sentuhan furniture etnik antik jawa, di sebuah restoran, disulap jadi ruang perhelatan pernikahan mini, penuh dengan dekorasi bunga. Mereka yang telah hadir, adalah panitia inti acara kawinan itu. Semuanya menggunakan pakaian adat sunda. Pria menggunakan baju salontreng dan celana pangsi serba hitam lengkap dengan ornamen sarung batik dan bengker penutup kepala, sedangkan para wanita menggunakan kebaya modern dengan warna seragam, putih. Aroma ruangan itu lekat pekat wangi melati. Lantaran dekorasi bunganya dominan melati. Entah masih disemprot parfum lagi ataukah tidak, namun bau aroma wangi melati itu terasa kuat. Olive merasakan pusing kepala oleh aroma wangi ini. Maka
Read more
Bab LXXXVI
Misteri Suami Yang tertutup (Bagian III)   Berlibur ke Puncak. Olive menagih janji Refan. Jika ia berhasil hamil, mereka akan liburan ke Puncak. Janji itu pernah diucapkan pada malam pertama usai menggelar resepsi nikah. Sebab, Refan dan Olive memang menyepakati tak ada honey moon lantaran kesibukan pekerjaan masing-masing. Nanti, honey moon akan diganti jika Olive telah berprestasi hamil. ‘’Kenapa jadi suka ngantuk, sekarang? Lemes? Apa memang sakit?” Tanya Refan ke Olive, yang ia dapati terus menguap, lemes dan ngantuk di pagi hari saat menyiapkan sarapan roti bersalut selai sebelum berangkat ke kantor. ‘’Refan, aku hamil. Sudah tidak mens telat dua minggu. Tiga hari lalu ngetes pakai test pack,“ kata Olive. ‘’Waaah...hebat. Tapi  hasil test pack juga ada yang hamil palsu,’’jawab Refan sambil memeluk Olive dari belakang. Olive sedikit kaget dan terharu. Suaminya menunjukkan tanda kemesraan, setelah beberapa hari hu
Read more
Bab LXXXVII
Misteri Suami yang Tertutup (Bagian IV)   Suatu sore, di hari jumat, dua tahun lalu. Ketika Olive mengandung adek Eif,  berada di usia kehamilan memasuki bulan ketiga. Ia mendapati suaminya pulang ke rumah lebih awal. Itu menurut penjelasan Bibi Sur, pembantunya. ‘’Yang bunyi gubrak gubrak, siapa Bi?” Tanya Olive saat memasuki pintu unit apartemennya.   ‘’Itu Bapak, Bu, lagi nurunin koper,’’jawab Bi Sur. ‘’Tumben, jam segini udah di rumah,’’kata Olive sambil melihat jam tangannya. Pendulum jam menunjukkan pukul 16.30. ‘’Bapak tadi datang jam 4 teng, Bu. Memang ngga biasanya si Bapak pulang jam segini,’’jelas Bi Sur. Dengan mengendap-endap, Olive melongok ke ruang kerja suaminya. Ia melihat Refan sedang menghadap ke lemari buku mengambil file binder berisi dokumen-dokumen penting. Ia juga melihat di atas meja kerja suaminya, sedang teronggok koper kecil travel bag hitam 16 inch ya
Read more
Bab LXXXVIII
Misteri Suami yang Tertutup (Bagian V)   Malem takbiran, esok lebaran. Olive menghabiskan sepi di rumah mertuanya, Tante Anita. Ia tak mempersiapakan apapun baik itu masakan khas lebaran, ataupun kue-kue penghias meja ruang tamu. Ia putus asa dengan kehidupan rumah tangganya. Selain itu, Bi Sur memang sedang pulang kampung. Ia kehilangan partnernya untuk sibuk di dapur. Maka, ia yang tak sempat bisa pulang kampung ke rumah orang tuanya di Semarang, ia menghabiskan waktu libur H-1 hingga H+3 di rumah mertuanya di bilangan Pondok Indah. Selain itu, ia juga hamil muda. Serangan malas, lemas, dan pusing mual itu lebih sering mengganggu moodnya. ‘’Tante, Olive di sini aja sampai pembantu balik ke Jakarta, boleh?” Sapa Olive saat tiba di rumah mertuanya di bilangan Pondok Indah. Olive kehilangan suaminya di malam takbiran. Suaminya tak ada untuk dia. Atau dia tak dianggap Refan jadi bagian keluarganya. Namun ia juga merasa tak perlu terlalu ba
Read more
Bab LXXXIX
Misteri Suami Yang Tertutup (Bagian VI)   Suatu hari di bulan Januari, tahun ini. Kata Bibi Sur, suaminya pulang lebih awal dan langsung tidur di kamar, mendengkur. Olive memasuki kamar tidurnya dan mendapati Refan tampak kelelahan, tidur mengenakan kaos singlet dan celana casual hot pants biru. Pendingin ruangan telah dinyalakan 16 derajat, ia yang masuk kamar itu merasakan menggigil. Ia mengambil selimut di samping kepala Refan dan membentangkannya menyelimuti tubuh suaminya. Di ruang kerja, Ia melihat tas kerja merek Louis Vuitton hitam tergeletak di meja kerja Refan dalam keadaan terbuka resluittingnya dan isinya terserak berantakan. Seperti ditinggalkan begitu saja oleh suaminya yang terburu-buru melakukan sesuatu. Ia berusaha merapikan posisi kertas, buku dan file mica yang berhamburan dari tas itu. Namun perhatiannya dikejutkan dengan lima lembar leaflet brosur mobil Toyota Alphard versi premium MPV Lexus LM keluaran tahun terbaru
Read more
Bab XC
tetapMisteri Suami Yang tertutup (Bagian VII)   Sebuah kejutan kecil Olive terima usai pengumuman pencapaian terbaik dalam pernikahan penuh keruwetan sandiwara. Dua minggu setelah Dokter Obgin dr Luna Brigitta Aleksandra SpOG mengumumkan bahwa Olive hamil dengan usia kehamilan 8 minggu, atau beberapa hari setelah ia dibawa Refan memenuhi janjinya berlibur ke Puncak di akhir pekan. Refan membawanya ke marketing office developer Citra Grand Cibubur. Refan memberinya hadiah dua buah rumah tipe 75/150 yang dibangun connecting jadi satu rumah. Saat Olive menawar kenapa harus di perumahan itu, Refan menjawab, lokasi ini menurutnya yang terbaik. Ketika Olive menawar dan menyebut Perumahan Bukit Permai Cibubur adalah lokasi yag dia incar, buru-buru Refan bertanya. ‘’Kanapa milih Bukit Permai?” ‘’Iya, kan aku pernah lihat di brosur yang Papa simpan di dalam laci meja kerja Papa di rumah,’’jawab Olive polos
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status